12.☀

31 11 3
                                    

" Serius meh??? "

" Iya feb.. " jawab Imeh. 

Febina sering dipanggil Febi. Febina pernah disangka laki. Kenapa? karena guru tersebut membaca namanya Fe bin A . Fe anak laki laki A. Guru yang aneh.. 

" Jan maruk meh, adek kelas bobohu udah.. Kakak kelas Zicung udah.. sekarang guru muda cakep " celetuk Tita.

Oktita, dikenal dengan panggilan Tita. Banyak yang mengira ia lahir dibulan Oktober karena namanya, nyatanya ia lahir dibulan September. Sebelas-duabelas dengan April yang lahir dibulan Maret tapi namanya menunjukan bulan April.  

" Akuh memang beruntung.. wakakakak " ucap Imeh bangga

" Ya elah deketin bobohu ama kak Zicung aja malu.. bangga? " protes Bebby

Bukan Bebby tsabina, ia tak memiliki tahi lalat diwajah. Seperti Imeh, ia adalah anak guru. Tapi ibunya mengajar disekolah lain. Ibunya mengajar di SMP Al-jamil. Beda sekolah satu lingkungan sih.. 

" Iri bilang! " ucap Imeh sinis

" Terus milih siapa? " tanya Tita

" Bobohu lah " jawab Imeh yakin

Keempat gadis tersebut sedang bercakap-cakap diperpustakaan. Seharusnya mereka sudah dimarahi Librarian, tetapi mereka memilih tempat yang jauh dari pengawasan librarian-librarian.

Tak jauh dari tempat duduk mereka, Delia dan teman temannya juga sedang berbincang-bincang. Teralih sudah fungsi perpustakaan menjadi basecamp ciwiciwi untuk ngobrol

Satu buku diletakkan didepan gadis-gadis tersebut. Jika librarian berkeliling, mereka dapat berpura-pura membaca. 

Delia dan teman-temannya sedang membicarakan perpisahan. Sekaligus lomba saman. Kebetulan semuanya adalah anggota klub saman yang akan mengikuti lomba di TMII.

Setelahnya mereka membahas pergantian pengurus. Calon sudah didapatkan. Begitupun dengan OSIS, Rahma juga menjabat sebagai ketua OSIS. Tetapi karena ia sedang sibuk saat ini, ia tak ikut berkumpul dengan Delia.

" Menurut kalian siapa kira-kira yang jadi Ketos ? " tanya Shifa

" Aku " jawab Delia . Dalam sekejap Delia mendapat tatapan intimidasi dari teman-temannya. Kemudian ia tertawa renyah.

" Udah kadaluarsa lu mah del! " protes Shifa. Yang lain tertawa, memang benar apa yang dikatakan Shifa. 

" Aku aja ga tau calonnya siapa " kemana saja neng Fira? foto para calon sudah dipajang disetiap mading..

" Keknya mah si Ayu deh " Syawal mengemukakan pendapatnya

" Ayu kan ga ikut nyalonin syaw.. dia seangkatan ama kita.. " protes Lathifah. Ayolah, kupikir kamu yang paling waras diantara mereka semua syaw..

" Tau nih ga jelas..! huu " ledek Kiky. Diikuti sahutan dari teman yang lain. Syawal tertawa.

" Gini nih, kalo ngobrol pasti ada aja yang ga jelas " ucap Dini dengan nada julid

" Ihh dini kamu kayak ngejulidin kita ahahah " ucap April sembari tertawa. 

Memang lucu nada bicara Dini yang sering kali seperti julid. Begitupun dengan suara tertawa April. Wajahnya sering memerah jika tertawa.

+-☀-+

Tibalah hari ini, hari lomba tari daerah. Mungkin aku sering kali mengatakan 'lomba saman' hal itu karena mereka ikut lomba dengan membawakan tari saman. 

Bisa jadi, penampilan sekolah Delia menjadi pemenang. Mengingat bahwa tari saman sulit. Tetapi, tak menutup kemungkinan bahwa dari sekolah lain yang juga membawakan tari saman atau tari daerah lain menang.

Bukan MATAHARI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang