Part 11. Kolam Renang

824 36 0
                                    

"Terlalu benci itu tidak baik."

***

Matahari sudah bersiap untuk menampakkan sinarnya, seorang gadis yang tertidur dengan posisi terduduk di sofa, merasakan kenyamanannya sudah terusik sesuatu yang berat yang berada di atas pahanya.

Mata Dara terbelalak melihat keberadaan Davin yang tertidur pulas dengan berbantalkan pahanya

Dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya, Dara menerjapkan matanya sekali lagi "ngapain si babi ini tidur dipaha gue, pantesan berat banget" batinnya, dengan posisi yang sadar sepenuhnya, Dara mendorong kepala dan tubuh Davin sampai terbentur lantai.

Dugh ...

Davin meringis kesakitan, "Shhh ... lo tuh kenapa sih? Ini kan masih pagi. Gausah cari masalah deh ... lagian ini kepala bukan meja yang bisa lo dorong semb—" ucap Davin sambil memegang kepalanya

Dara menyengeritkan alisnya, dia yang cari masalah? Hey! Ini paha bukan bantal! Dara mengumpat Davin habis-habisan, "Elo yang cari masalah ama gue, sejak kapan lo tiduran dipaha gue hah? Emang ini salah gua?"

"Yah salah lo, harusnya bangunin orang itu dengan halus, bukan kek jatuhin sampah."

"Emang elo kan sampah."

"What?" Davin melototkan matanya tak percaya dengan jawaban Dara

"Masih kurang jelas? " Dara tertawa kecil
"lo itu sampah ... sampah!" ucap Dara dengan keras ditelinga Davin.

"Eh anjing, mau kemana lo hah?" teriak Davin pada dara yang berjalan keluar kamar Kafa. Teriakan Davin membuat seisi ruangan terbangun

Seisi ruangan saling menatap, Alya yang tertidur di kasur Kafa pun ikut terbangun, mereka berdecak kesal, "Anjir, kagak ada tenang-tenangnya hidup mereka." ujar Rakha yang tertidur di lantai beralaskan tikar bulu.

Akhirnya Davin pun mengikuti dara menuju ke kamar dara

"Heh, ngapain lo ngikutin gue? Kayak gak ada kerjaan aja" tanya dara saat menyadari keberadaan Davin mengikuti nya.

Davin pun tak memperdulikan ucapan dara, Davin langsung saja merebahkan tubuhnya di kasur King size milik dara.

"ngapain lo tidur di kasur gue? Cepet bangun.... Vin, bangunn" Dara menarik tubuh Davin.

karena tubuh Davin lebih besar dan lebih berat dari tubuh Dara alhasil saat menarik tubuh Davin Dara terjatuh di atas Davin yang sedang rebahan

Davin langsung saja memeluk Dara dengan erat. "kenapa saat tubuh gue bersentuhan dengan tubuh Dara, jantung gue kek mau merosot" batin Davin

"lep ... as vin" ucap Dara saat Davin semakin mengeratkan pelukan nya. "jantung sloww dikit napa udah kek mau copot aja" batin Dara.

Tubuh mereka sempurna bersentuhan, dara pun dapat merasakan detak jantung Davin yang melaju cepat. Deru nafas mereka pun saling bertabrakan

"Lepasin Vin!" ucap dara sambil memukul dada Davin.

Jawab Davin dengan lirih, "Lo tau? Lo udah bangunin jagoan gua. Jangan sampai dia bikin lo tepar tak berdaya dibawah kekuasaan gua. " Dara merinding hebat.

"Lepasin dong! Risih gua!" ucap Dara dengan semakin menggerakkan tubuhnya.

Davin meringis, "Shh... jangan banyak gerak, dia benar-benar berdiri." 
Dengan wajah mesumnya Davin berkata, "lo gak mau latihan dulu sebelum married?" goda Davin sambil mengelus elus punggung dara

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang