Part 15. Married 👰🤵

935 44 0
                                    

Happy reading ♡

09.07 am..

Pagi ini adalah hari yang sakral, hari dara akan menjadi ratu untuk sehari, pernikahan diadakan di Kediaman keluarga Moosi sedangkan resepsi nya dihotel D'Vend hotel

Davin dengan lancar dan lantang mengucapkan ijab kobul tanpa ada kesalahan apapun, dara yang mendengar nya hanya bisa menangis, bagaimana tidak, sebentar lagi kehidupannya akan berubah. Hidup tanpa dampingan orang tua, tanpa kakaknya, dara tak bisa membayangkan itu

"bagaimana para saksi sah?" ucap pak penghulu yang membuat detak jantung dara menjadi lebih cepat

"sah" ucap semuanya

"alhamdulilah...." ucap pak penghulu kemudian membaca doa

"gue udah jadi suami, apa gue setua itu sampai harus jadi suami saat masa² terindah gue" teriak Davin dalam hati

"panggil mempelai wanitanya" ucap pak penghulu

Rosa dan Rasya yang menjemput dara dikamar nya, mendengar kata² itu dara menangis sampai hidung dan matanya memerah

"Udah gak boleh nangis, nanti cantiknya ilang lho, daranya mama kan gak pernah nangis, ini kok malah nangis" ucap Rosa sambil mengusap air mata dara yang terus mengalir

"ma, dara gak mau nikah, dara takut" ucap dara sambil memegang tangan Rosa

"Udah sayang, kamu gak perlu takut, Davin akan selalu jagain kamu, bunda yakin, kalo pun dia nyakitin kamu bunda sendiri yang hukum davin" ucap Rasya mencoba membujuk dara

"yaudah yok, dara kan pemberani, ini kenapa jadi takut" ucap Rosa yang ikut menangis

Akhirnya dara pun didudukan disamping Davin, dara hanya bisa menunduk. Pernikahannya hanya didatangi oleh keluarga saja, sedangkan para rekan bisnis datang saat resepsi pernikahannya

"sekarang mempelai pria memakaikan cincin pada mempelai wanita" ucap pak penghulu dan Davin pun memasang kan cincin di jari manis dara

"giliran sang mempelai wanita" ucap pak penghulu dan dara pun juga memasangkan cincinnya di jari manis Davin tanpa melihat wajahnya

"sebegitu menderitanya elo sampai nangis kek gitu" batin Davin saat melihat keadaan dara dengan hidung dan mata yang memerah tapi tetap cantik

"sekarang sang mempelai wanita mencium tangan mempelai pria dan setelah itu sang mempelai pria mencium kening sang mempelai wanita" ucap pak penghulu

Dara mencium tangan Davin, dan begitu juga dengan Davin mencium kening dara dengan penuh kasih sayang

"alhamdulilah, kalian sekarang sudah sah menjadi suami istri menurut agama dan negara" ucap pak pengulu kemudian bersalaman dan pamit

"besan" ucap fino dan Nero sambil berpelukan

"iya, kita besanan" ucap rasya yang ikut memeluk Rosa

"selamat ya nak, jadilah istri yang sholehah, dan menurut, kamu Davin jadilah suami yang bertanggung jawab" ucap fino sambil mencium kening dara dan Davin dan diikuti dengan Nero

"insyaallah" ucap dara dan Davin bersama

"cie,, musuh sendiri sekarang jadi suami istri" ejek kafa

"fucek buat lo" ucap dara dan Davin sambil menunjukkan jari tengahnya

"kan samaan, berarti jodoh" ucap kafa lalu lari secepatnya agar tidak dikejar dara, tapi walaupun dikejar dara tetap tidak bisa kena karena dara yang memakai jarik dan kebaya yang ribet

"awas aja lo" teriak dara pada kafa yang tak peduli dengan tatapan mata semua orang

"dah lah, gue kesana dulu" ucap Davin yang ingin menemui keluarganya

"kesana² aja, gausah laporan dulu" ucap dara kesal

"jahat amat sih lo" ucap Davin lalu beranjak pergi meninggalkan dara yang marah²

***

"vin" panggil dara yang sedang berdiri menyalami para tau

"hmm" Jawab Davin cuek

"vinn" panggil dara sekali lagi yang merasa kakinya udah sakit

"apaan sih" Jawab kesal

"ish, sampek kapan nih harus berdiri terus, kaki gue udah mau lepas nih sama pipi gue udah sakit karena dari tadi senyum mulu" ucap dara yang berdiri diatas pelaminan, ya sekarang adalah resepsi pernikahan Davin dan dara

"yaudah sabar, bentar lagi selesai" ucap Davin cuek dan masih menyalami para tamu dan yang benar saja, dara mengeluh saat masih menyalami tamu

"Sabar sampai kapan" ucap dara yang masih menampilkan senyum terpaksa nya pada para tamu yang bersalaman

"yaudah lo kalo capek gausah banyak ngomong" ucap Davin yang mulai geram

"elo dari tadi yaudah yaudah mulu gak ada apa kata² lain" ucap dara sambil menghentak hentakkan kakinya

"yaudah duduk aja" ucap Davin yang menyuruh dara duduk kemudian Davin pergi mengambil sesuatu

"nah gitu dong biar ada gunanya nih kursi" ucap dara pelan yang duduk dikursi pelaminan

2 menit kemudian....

"nih makan, terus nih minuman nya" ucap Davin sambil memberikan sebuah piring berisi nasi kuning dan segelas air

"tau aja kalo cacing gue lagi demo" ucap dara sambil mengambil piring yang ada ditangan Davin

"gue tau kalo lo belum makan apa dari pagi, karena sibuk nangis kan?" tebak Davin yang duduk disamping dara

"ngejek gue lo" ucap dara sambil melahap makannya dan Davin memilih mengalah karena tidak mau memperpanjang masalah sepele

01.22 am

Acara resepsi nya pun selesai

"yaudah kita pulang dulu, kamu baik² ya" ucap fino sambil memeluk dara yang sedang menangis

"mama titip dara ya vin, dia itu keras kepala, tapi dia itu sebenarnya baik, kamu jaga dia baik²" pamit Rosa sambil menangis juga

"iya ma, Davin akan jagain" ucap Davin sambil mencium tangan Rosa

"vin, lo jaga adek gue baek², jangan sakiti dia, jangan buat dia nangis, dia agak rapuh saat ada yang bentak dia, jadi tolong jagain dia baik², dia adalah hal berharga yang gue punya, sekarang dia jadi milik lo, dan lo inget, gue yang akan cabut nyawa lo didepan adek gue dengan tangan gue sendiri saat lo berani menyakiti adek gue" ucap kafa

"iya, gue usahain" ucap Davin

"ternyata kafa siap menjadi malaikat pencabut nyawa jika bersangkutan dengan adeknya, sayang banget yah kafa sama dara" batin Davin saat mendengar kafa mengatakan akan mencabut nyawa Davin jika ada apa² dengan adiknya

"jaga diri lo baek² ya bang, gue bakal rindu lo" ucap dara lalu memeluk kafa

"yaudah hari semakin larut, mari kita pulang" ucap Nero dan fino lalu mereka semua pulang kerumah masing², dara sekarang berada dikediaman keluarga D'Vend

Lanjut part selanjutnya ya!!

ToBeContinue

Cerita ini hasil imaginasi author sendiri, jadi please plagiat gausah mampir

Dan jika ada plagiat harap lapor ke author ya, biar bisa ditindak lanjuti

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang