" Matahari, bangun.. Ayo shalat tahajud "
Seorang gadis cantik membuka matanya perlahan. Kemudian, dalam keadaan setengah sadar ia pergi ke kamar mandi.
Lelaki yang membangunkannya menuju kamar lain.
" Bintang... Bintang.. Pangeran kecil, ayo bangun.. Kita shalat tahajud "
Lelaki kecil imut tersebut berguling-guling dengan mata tertutup. Kemudian membuka matanya lebar.
Meminta sang ayah mengantarnya ke kamar mandi. Terlihat sangat imut. Berjalan dengan mata tertutup setelah tadi ia membuka matanya lebar.
Setelah ke dua anak tersebut selesai wudhu, mereka pun shalat berjamaah bersama sang ayah dan bunda. Walau tahajud sebenarnya dilakukan sendiri.
Ya, mereka berniat sendiri-sendiri.
+-☀-+
" Bunda kita mau kemana? "
" Ke rumah temen bunda.. Silaturahmi " jelas wanita yang gadis itu panggil bunda.
" Bunda.. " panggil sang lelaki cilik. Suara imutnya menggetarkan hati sang bunda dan ayah.
" Kenapa sayang? " tanya bunda dengan lembut
" Makan.. " jawab lelaki cilik tersebut imut. Tidak, ia bukan meminta makan. Ia memberi sang bunda makanan dengan tangan kecilnya. Menyuapi?
Sungguh ia sangat tampan dan imut. Matanya besar dan berkilau, kulitnya terang, rambut berwarna sedikit pirang.
Bintang, anak kedua dari pasangan Lintang dan Delia. Kini ia berusia 3 tahun.
Kakak perempuannya pun sangat cantik. Matahari, Ia memiliki mata yang sama dengan sang ayah dan adik.
Ia berusia 6 tahun. Sifatnya sangat mirip dengan sang bunda. Polos.
" Ayah gak dikasih? " tanya Lintang. Bintang melihat makanan ditangannya kemudian melihat sang ayah. Tatapannya terlihat sedang terheran.
Ia kembali melihat makanannya. Kemudian melihat sang ayah lagi. Delia tertawa, anak bungsunya sedang berfikir keras.
Makanan yang ia pegang adalah cemilan kesukaannya yang terakhir. Setelah 1 lainnya ia berikan pada Delia.
" Hahaha ya udah gak usah.. " baguslah Lintang mengerti perasaan sang anak.
Bintang pun menyantap makanan miliknya, sembari memperhatikan Lintang dengan iba.
Delia kembali tertawa. Mendengar tawa bundanya, Matahari segera melihat bangku depan.
Ia juga tertawa melihat sang adik yang fokus menatap Lintang dengan iba dipangkuan sang bunda.
" Kenapa bintang? ayah ganteng banget ya " tanya Lintang. Ku kira sikap narsisnya telah hilang..
Bintang mengangguk pelan ia masih setia menatap sang ayah. Lintang pun tertawa bangga.
" Iya, ayah ganteng banget.. temen-temen matahari katanya suka sama ayah " Matahari ikut menjawab.
Delia dan Lintang kembali tertawa. Dasar anak jaman sekarang..
" Terus kamu bilang apa ketemen-temen kamu itu? " tanya Delia penasaran
" Ih, temen matahari bilang mau nikah sama ayah. Terus matahari kasih tau kalo ayah gak bakalan nikah sama cewe lain kecuali bunda sama matahari " jelas gadis tersebut.
Tertawa kembali, kecuali bunda dan dirinya?.
" Ayah mah nikahnya cuma mau sama bunda Delia nur kholidiah. Selain itu gak mau " ucap Lintang sembari tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan MATAHARI ✔
Teen FictionDelia, seorang gadis cantik yang merasakan jatuh Cinta. Ia terlena oleh Cinta didasari nafsu dan berpacaran. Pacaran memang sudah dianggap hal yang wajar. Namun dalam islam, tak ada istilah tersebut. Terutama disaat lelaki dan wanita yang belum mah...