Extra chap II. ☀

22 8 1
                                    

" Gimana? Bagus ga? " tanya wanita cantik tersebut.

" Maksudnya? " kini kekasihnya balik bertanya.

" Aku pake lipbalm, bibir aku fresh ga? " jelas nya

" Iya iya, Bagus kok.. Kalo mau merah aku gigit " Vino

" Jangan. "

Terdengar suara batita tak jauh dari mereka. Ya, anak ke tiga mereka baru saja bangun dari tidurnya.

Tinggal lelaki cilik tersebut yang belum rapi. Kedua kakak laki-lakinya pun telah rapi.

Sama halnya dengan Shifa,  Lia memiliki 3 anak. Ketiganya lelaki. Anak pertama berusia 5 tahun dan anak kedua berusia 4 tahun.

Lalu anak bungsunya berusia 2 tahun.

+-☀-+

" Ma, ayo.. papa udah nunggu dimobil daritadi " Sellee (seli) 

Dini masih sibuk berfikir mengenai letak bros. Sellee sang anak sulung menyerah dengan mamanya. Ia kembali kemobil menemui 2 adiknya dan sang papa.

" Mana mama sel? " tanya Mirzan. Sellee menggeleng. Mirzan pun turun dari mobil.

" Bingung taro brosnya di sisi mana lagi? " tanya Mirzan didepan pintu kamar. Dini mengangguk-angguk dan tersenyum.

Mirzan menghampirinya, meminta bros milik Dini kemudian mengantunginya disaku celananya. Terlihat wajah heran Dini. Kemudian secara tiba-tiba Dini terangkat.

Ya, ia digendong layaknya bayi berusia 3 bulan. Tubuh mungilnya membuat Mirzan mudah mengangkatnya. 

" Ya Allah turunin.. aku bukan karung beras.. " ucapnya pelan. Mirzan tersenyum, kemudian menutup pintu rumah lalu menguncinya. Kini ia telah sampai mobil kemudian menurunkan Dini.

Masalah selesai. Cap cuz

+-☀-+

Hasby lelah, berkali-kali ia mengejar sang anak untuk mandi. DNA jahil Hasby turun pada anak bungsunya.

" Ya Allah.. jangan kabur terus kamu!! " ucap Hasby tegas namun sembari tersenyum. Sang anak lelaki yang berusia 4 tahun tertawa berkali-kali.

" Sayang.. mandi ya.. kita mau pergi.. " kini Hasby berusaha lebih lembut. Lelaki kerdil tersebut melirik Hasby dengan tatapan aneh. Kemudian ia berlari, dan tertawa.

" April sayang... " panggil Hasby. April menoleh, mengangkat kedua alisnya.

" Tolong semangatin aku.. " ucapnya manja.

" Semangat!  " kemudian April kembali menyiapkan makanan untuk dibawa.

" Peluk aku pril.. Biar energi tersalurkan.. "

" Kamu aja " April. Hasby menghampiri April kemudian memeluknya. Kini wajah April sangat merah, untunglah tertutupi tubuh Hasby.

Lelaki itu memejamkan matanya, ingin ia tidur dipelukan sang istri. Namun ia masih memiliki tugas.

" Cil mandeee " Hasby. Ia segera mengejar anak bungsunya. Raihan, sang bungsu terus-menerus tertawa dengan suara kecilnya.

Akhirnya Hasby berhasil.

+-☀-+

Nabila melihat wajah Renzy sembari tersenyum, sedangkan sang anak perempuan sibuk memukul-mukul wajah Renzy.

Tak lama, mata lelaki tampan tersebut terbuka sedikit demi sedikit. Kemudian ia tersenyum. Manis sekali senyumnya.

Ia meraih tangan mungil sang anak kemudian memainkannya. Rena, usianya menginjak 1 tahun. Wajah damai, cantik dan imutnya membuat siapapun yang melihatnya meleleh.

Bukan MATAHARI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang