5. ☀

38 11 11
                                    

Selasa

" DELIAAA!!! " teriak imeh dari kejauhan. Sekarang ia berlari ke arah gadis cantik itu.

Sampailah ia.

" Kenapa imeh? " tanya Delia

" Kamu yang nyentil ayahandaku pake kertas kematanya kannn?? " tanya gadis cantik bar-bar itu nge-gas

" Kemaren itu gak sengaja imeh.. aku udah minta maaf sama bapak kamu " 

Ya, guru BK itu adalah ayahanda ratu imeh. Pak Ken. Namanya kerenkan?? ia terkenal menakutkan ketika marah.

" Tapi gara-gara itu, ayahanda jadi curhat ke aku tadi malem Delll, bahkan pas aku rebahan, dia juga curhat. Katanya anak generasi sekarang ga sopan. Lah? aku kan anak generasi sekarang "

" Yaudahla meh, kan itu udah lalu " bela Syawal

" Oh iya ya dah kadaluarsa. Ya udah Assalamu'alaikum bay " kemudian, Imeh pergi begitu saja seperti tak ada masalah lagi. Begitu cepatnya ia melupakan apa yang telah ia perbuat.

Delia kembali berjalan menuju perpustakaan. Ia ada janji dengan Blackhole. Mengajarinya lagi. Kali ini Syawal ikut. Ia ingin meminjam buku. Dan kalau perlu, ia akan mengganggu Matahari dan Blackhole. hahah

-

Delia mencari Blackhole. Mereka tidak membicarakan letak tempat duduknya. Jadilah Delia bingung. 

Delia menemukan Blackhole. Ia tidur disamping jendela perpus. Wajahnya damai seperti pangeran tidur. Emang ada? 

" Blackhole? " panggil Delia sembari melihat wajah Lintang. Ia memiringkan wajahnya mengikuti arah wajah Lintang.

Lintang membuka matanya pelan. Dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah Delia. kira-kira hanya 8cm jarak kedua wajah manusia itu. Wajah lintang memanas.

" Wa-wajahmu terlalu dekat matahari, aku malu " ucapnya pelan

" Ma-maaf " ucap Delia gugup. Ia baru sadar wajahnya terlalu dekat. Sekarang pipinya merona.

Kemudian lintang membuang mukanya. Ia tak ingin Delia melihat wajah merahnya.

" Jangan tidur lagi blackhole! " Delia curiga lelaki itu akan tidur lagi.

" Aku tak tidur matahari, aku hanya menyembunyikan wajah ku yang merona karenamu " bela Lintang jujur

Delia mematung. Ya ampun, ia telah membuat seorang lelaki malu. Sekarang ia pun menjadi sangat malu.  Mengingat wajahnya tadi terlalu dekat dengan si blackhole.

" Ihh kamu juga bikin aku jadi malu Blackhole!! " protes Delia. Ia jadi salting.

Tak tahu harus bagaimana untuk menghentikan cacing-cacing di perut yang sedang berdisko dan menyebabkan organ lainya termasuk jantungnya ikut berdisko.

" Jangan ikutan malu, nanti kita gak jadi belajar.. Matahari, ajari aku sekarang " ucap Lintang sembari menatap Delia.

" I-iya.. "

" Tapi matahari, aku pikir kita belajarnya besok saja. Kamu terlalu berbahaya " ucapnya sembari tersenyum manis.

Delia diam kebingungan dan mengangguk perlahan. Baiklah, senyum blackhole sangat manis dan membuat Delia mematung kembali. Sepertinya Delia manusia setengah patung.

Lintang bangun perlahan dari tempat duduknya dan pergi dengan meninggalkan senyumannya lagi. Setelah hilang dari pandangan Delia, ia berlari menuju atap.

Mencari ketenangan. Bayang-bayang wajah Delia yang sangat dekat selalu terbesit. Membuatnya semakin tak karuan.

" AAAAAA "

Bukan MATAHARI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang