Hari telah berganti. Sekarang pelajaran bahasa arab. Guru tak datang. Tunggu, kenapa para guru sering tak datang di semester penting ini? Malah di gantikan dengan guru piket atau guru baru.
Kelebihannya, guru yang cukup baru ini masih muda. Laki-laki pula. Tampan? Ya Sesuai nama sekolah ini, 'Al-Jamil'. Jamil : tampan / indah
Guru ini biasa dipanggil kak jahe. Nama aslinya tentu bukan Jahe, ada ada saja. Ada cerita dibalik nama jahe ini, tapi tak satupun dilingkungan sekolah yang tahu. Tanyakan padanya?? tak mungkin. Kak Jahe tak pernah menjawabnya.
Setelah kak Jahe memperkenalkan dirinya dan sesi tanya-jawab seputar kak Jahe, pelajaran dimulai. Kak Jahe mulai memainkan tangannya diatas benda putih besar tersebut.
" Sebenarnya saya hanya diperintahkan menulis tugas ini dan mengawasi kalian. Tapi jika ada yang tak dimengerti tanyakan saja- "
Wajah para murid berseri-seri. 'Perhatian sekali kak Jahe ini..' Setidaknya itulah yang ada difikiran para murid perempuan.
" Gak ngerti semua kak!! " celetuk salah seorang murid perempuan
" -Pada teman kalian yang pintar bhs arab " ok, itu adalah lanjutan dari kata-katanya yang tadi.
Wajah murid-murid ditekuk. Jahilnya guru ini, untung tampan. Seketika pandangan mereka teralih menuju ke seorang gadis tinggi putih itu. Beberapa dari mereka berbicara padanya tanpa suara. Tapi gadis itu tak menghiraukannya.
" Tolong bantuin klo aku gak tau ya Syaw.. " pinta Delia
Syawal mengangguk.
-
Suasana kelas lumayan ramai. Kak Jahe berkeliling kelas. Melihat aktivitas murid-murid yang hanya selisih 5 atau 4 tahun darinya. Sesekali ia bercakap-cakap dengan murid laki-laki dan di tanya oleh ciwiciwi jahil.
" Delia ya? " tanya kak Jahe
Delia mengangguk lalu kembali fokus mengerjakan sembari mengobrol dengan Syawal.
" Kamu? "
" Syawal kak "
Sekarang bangku kedua gadis tersebut menjadi pusat perhatian gadis lain. Mereka ditanya tapi, gadis lain tidak. Ada apa ini?? tak boleh ada percintaan antara murid dan guru ya kak..
Karena tahu diperhatikan, kak Jahe kembali berjalan. Kemudian bercakap-cakap dengan Lia dan teman sebangkunya, Zahra.
" Pak udah selse " ucap Cecile lumayan pelan. Tetapi kelas sedang hening. Ya ampun, kenapa suasana kelas seperti roller coaster saja ?
Beberapa murid menggeleng. 'Tidak, kami belum selesai' itulah yang berusaha mereka sampaikan. Kak Jahe diam sejenak. Ia sadar, Cecile memanggilnya dengan embel-embel 'pak'. Itu membuatnya sedikit.. aneh??
" Emm, Yang sudah kumpulkan di depan " ia sudah sadar rupanya.
Beberapa murid lainnya mengumpulkan tugas itu. Kemudian kelas menjadi sangat ramai. Seperti dikonser. Ada yang bernyanyi, ya,rata-rata bernyanyi. Juga shalawatan.
Kelas-kelas disekolah ini tak punya perumpamaan 'pasar' pada kelas yang berisik. Karena mereka bukan berisik karena mengobrol.
-
Suara kebebasan telah memanggil para murid. Apalagi kalau bukan suara bel istirahat? Delia dan rombongan saman menuju aula. Rapat membahas lomba.
+-☀-+
" Tadi ditanya apa del?? " tanya Shifa
" Cuma, kamu Delia ya? " jawab Delia tak tertarik
" Kok cuma ke beberapa cewe aja ya? " sekarang si imut Fira yang bertanya
![](https://img.wattpad.com/cover/221140291-288-k789065.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan MATAHARI ✔
Teen FictionDelia, seorang gadis cantik yang merasakan jatuh Cinta. Ia terlena oleh Cinta didasari nafsu dan berpacaran. Pacaran memang sudah dianggap hal yang wajar. Namun dalam islam, tak ada istilah tersebut. Terutama disaat lelaki dan wanita yang belum mah...