Lanjut ceritanya hayuuukk
Let's start
Happy reading🖑***
"Rendi kok kita beloknya kiri si? kan harusnya belok kanan," protes Lisa saat Rendi mengarahkan stang motornya ke arah kiri,karena jalan untuk menuju rumahnya seharusnya belok ke arah kanan.
Tak ada jawaban dari Rendi.
"Rendi!" ulang Lisa sembari menepuk bahu Rendi karena tak ada juga jawaban darinya.
"Nih anak apaan si,ditanya kok ngga dijawab," batin Lisa.
Mereka sampai di sebuah toko yang menjual buah-buahan yang sudah dikemas rapi.
"Mba ini satu ya mba," ujar Rendi dengan telunjuknya yang mengarah ke buah-buahan yang dikemas dan ditutup menggunakan plastik penutup makanan.
"Baik mas," sahut Rendi.
"Buat apa?" tanya Lisa.
Rendi menengok ke arah Lisa dan menatap bola mata Lisa lekat-lekat.
"Buat adik kamu,kan lagi sakit,kamu mau juga?" Rendi balik bertanya.
Lisa menggeleng pelan tanda tak mau.
"Ini mas," ujar penjual dan memberikan bingkisan buah kepada Rendi.
"Ini uangnya,kembaliannya simpen aja," ujar Rendi mengulurkan uang 50.000
"Mmm mas,buat bayar buahnya aja kurang,mana ada kembaliannya mas," ujar penjual.
"Oh kurang ya,yaudah ni tambah lagi,kembaliannya simpen ya mba,kalo ada," ujar Rendi menjulurkan uang 50.000-an lagi.
"Nah kalo segini baru ada kembalian mas,makasih ya mas," sahut penjual.
Lisa yang melihat kelakuan pacarnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
"Yuk," ujar Rendi menarik pergelangan tangan Lisa.
Baru saja 1 langkah mereka berjalan,Rendi menghentikan langkahnya,yang membuat langkah Lisa terhenti juga.Rendi berbalik badan dan menatap Lisa.
"Kamu mau beli apa?" tanya Rendi.
"Ngga usah Rendi,aku ngga pengin apa-apa," sahut Lisa.
"Yakin? atau ngga kita mampir ke resto dulu aja ya?" ujar Rendi tak percaya.
"Ngga usah Rendi,pliss kali ini ngga usah maksa."
"Emang aku pernah maksa kamu?" sahut Rendi.
"Ya kadang-kadang," sahut Lisa agak terbata-bata karena menahan rasa malunya.
"Udah ah,yuk!" ajak Rendi
Mereka lalu menuju ke arah motor Rendi dan bergegas untuk kerumah Lisa.
***
Haikal masih saja terbaring lemah diranjangnya.Matanya terpejam.Walaupun begitu sebenarnya ia sama sekali tak larut dalam tidur.Ia hanya pura-pura tidur supaya ibunya lega.Dari pagi sampai sore ibu selalu disampingnya.Hingga tak ada waktu untuk sekedar memejamkan mata sejenak.Ia tau ibunya lelah.
Lisa dan Rendi sampai di rumah Lisa.Mereka langsung menuju ke kamar Haikal.Saat Lisa membuka pintu kamar,ia menemukan ibunya yang terpejam dengan keadaan duduk disamping Haikal.
"Ibu,ibu tidur aja dikamar,biar Lisa yang jagain Haikal," ucap Lisa lirih mencoba membangunkan ibunya.
"Ngga usah sayang,biar ibu aja,kamu kan baru pulang," sahut ibu sembari mengusap matanya.
"Lisa tau ibu capek,ibu istirahat ya?" ujar Lisa perhatian.
Senyuman tersungging dibibir ibu.
"Rendi,ibu tinggal dulu ya,kalo perlu apa-apa bilang aja sama Lisa ya?" ujar ibu bangkit dari duduknya.
"Iya bu," sahut Rendi.
Ibu kemudian beranjak dari kamar Haikal.
"Ren kamu tunggu sini ya,aku mau ganti baju dulu," ujar Lisa.
Rendi mengangguk dan kemudian duduk dikursi samping ranjang Haikal.Tak lupa ia meletakkan parsel berisi buah-buahan di atas meja.
Rendi terus memandang wajah Haikal yang terlihat pucat.
"Cepet sembuh ya Kal,biar bisa mabar lagi," ujar Rendi lirih sembari mengusap rambut Haikal dan menyunggingkan senyuman dibibirnya.
Lisa kembali dengan membawa secangkir teh manis dan makanan ringan.
"Minumannya Ren," ujar Lisa meletakkan hidangan diatas meja.
"Makasih calon bini," ledek Rendi.
"Apaan si," sahut Lisa sedikit malu.
Rendi kemudian mulai meminum teh buatan Lisa.
"Mm,enak ya teh nya,udah cocok nih jadi ibu rumah tangga," ledek Rendi lagi.
"Iya in dah biar seneng," sahut Lisa.
Segini dulu guys ceritanya
Nantikan part selanjutnya ya🖑
Sorry klo ada typo bertebaran ehe:v😆
KAMU SEDANG MEMBACA
LISA DAN RENDI [COMPLETED]
Novela Juvenil"Lo apa-apaan si,main tarik-tarik tangan gue," kata Lisa sambil melepaskan pergelangan tangan yang digenggam erat oleh Rendi. "Lo lucu kalo lagi marah." . . . . . Happy reading;)