"Dek temen kamu menunggu di ruang tamu." Ucap kak Kyu.
"Joa yah kak ?." Tanya Ana bersemangat, Kyu menganggukan kepalanya. Ana berlari menuruni tangga dan mendapati Joa duduk di depan kedua kaka tertuanya.
"Joaaa." Pekik Ana terkejut.
"Duduk." Ucap Tio dingin. Ana menuruti keinginan kakanya. Ia duduk di sebelah Joa.
"Mulai besok kita mempercayakan Ana kepada Joa, Besok kita mulai bekerja dan tidak bisa menjaga Ana. Kalian jangan berbuat macam macam selama kita tidak di rumah karena Rumah ini telah kita pasang CCTV di setiap sudut ruangan dan untuk Ana dalam hal ini jangan pikir kita menyetujui perihal hubungan kalian. Karena mau bagaimana pun Ana belum di perbolehkan untuk memiliki pasangan atau pacar sekalipun" Tegas Noa
"Baik kak terima kasih sudah memberi kesempatan untuk saya. Saya akan menjaga Ana seperti adik saya sendiri dan saya juga tidak akan berbuat macam macam yang mungkin akan merugikan Ana. Karena saya berteman dengan Ana tulus."
"Baik untuk hari ini Ana di perbolehkan untuk keluar rumah, Ingat hanya hari ini jika sampai gua melihat Ana keluar rumah besok atau kapan pun gua gak akan mempercayai kalian." Tegas Tio. Membuat Ana tersenyum senang, Ia pikir tidak di perbolehkan keluar ternyata kedua kakanya memperbolehkannya keluar rumah. pasalnya semenjak ia pergi ke clubbing kedua kakanya sudah tidak memercayai Joa dan kedua kakanya juga menjadi sangat tegas.
"Kaka serius ?." Tanya Ana
"Ya, Hanya hari ini saja." Ucap Noa datar.
"Makasih kak." Ana mencium pipi kedua kakanya. Noa tersenyum senang begitupun dengan Tio karena sudah beberapa hari ini Ana terlihat murung dan tidak bersemangat ditambah kemarin Ana mendapat perlakuan kasar dari keduanya. Membuat Noa dan Tio merasa beresalah akhirnya mereka memperbolehkan Ana untuk keluar dari rumah untuk hari ini saja.
Ana dan Tio salim dengan kedua kaka tertua Ana setelah salim dan berpamitan keduanya langsung berjalan menuju mobil. Tio memacu kendaraannya hingga sampai di sebuah mall yang cukup terkenal di jakarta. Mereka menghabiskan waktu dengan nonton, main wahana permainan di dalam mall itu.
"Joa, Ana mau mesin capit boneka." Ucap Ana memesang wajah puppy eyes andalannya. membuat siapa saja pasti gemas melihatnya.
"Apa sih yang enggak buat Ana." Joa dengan mahirnya menghabiskan 1 box mesin capit, Ana tersenyum setiap Joa berhasil mendapatkan boneka. beberapa pasang mata nampak iri dengan ke uwuan mereka begitupun dengan author yang ikut membayangkan betapa mesranya mereka.
"Joa Ana mau boneka yang besar 1 aja." Pinta Ana dengan nada manja. padahal boneka yang ada dalam pelukan nya sudah banyak dan wajahnya sudah tertutup dengan boneka. Joa tersenyum melihat pacarnya yang sangat menyukai boneka, Karena kasihan melihat Ana kewalahan memegang boneka akhirnya Joa meminta pelastik kepada petugas dan membawakan nya.
"Nah gini kan enak ngeliatnya, Joa yang bawain." Ucap Joa.
"Ana mau boneka besar 1 kali lagi yahhh ???." Pinta Ana sekali lagi.
"Iya sayang Joa ambilin yang banyak buat Ana." Mereka berjalan menuju mesin capit yang besar. Joa dengan mahirnya mencapit boneka hingga boneka besar yang ada di dalam mesin capit itu habis. Total boneka besar yang ia dapat kurang lebih 10 boneka.
"Ana sayang Joa." Ucapnya sambil mencium pipi Joa dengan cara menjinjit. Joa tersenyum senang, Joa pun juga mencium Ana.
"Masukin ke mobil dulu yuk habis ini kita cari makan, ini sudah malam habis itu kita pulang." Ana menganggukan kepalanya setelah selesai menaruh di mobil dan makan Ana dan Joa memutuskan untuk pulang. setelah sampai di rumah Ana Joa membantu Ana membawakan boneka bonekanya masuk kedalam rumah sekalian berpamitan dengan kedua kakanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
RandomBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...