Lanjut kuyyyyyy....
Happy reading guys🖑"Assalamualaikum bu,Lisa pulang," ujar Lisa sembari mengetuk pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam," sahut Ibu membukakan pintu.
"Masuk dulu Ren," tawar Lisa.
"Mmm,Bu ini ada martabak buat Ibu sama Haikal,dimakan ya,Rendi pamit pulang dulu,udah sore soalnya," ujar Rendi sembari menyodorkan sebox martabak yang dibungkus kantong putih.
"Ngga mampir dulu Ren?" tanya Ibu.
"Udah sore Bu,takut Ibu nyariin," sahut Rendi.
"Hati-hati ya," bisik Lisa.
"Iya Lisaku,yaudah Rendi pamit ya Bu,assalamualaikum," ujar Rendi dan dilanjutkan dengan bersalaman.
Lisa kemudian masuk kedalam rumah setelah Rendi pergi dari pelataran rumahnya.Ia langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.
***
Pagi hari Rendi memulai harinya dengan roti tawar serta selai coklat kesukaannya untuk sarapan.Lagi-lagi ia sarapan sendiri,karena ibunya sudah kembali ke luar negeri dua hari lalu.
Flashback on.
"Ibu berangkat dulu ya Ren,jaga diri kamu baik-baik," ujar Ibu sembari mengusap pelan rambut Rendi.
Rendi yang mencoba menahan isak tangis,hanya memberikan anggukan sebagai jawaban.Beberapa tahun orang tuanya meninggalkannya,rasa rindu yang menggebug mampu ia tahan.Akan tetapi mereka pulang hanya membawa kabar duka,dan kemudian pergi lagi hanya dalam hitungan hari saja.Lantas kapan ia bisa menikmati indahnya kebersamaan keluarga.
"Ibu disana kerja sendiri? ngga ada teman lagi?" ujar Rendi dengan suara parau.
"Iya sayang," sahut ibu.
"Ibu mau tetap sendiri atau ibu mau cari pengganti ayah?"
"Kamu ini bicara apa Rendi,ayahmu baru saja meninggalkan kita,ngga mungkin disana ibu cari pengganti buat ayah kamu," sahut ibu.
"Itu sekarang,nanti?"
"Sudahlah Rendi,ibu berangkat dulu."
Flashback off.
Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ibunya.Kini ia tak punya siapa-siapa lagi selain ibu yang kini kembali jauh darinya.
Hari itu entah kenapa Rendi tak ada mood sama sekali.Sarapannya pun tak habis.Padahal Bi Inah sudah menyediakan dengan porsi yang sedikit.
Rendi sampai didepan gerbang rumah Lisa.Ia bermaksud untuk menjemput Lisa.
"Kamu kok mukanya ditekuk gitu?" ujar Lisa.
"Emang muka bisa ditekuk?" sahut Rendi.
"Ih,susah ya ngomong sama kamu."
"Susah? Emang soal ujian susah."
Lisa yang geram akan perkataan Rendi akhirnya tangannya berulah.Ia mencubit perut Rendi.Refleks Rendi kesakitan.
"Sakit tau," ujar Rendi sembari memegangi perutnya.
"Bodoamat," sahut Lisa dan menjulurkan lidahnya.
"Udah yuk berangkat," ajak Rendi.
Mereka berdua akhirnya berangkat ke sekolah.
***
Haikal hari itu tak bisa berangkat sekolah.Haikal demam sehingga ia harus mengurungkan niatnya untuk pergi ke sekolah seperti biasa.Tak hanya demam,Haikal juga batuk dan pilek.Siang hari ibu membawanya ke klinik terdekat.
"Bagaimana dok?" tanya ibu.
"Anak ibu baik-baik saja,Haikal hanya mengalami demam biasa,hanya saja Haikal harus banyak istirahat supaya cepat pulih,sebentar saya buatkan resepnya," sahut seorang dokter wanita yang anggun nan cantik.
Dokter wanita itu kemudian mengambil bolpoin serta secarik kertas dan menuliskan sesuatu di kertas tersebut.
"Ini bu resepnya,obatnya bisa ditebus di apotek," ujar dokter sembari menyerahkan selembar kertas bertuliskan resep obat.
"Terimakasih ya dok,saya pamit,permisi," sahut ibu dan kemudian bangkit dan pergi dari hadapan dokter.
Ibu tak langsung pergi ke apotek,akan tetapi mengantarkan Haikal pulang terlebih dahulu.Karena tak mungkin jika ibu harus membawa Haikal yang tengah sakit untuk ikut pergi menebus obat di apotek.
Saat ibu tengah menunggu angkutan umum di pinggir jalan,tiba-tiba ponselnya berdering.
"Iya halo," uhar ibu.
"Haikal gimana bu?" tanya Lisa khawatir.
"Haikal cuma demam biasa kok Lis,ini ibu mau nebus obatnya di apotek."
"Alhamdulillah," ujar Lisa lega.9
"Yaudah ya,ini angkotnya udah dateng."
Ibu langsung mematikan sambungan teleponnya dan langsung masuk ke dalam angkutan umum merah.
***
"Kenapa Lis?" tanya Rendi setelah Lisa mematikan sambungan teleponnya.
"Ini Haikal habis diperiksa ke dokter dan ternyata cuma demam biasa," sahut Lisa yang masih fokus dengan layar ponselnya.
"Ya ampun,Haikal sakit? kok kamu ngga bilang?"
"Iya soalnya Haikal baru aja sakit tadi pagi," ujar Lisa menjelaskan.
"Yaudah nanti aku kerumah kamu ya,jenguk Haikal."
"Jenguk Haikal,atau mau bareng sama aku terus?" ledek Lisa.
"Dua-duanya si," sahut Rendi terkekeh.
"Berarti bareng ya pulangnya."
"Emang mau langsung ke rumah?"
"Iya."
Lisa dan Rendi yang tengah santai duduk di bangku kantin kemudian kembali ke kelas setelah bel masuk berbunyi.
Hey hey hey
Gimana guys ceritanya menurut kalian?
Coba ya kalian tulis di kolom komentar:)
Maklum lah pemula:)
Oh ya sorry ya kalo ada typo🌝
Nantikan part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LISA DAN RENDI [COMPLETED]
Teen Fiction"Lo apa-apaan si,main tarik-tarik tangan gue," kata Lisa sambil melepaskan pergelangan tangan yang digenggam erat oleh Rendi. "Lo lucu kalo lagi marah." . . . . . Happy reading;)