" Ibu terimakasih, berkat dirimu. Aku menjadi sebesar ini "
" YA!! BAGUS LINTANG!! dengan ini latihan untuk hari ini selesai! " ucap bu Ara.
Para pemain bersorak gembira, tetapi dengan wajah lelah dan tenaga yang kecil. Wajar, mereka sudah lelah berakting. Berpura-pura bahagia, berpura-pura sedih, menyembunyikan kecanggungan dengan lawan main dan tentunya berbicara terlalu banyak.
Nana mendekati Delia kemudian mengucapkan selamat. Selamat telah melakukan yang terbaik saat latihan. Nana selalu mengucapkannya pada Delia setelah selesai latihan.
Semua juga diucapkan selamat olehnya. Tetapi Delia selalu menjadi orang yang pertama diucapkan. Bahkan ketika April ada didekatnya setelah latihan, ia menghampiri Delia lalu mengucapkan selamat.
Entah apa perasaan Nana pada Delia, sikapnya sedikit berbeda dibanding ke perempuan lain. Lintang selalu mengawasi Nana. Walau Nana dan Lintang terlihat dekat, hati mereka tidak mengatakan hal yang sama. Hati ea :v
Kedua lelaki tersebut seperti menunjukan wajah palsu. Seperti perempuan saja,,
" Yahh sayang ya.. " ucap Nana
" Sayang kenapa? " tanya Delia
" Ehh manggil-manggil aku sayang.. iya sayang,, aku gapapa " Lintang langsung menatapnya tajam. Delia hanya geleng-geleng kepala. Senyum mirip Dilannya terlihat.
" Eheheh maap bang, maap.. " kata lelaki itu sembari menyatukan kedua telapak tangannya. Lintang hanya menatapnya tajam sembari mengangguk-angguk pelan.
Kemudian Nana meninggalkan dua pasangan tersebut. Mencari kelompok lain yang sedang berbincang-bincang sebelum pulang. Ia menyapa Syawal dan teman-teman.
Sebelum mengucapkan selamat, ia melakukan pembukaan. Salam, penghormatan, lalu selamatan. Kemudian berbagi nasi kotak,, hanya bercanda.
Nana ikut berbincang-bincang. Ayolah Nana, kau lelaki sendiri di kumpulan ini. Tunggu, kenapa manusia-manusia ini masih berbincang-bincang ketika mereka dapat pulang dan beristirahat.
Heran? Aku pun begitu. Mungkin Karena bu Ara belum pulang. Bu Ara masih berbincang-bincang dengan beberapa pemain. Jadi, mereka yang masih disana sedang menghormati bu Ara sehingga segan untuk pulang terlebih dahulu.
" Heh heh pulang-pulang!.. terus istirahat.. jangan lupa makan, biar sehat! " ucap Nana
" Euleh euleh.. gua diperhatiin sama dilan... " setelah selesai bersandiwara, gadis ini malah bersandiwara lagi. Dasar Imeh..
" Serius deh na, lo kek mak-mak. Perannya gak cocok jadi bapak bapak. Mending tukeran sama april " Dini membuat bahan obrolan baru.
Jangan sampai salah paham, Nana seperti mak-mak karena suka sekali menceramahi orang. Jangan ini-itu, nanti bahaya, irit sekali dan masih banyak lagi. Bukan karena ia lenjeh atau sifatnya seperti banci.
" Dini, gua dah cocok jadi bapak-bapak iya kan istri? " ucapnya sembari menatap April jahil. Gadis lain menatap April dengan tatap jahil juga. Nana berhasil membuat April salah tingkah.
Walau hanya bercanda, tetap saja. Siapa yang tidak deg-degan ketika diakui sebagai istri oleh orang yang tampan. April langsung menyangkalnya, wajah gadis itu merona. Sukses membuat mereka tertawa.
" Nana godain cewe-cewe terus " sindir Kiky. Sindir? tidak kurasa
" Biar cepet lancar pas drama " sanggah Nana
" Nana baik-baik ternyata pakboy aslinya " Imeh. Gadis lain mengangguk-angguk setuju.
" Ya Allah, April suamimu dikatai pakboy dan kau malah setuju? " kini Nana berpura-pura sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan MATAHARI ✔
Genç KurguDelia, seorang gadis cantik yang merasakan jatuh Cinta. Ia terlena oleh Cinta didasari nafsu dan berpacaran. Pacaran memang sudah dianggap hal yang wajar. Namun dalam islam, tak ada istilah tersebut. Terutama disaat lelaki dan wanita yang belum mah...