10.☀

45 9 2
                                    

" Kamu, nembak aku? " Lintang

" Eh enggak.. apaan! " gadis itu panik. Ia bergegas meninggalkan lelaki tampan tersebut.

" Mau kemana? " tanya lelaki tersebut heran. Kenapa cepat-cepat?.

" Hari sudah malam.. Terdengar burung hantu, suaranya merdu.. Kikuk kikuk kikuk kikuk kikuk " ucap sang gadis sembari menyalakan mesin motornya.

Tak lama, ia melajukan kendaraannya tersebut.

" Hah?? " heran. Begitulah keadaan Lintang setelah ditinggal Delia. Tak lama terukir senyuman diwajah tampannya.

+-☀-+

Beberapa hari sejak kejadian tersebut, tepatnya 2 hari. Delia selalu menghindari Lintang. Ia takut suasana canggung jika kembali bertatap muka.

Sungguh, gadis itu sangat malu bertemu dengan Lintang. Apa yang telah ia katakan?. Sepertinya ia gila.

Hari ini bu Ara mengumumkan kelompok drama yang terbaik. Delia! Kelompoknya adalah yang terbaik dikelasnya. Wajar, ia tokoh utama di cerita ini 😁. Seminggu setelahnya, bu Ara telah mendapatkan kelompok-kelompok terbaik dari kelas lain.

Delia masih saja menghindari Lintang. Ia terus-menerus menyembunyikan wajahnya ketika bertemu Lintang. Entah Lintang tahu atau tidak jika ia dihindari. Sepertinya ya, 

-

"Oh ya.. kelompok Delia, istirahat, kalian kumpul di ruang rapat osis " perintah bu Ara

" Bu, boleh ngundurin diri? " tanya Delia. Bu Ara menatap sinis.

" Boleh, tapi kamu bantuin OB setelah acara perpisahan selesai " jawab bu Ara datar

Delia memutar bola matanya malas. Baiklah, ini pemaksaan. Seharusnya ia tak perlu tampil bagus dalam praktek drama beberapa hari lalu.

+-☀-+

Delia menyembunyikan wajahnya. Tapi, tangannya tak cukup besar untuk menutup seluruh wajahnya.

" Ngapain del? " tanya Nana

" Ssst " Delia jawab dengan desitan

Nana dan Syawal saling tatap. Berbicara pelan. Sepertinya membicarakan Delia yang bertingkah aneh.

Tak lama bu Ara memasuki ruangan. Kemudian duduk. Kini, ia mulai berbicara. Memilih pemimpin kegiatan drama perpisahan.

Semua kelas ikut berdiskusi. Terkecuali Delia. Ia sibuk menyembunyikan wajah cantiknya.

Salah seorang anak klub drama bernama Wowoo bertanggung jawab besar dalam kegiatan ini. Setelahnya, bu Ara membahas cerita dan tokoh.

+-☀-+

" Del! Kamu kok dari tadi diem aja sih? Diliatin sama bu ara loh! " protes Syawal

" Aku tadi ngumpet " jawab Delia pelan

" Buat apa? " tanya Kiky.

Ketiga manusia itu berada di kantin untuk makan siang. Setelah lama berdiskusi diruang terdingin ke-2 disekolah lalu langsung sholat dzuhur berjamaah, mereka sangat lapar.

Mereka tak sempat mengganjal perut sebelum rapat drama perpisahan.

" Ga papa " jawab Delia

Syawal dan Kiky menggelengkan kepalanya. Gadis ini tak dapat ditebak... Tiba-tiba, Delia menundukan kepalanya dengan cepat.

Tetapi, ia lupa di depannya ada sepiring siomay. Alhasil, wajahnya terkena bumbu kacang. Beruntung ia tak pakai sambal.

Syawal dan Kiky tertawa terbahak-bahak. Disatu sisi mereka panik Delia terkena bumbu kacang, disisi lain mereka menertawakan ketidak fokusan Delia.

Bukan MATAHARI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang