31

169 14 0
                                    


Gimana? Lanjut??
Hayuuukkk😉




















***

DEWI POV.

"Pokoknya Dewi ngga mau tau ya mah,mamah harus jodohin aku sama Rendi," ujar Dewi pada ibunya.

"Mamah si pengenya gitu,kalo demi kebahagiaan kamu mamah rela lakuin apa aja,tapi ngga tau mamahnya Rendi setuju apa ngga," sahut ibu.

"Mamah gimana si,mamah kan rekan kerjanya,pasti bisa dong bujuk mamahnya Rendi."

"Ya nanti mamah coba ya."

Dewi mengangguk pelan.

AUTHOR POV.

"Apa kita tanya langsung aja ya sama Dewi dan Riko?" usul Rendi sembari menyantap bubur ayam yang sengaja ia datangi karena dirumah ia belum sempat sarapan.

"Emmm,tapi tanyanya baik-baik kan? soalnya takutnya tuh suudzon,nanti kalo dosa gimana,nanti kalo masuk neraka gimana,aku takut Ren," ujar Lisa cemas.

"Iya-iya barbie comelku," sahut Rendi sembari mencubit kecil pipi cuby Lisa dengan menyunggingkan senyuman di bibirnya.

"Udah abis kan? udah yuk,berangkat," ujar Rendi.

Mereka berdua bangkit dari duduknya.Lisa menuju ke motor Rendi,sedangkan Rendi beranjak ke arah penjual buburnya untuk membayar.

"Berapa bang?" tanya Rendi sembari merogoh dompet di celana osisnya.

"Kalih doso ewu mawon mas," sahut si penjual.

"Hah,ngomong apa si bang?" tanya Rendi kebingungan akan bahasa yang digunakan oleh penjual bubur.

"Eh iya lali aku,dua puluh ribu saja mas."

Rendi mengeluarkan uang 50.000-an dari dalam dompetnya.

"Lebihnya buat besok ya bang."

"Oh njih mas assiiappp."

Rendi dan Lisa kemudian meninggalkan tempat itu untuk menuju ke sekolah.

*Sekolah*

"Kamu tanyanya pelan-pelan loh Ren,awas kalo sampe nge-gas,nanti kalo emang bener mereka,terus tau yang ngadu itu aku gimana,aku takut Ren,nanti aku diculik gimana,emang kamu mau aku diculik? emang kamu mau pisah sama aku?" oceh Lisa saat perjalanan ke kelas Dewi.

"Apasi yang kamu crewet banget,iya sayang kamu tenang aja,aman kok aman," sahut Rendi.

"Apasi yang yeng yang yeng,geli aku dengernya," sewot Lisa.

"Ngga papa,nanti juga terbiasa kok,nanti juga lama-lama kamu ikut-ikutan panggil yang," sahut Rendi sembari terkekeh.

"Eleh,ga bakalan,kamu pernah denger ngga aku panggil sayang?"

"Lah itu kamu panggil sayang," ledek Rendi.

"Ih Rendi,ngeselin ya lama-lama," sahut Lisa menepuk bahu Rendi pelan.

"Ngeselin-ngeselin juga cinta kan?" ledek Rendi.

"Mmm iya sih," sahut Lisa dan seketika tawa terdengar dari keduanya.

Mereka sampai di depan pintu kelas Dewi.Rendi kemudian menyuruh salah satu siswa yang tengah duduk di depan kelas untuk memanggil Dewi.Sesekali Rendi menengok ke arah Lisa yang berdiri tepat di belakangnya.

"Kamu kenapa si mukanya tegang gitu?" ujar Rendi terkekeh.

"Takut Ren,takut," sahut Lisa dan kemudian ia menggenggam lengan Rendi.

"Kamu lucu ya kalo lagi takut," ledek Rendi yang tak henti-hentinya tertawa lirih.

"Ih serius Ren."

"Iya aku juga serius kok sama kamu," ledek Rendi lagi.

Lisa yang geram kemudian memukul lengan Rendi kesal.

Dewi kemudian keluar dari dalam kelasnya.

"Wi gue mau ngomong sama lo," ujar Rendi.

"Ngomong apa?" sahut Dewi.

"Tapi ngga sekarang dan ngga disini,istirahat pertama nanti,dikantin,gue tunggu," ujar Rendi dan kemudian Rendi beranjak yang diikuti oleh Lisa dibelakangnya.



















Sekuy lah di vote guys☺
Hargai karya seseorang:)
Nantikan part selanjutnya ya:-)
Oiya maap juga partnya pendek hehe:v
Bye bye 🖐

LISA DAN RENDI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang