Part 41. Pregnant

751 23 0
                                    

Sudah satu bulan lamanya dara dan Davin tak saling berbicara, meski mereka tinggal satu atap tapi entah kenapa dara selalu berangkat pagi² sebelum Davin bangun, tapi tak lupa dia selalu menyiapkan sarapan dimeja untuk Davin makan

Saat disekolah pun dara selalu menghindar, waktu pulang sekolah dara langsung masuk kamar dan mengunci pintu nya, siklus itu terjadi selama satu bulan

"Beberapa hari ini kok gue ngerasa mual² sih, gak enak badan lagi ditambah datang bulan juga telat, apa gue hamil ya? Aaaaa gak mungkin dara, Davin itu gak bakalan nerima anak ini" ucap dara yang berada di toilet sekolah

"pulang sekolah cek ke dokter aja lah dari pada kepikiran terus" ucap dara

Pulang sekolah

"selamat karena sebentar lagi ibu dara akan menjadi seorang ibu, sekali lagi selamat" ucap dokter tersebut

"ibu harus jaga makan, gak boleh kecapean dan yang penting gak boleh stres ya" ucap dokter yang hanya diangguk i dara

Ucapan dokter itu membuat dara terus berfikir, apakah Davin menerima anaknya atau tidak, ingat tentang Davin bersama wanita lain itu saja membuat dara kembali terluka

Sesampainya di apartemen, dari kemaren dara pingin banget makan brownis, akhirnya dara pun berkutat didapur untuk membuat brownis keinginan nya itu

Dara  yang menyadari kedatangan Davin pun tak menghiraukan sama sekali, Davin tiba² memeluk dara dari belakang, mereka berdua sudah sangat rindu tapi luka itu kembali terbuka

"maaf" rintih Davin disela pelukan nya

"lepas" ucap dara yang berusaha melepaskan pelukan Davin

"kenapa hukuman yang kamu berikan kepada ku begitu lama?" tanya Davin yang menghentikan kegiatan memasak dara

"dan kenapa aku dihukum tanpa melakukan kesalahan?" ucap dara yang menghadap Davin tapi dara tak berani menatap mata nya

"aku minta maaf untuk itu, lihat mata aku ra" ucap Davin yang menangkup wajah dara

"kenapa gak berani natap mata aku ra? Kenapa? Lihat ra!!" ucap Davin

"karena dengan aku menatap mata mu, luka itu kembali terbuka vin!" ucap dara pelan

"aku minta maaf ra, aku menyesal atas semua perbuatan kamu, aku gak tau kalo kamu pergi ke pemakaman Daniel, aku menyesal ra" ucap Davin

"maaf dan penyesalan lo gak bakalan bisa balikin Daniel dan kepercayaan gue lagi vin, sebelumnya gue minta maaf karena bicara gak sopan, tapi lo bisa bayangin gimana perasaan gue waktu itu? Gue kehilangan teman gue dan suami gue malah tidur sama cewek lain, saat itu juga lo usir gue, kejam tau gak lo" ucap dara yang air matanya mengalir deras

"disaat itu gue putus asa vin, gue kecewa, gue menyerah untuk ng lanjutin hidup gue, gue gagal jadi seorang sahabat dan gue juga gagal menjadi seorang istri buat lo, ck udah lah gak perlu dibahas lagi percuma, semuanya gak akan bisa kembali lagi" ucap dara lalu pergi ke kamar

"ra,,,Buka pintu ra,, please buka" ucap Davin yang mengetok pintu kamar dara

Masalah rumah tangga mereka berdua tidak ada yang tau, bahkan orang tuanya sendiri..

Bagaimana dengan kehamilan dara? Masih menjadi rahasia.

Lanjut part selanjutnya ya!!
Jangan lupa vote dan comment 💕

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang