" Kenapa ky?? " tanya Delia. Ia heran dengan gadis imut bermata besar itu.
" Kamu tau itu pertanyaan kan Del?? " pertanyaan Delia tak dijawab lalu ia balik bertanya dengan raut wajah yang serius.
" Iya, terus?? " Delia semakin heran
Kiky mulai menjelaskan. Pertanyaan tadi adalah tes kenormalan seseorang. Rata-rata orang normal akan menjawab pertanyaan itu seperti jawaban Gilang. Atau jawaban yang mirip-mirip dengan itu. Dan sebaliknya, orang aneh akan menjawab hal lain.
Karena itulah Kiky mengatakan ini adalah pertanyaan dan bukan tebak-tebakan. Jika ini tebak-tebakan, orang-orang pasti akan menjawab aneh.
" Kamu tuh tau dari mana si ky?? " tanya Delia
" Pantesan kamu klo aku tanya jawabnya suka aneh, ternyata bener " Kiky tak menjawab. Ia malah bergumam.
Delia menghela nafasnya. Menatap Kiky dengan tatapan malas.
" Klo emang bener.. terus si Gilang? " tanya Delia. Ia berusaha membantah teori ini.
" Gak salah lagi, dia ketularan.. tapi dalam lubuk hatinya, dia masih normal " jawab Kiky serius sembari melipat tangannya didada.
" Teori siapa sih ky? " tanya Delia lagi.
" April "
Delia tersenyum. Diantara teman lainnya yang terlihat aneh kenapa harus April si kalem? Dari mana april mendapatkan teori ini?
Kemudian Kiky berjalan menuju perpustakaan dengan Delia disampingnya. Entah apa yang ingin ia lakukan. Tapi sepertinya, ia telah melupakan tes kenormalan tadi.
+-☀-+
Kiky menyusuri lorong-lorong perpustakaan. Mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya kenapa mereka sering ke perpus.
Perpustakaan sekolah ini sama seperti kebanyakan perpustakaan di film-film. Nyaman, banyak jendela-jendela besar tempat kawanan angin sepoi-sepoi masuk. Terang bahkan tanpa lampu.
Jika cuaca terik, benda berbentuk persegi itu akan ditutup. Lalu si putih pendiam berbentuk seperti balok akan mengeluarkan udara yang dingin. Begitupun tatkala langit sedang menangis.
" Kamu cari apa Ky? gak nanya librarian aja? " usul Delia. Ia cukup lelah berkeliling kesana-kemari.
" Aku lagi nyari buku sejarah negara belanda " kemudian ia lanjut mencari buku.
" Emang ada? serius perpustakaan sekolah kita selengkap itu? " tanya Delia
" Ada, sumbangan dari kakak alumni. Kemaren aku liat ada yang ngembaliin buku itu, terus disuruh naro di rak sumbangan. Tapi ternyata rak buku sumbangan banyak banget, aku kira dikit "
Delia menemukan jawabannya. Ya, alasan Kiky tak bertanya pada librarian. Buku di rak sumbangan diletakan secara acak. Delia ikut membantu. 1 rak telah diperiksa, sekarang mereka sedang memeriksa rak ke 2 dan 3. Tinggal 3 rak lagi.
15 belas menit telah berlalu. Mereka belum menemukan buku tersebut, tetapi bel masuk telah berbunyi. Terpaksa? Mereka harus pergi ke kelas.
+-☀-+
Pukul 3 tepat. Saatnya bagi para murid untuk beristirahat di rumah mereka. Pulang, kata yang paling tepat bukan?
Tapi tidak bagi yang mengikuti kegiatan klub.
Diaula, beberapa anggota klub saman sudah mulai berdatangan.
" Nabila tadi dicariin ama cowo " bisik April
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan MATAHARI ✔
Fiksi RemajaDelia, seorang gadis cantik yang merasakan jatuh Cinta. Ia terlena oleh Cinta didasari nafsu dan berpacaran. Pacaran memang sudah dianggap hal yang wajar. Namun dalam islam, tak ada istilah tersebut. Terutama disaat lelaki dan wanita yang belum mah...