"Terkadang kita bingung harus bersikap care atau cuek."
***
"Ra..." teriak Davin dan Kafa bersamaan saat melihat keadaan Dara yang tergeletak lemas dilantai.
"Gini aja, lo yang bawa mobil gue yang urusin Dara, cepet." ucap Kafa, Davin mengangguk paham, kemudian dia turun ke parkiran untuk menyiapkan mobilnya.
Memang aula Prassen Hotel berada di lantai dua, jadi Kafa harus memastikan keadaan disekitar sepi, Kafa mengatakan jika Dara sakit jadi dia pingsan, beruntung Alya mempercayainya, dan semua teman mereka pun percaya, Alya pun Kafa larang untuk ikut, ya biar semua gak ikut juga, kalo semua tau keadaan Dara bisa-bisa semakin rumit.
Flashback on
"Bang Kaf... Dara pingsan, dia sekarang dilorong." nafas Alya masih tersengal-sengal, semua orang terkejut,
"Gua kesana dulu, ayo Vin." ucap kafa yang hendak berlari tapi di hentikan teman-temannya "Kita ikut, kita juga khawatir." ucap fauzan
"Gini deh biar gue kesana dulu, elo jelasin Vin" suruh Kafa langsung berlari sekencang mungkin, Davin pun menjelaskan, "Tadi dia itu kurang enak badan, terus maksain buat dateng, yaudah jadinya dia pingsan, sekarang gue kesana dulu ya, sekalian langsung pulang"
Semua teman-temannya melihat kearah Davin nanar, "Kayak ada yang aneh." ucap Fauzi yang diangguk i beberapa dari meraka.
"Yaudah lah positif thingking aja" Reza ikut menyahut.
"Tapi tadi, Dara sempet panggil gau, lah pas gue keluar dia udah di lantai, gua khawatir dong, gua mau kasih tau bang kafa, ternyata dia mau ikut, gua oke aja sih. Pas gua gendong, rasanya berat, kakinya kayak gak bisa digerakkin gitu, terus badan nya juga panas, akhirnya gua gak kuat dan ambruk di tengah lorong." jelas Alya, semua orang hanya ber O.
"Gimana kalo besok pulang sekolah kita mampir kerumah Dara, sekalian tanya kondisinya." saran Fauzi dan disetujui semua teman-temannya.
Flashback off
Kafa menggendong Dara ala bridal style menuju lift, matanya selalu siaga itu berjaga, saat dia berhasil memasuki lift tanpa ada yang mengetahui, "Syukurlah aman."
Mereka pun sampai di loby, Kafa dibuat terkejut dengan seseorang yang berdiri didepan lift seperti sedang menunggu seseorang.
"Ngagetin aja lo goblok." umpat Kafa saat mengetahui orang itu adalah Davin.
"Sini gua bantu" ucap Davin lalu mengambil alih gendongan Dara, Davin berjalan dengan langkah yang lebar menuju ke mobil.
Dalam mobil suasana pun tetap sama, Kafa dan Davin sama-sama khawatir, dia berusaha menghangatkan Dara dengan minyak kayu putih yang digosokkan di pelipisnya, sedangkan Davin berusaha fokus menyetir, tapi fokus nya selalu saja teralihkan dengan keadaan Dara yang tak sadar.
Sesaat, lirihan terdengar dari mulut Dara, "panas"
"Dek...," panggil Kafa yang masih menggosok gosok tangan Dara.
"Nih minum dulu" Davin pun memberikan air mineral yang ada di sampingnya kepada Kafa, Kafa langsung membantu Dara duduk dan minum minuman tersebut. Saat air itu baru masuk ke mulutnya, tiba-tiba langsung saja tersembur, Dara semakin kelimpungan, kakinya merapat kuat dengan tangan mencengkeram rambutnya sendiri."Gue gak kuat ... gua disuntik lagi." ucapnya susah payah. kata-kata itu membuat Davin menghentikan mobilnya mendadak.
"Obat perangsang itu ... dan sekarang badan gue panas ... hiks ..., " ucap dara yang mulai meneteskan air matanya karena badannya kembali memanas "Gak kuat...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Teen FictionTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...