Part 02. Kangen Ya Lo Sama Gue?

1.3K 67 1
                                    

"Tubuhku terjebak dalam penolakan, pikiran ku terus menerus menyatakan kebencian, sedangkan hatiku, mulai belajar menerima keadaan. Aku bingung! Aku seperti terjebak dalam belenggu takdir yang belum kumengerti sama sekali." Dara

***

Setelah kejadian di lapangan tadi, dia begitu malu saat mendapatkan tatapan aneh oleh anak lainnya, rasanya Dara ingin mengubur dirinya hidup-hidup, dirinya yang terkenal bermusuhan dengan Davin hari ini malah diperlakukan manis oleh Davin dihadapan satu sekolah.

Teman-teman Dara pun terus menagih penjelasan dari Dara, Akhirnyapun Dara menjelaskan secara detail sedetail-detailnya.

Wajah Alya terlihat muram, "Andai gue yang ada di posisi Dara, beeuhh." ucap Alya sambil memejamkan matanya.

Dara menghela nafas panjang kemudian mantap alya malas "Lo masih waras kan al? Udah jelas-jelas dia yang bikin sahabat lo sendiri tepar di tengah lapangan, lo masih bisa bayangin kalo lo di posisi gue, otak lo terbuat dari apaan sih?" omel Dara.

"Dah mulai sinting gara-gara denger namanya Davin." sahut Fauzan.

"Kenapa temen gue jadi ikut ikutan si kulkas sih."

"Tapi lo gak boleh gitu ra ke Alya, lo harus positif tingkhing" ucap Fauzi yang memberikan saran.

"Positif sinting yang ada." ketus Dara.

"Yok balik lagi ke topik semula." ajak Alya, topik semula untuk membicarakan tentang Davin.

"Mending kapan-kapan aja deh Al, gue mau ke kelas duluan bye." pamit Fauzi, karena fauzi memang penghuni kelas XI IPA 2 (ya sekelas dengan Davin)

"Gue juga pusing nih al, besok-besok aja ya!!" alasan Dara.

"Lo gak mau alasan juga zan?" tanya Alya.

"Ehh apa? Gue? Egak al alhamdulilah gue masih sehat" ucap Fauzan.

Setelah pelajaran bu Lilik selesai, rasanya lega bagi para murid karena sangat membosankan. Pelajaran yang selalu di penuhi lautan cerita tentang liburannya ke luar negeri, walau terkadang juga gak ada yang nyambung dan yang paling ngepoll juga ceritanya nyerempet sedikit ke materi pelajaran, semua murid banyak yang tidur saat pelajaran ini termasuk Dara, dan hebatnya bu lilik membiarkan nya.

Bu Lilik pun menutup buku yang ada di hadapan nya dengan mengucapkan pertanyaan kepada semua murid "Yaudah sampai disini ada yang ditanyakan?"

"Tidak bu." Jawab semua siswa kompak, sudah pasti tidak akan ada ditanyakan lagi, bagi siswa 2 jam pelajaran saja sudah melelahkan, jika ada pertanyaan lagi, jelas sekali akan kembali ke awal materi. Semakin melelahkan.

Bel pulang pun sudah berbunyi, teriakan siswa siswi mengema keras di telinga, seolah seperti terlepas dari jeratan tali kematian "Saya permisi dulu, assalamualaikum." ucap bu Lilik lalu pergi keluar kelas.

"Waalaikumussalam bu." Jawab murid-murid dengan serentak, mereka keluar ruangan dengan saling dorong mendorong, tapi tidak dengan Dara "Perasaan kita tadi cuman didongeng in doang, mana ada tuh penjelasan tentang pelajaran." bisik fauzan pada Dara yang duduk di belakang nya. Memang posisi duduk Dara berada dibelakang Fauzan dan di bangku paling pojok paling belakang, ya tempat duduk khusus untuk murid Legend, apalagi duduk sendirian.

Mata Dara memerah karena baru bangun dari tidurnya."Apalagi diceritain nya negara Turki mulu, sampek hapal gue."

Kali ini Dara pergi ke toilet sebentar untuk mengganti roknya menjadi celana jeans, bisa bayangkan bagaimana jika naik motor sport dengan memakai rok mini? Mengerikan. Setelah selesai, Dara segera menuju ke parkiran untuk mengambil motor nya. Saat tiba di parkiran, Dara masih mencari motornya yang entah dimana posisi nya. Padahal keadaan parkiran sudah sangat sepi dan terlihat motor siapa saja yang terparkir disana, jelas tidak ada motor Dara.

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang