30

175 13 0
                                    


Lanjut ges?
Asyiap
Hayuuukk❤









***

"Kamu kenapa si Lis,dari tadi pagi aku diemin gini,kalo aku ada salah kamu bilang dong,jangan malah diemin aku kaya gini," ujar Rendi memegang kedua tangan Lisa dan menatap bola matanya lekat-lekat.

Lisa melepaskan genggaman tangan Rendi perlahan.

"Kamu ngga ada salah kok,ya aku lagi males ngapain-ngapain dan males ngomong,gatau nih dari kemaren," sahut Lisa dengan nada cuek.

"Yakin?"

Lisa hanya mengangguk.Wajahnya dipalingkan dari tatapan Rendi yang membuatnya takut dan cemas.Ia tak mau adiknya kenapa-napa.Ia juga sebenarnya tak mau kehilangan Rendi.Tapi apa boleh buat,ia lebih memilih keselamatan adiknya daripada masalah percintaan.

"Atau kamu ada masalah? cerita aja sama aku,aku ini kan pacar kamu,jangan lah anggap aku itu orang lain lagi,kalau ada masalah,cerita aja."

"Gimana ya? apa aku harus cerita semuanya ke Rendi? tapi aku ngga mau nanti Haikal kenapa-napa,tapi aku ngga bisa pendem semuanya sendiri,lagipula kan,penculik itu ngga bakalan tau kalo aku masih deket sama Rendi,apa aku cerita aja ya?" batin Lisa sembari melamun.

"Lis,kok malah bengong?"

Lisa mencoba untuk menatap wajah Rendi.

"Aku ngga bisa pendem ini sendiri,aku butuh temen cerita,kamu mau denger cerita aku?"

"Ya mau lah,oke kamu mau cerita kapan?"

"Pulang sekolah."

Rendi mengangguk.

*PULANG SEKOLAH*

Flashback on.

"Haikal kok jam segini belum pulang ya Lis? biasanya kan jam segini dia udah dirumah," ujar ibu khawatir.

"Kebiasaan tuh anak ya,yaudah biar Lisa cari ya bu," ucap Lisa.

"Iya hati-hati ya nak."

Saat Lisa mulai beranjak pergi tiba-tiba ponselnya berdering.

"Kalo lo mau adik lo selamat,lo dateng ke gedung tua deket sekolah adik lo," suara seseorang terdengar dari ponsel Lisa.Lisa tak tahu siapa.

Belum sempat Lisa berbicara,sambungan telepon dimatikan oleh seseorang itu.Lisa kemudian bergegas untuk pergi ke gedung tua.

Sesampainya di gedung tua Lisa langsung masuk dan mencari adiknya di setiap sudut ruangan.

Seorang wanita bermasker menarik lengannya dari belakang dan membawanya ke sebuah ruangan.Di ruangan itulah terdapat Haikal,adiknya.

Keadaan Haikal yang diikat di kursi dan mulut yang ditutup dengan lakban dan dijaga okeh seorang lelaki bermasker membuat hati Lisa terpukul.

"Kalo lo mau adik lo selamat,putusi dan jauhi Rendi," ujar wanita itu sembari menarik wajah Lisa kasar.

"Apa?!" ujar Lisa sontak kaget.

"Lo mau adik lo mati,hah?!"

Lisa menggeleng pelan.

"Sini hp lo!"

Lisa kemudian menyodorkan ponselnya kepada wanita itu.Setelah kurang lebih 2 menit wanita itu mengutak-atik ponsel Lisa,kemudian wanita itu mengembalikan ponselnya kepada Lisa.

"Mulai besok lo harus jauhin Rendi,kalo ngga lo akan tau akibatnya,ngerti?!"

Lisa mengangguk.

"Dan satu lagi,lo ngga boleh cerita tentang ini ke siapapun,ngerti?!"

Lisa lagi-lagi hanya mengangguk.

"Lepasin dia," ujar wanita itu kepada seorang lelaki yang berdiri di samping Haikal.

Kemudian lelaki itu melepaskan Haikal.Haikal berlari ke arah Lisa dan langsung memeluknya erat.Lisa membalas pelukan Haikal.Tak lama Lisa dan Haikal diijinkan untuk pulang oleh wanita dan lelaki misterius itu.

Flashback off.

"Kamu tau siapa penculik itu?" tanya Rendi.

"Ngga Ren,mereka pake penutup hidung dan mulut,jadi aku ngga paham mereka siapa," jelas Lisa.

"Tunggu-tunggu,yang selalu berusaha bikin hubungan kita hancur itu cuma Dewi sama Riko,apa itu mereka?"

"Aku juga ngga tau Ren,kamu juga jangan suudzon gitu sama Dewi dan Riko,siapa tau bukan mereka."

"Lantas siapa?"

"Besok kita cari tau,sekarang anterin aku pulang ya? hari ini ngga tau kenapa aku capek banget," ujar Lisa.

Rendi mengangguk.























Hay hay hay:)
Sorry klo ada typo ya guys:)
Jangan lupa vote ya :) ngga ada salahnya kan menghargai karya seseorang?:)
Oke nantikan part selanjutnya.❤

LISA DAN RENDI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang