"Aro lu apain mobil gua sampai lecet begitu ??.." Noa datang menghampiri gua dengan tatapan tajam meski suaranya tidak terlalu keras karena Ana sedang tidur.
"Maaf kak." Ucap gua lirih.
"Gua bilang apa kalo ngendarain mobil itu hati hati." Bentak kak Tio meski tidak terlalu keras tapi gua tau pasti kak Tio marah dengan gua.
"Kak bukan Ar-."
"Terus siapa ?." Kak Noa memotong pembicaraan gua.
"Teman Aro kak." Ucap gua lirih.
"Tidak usah alasan, Mulai besok jatah uang jajan lu cuman 5000 selama 6 bulan." Ancam Noa
"Kak tap-."
"Gak ada tapi tapian, Lu mau gua suruh ganti biaya cat mobil gua ?." Kak Noa memotong pembicaraan gua.
"Kaka se-."
"Mau ngeles apa lagi lu ?." Gua terdiam kak Noa tidak mau mendengar penjelasan gua sedikitpun.
Tokkkk.... tokkk... tokkk...
Pintu di ketuk mengalihkan perhatian kita, terlihat seorang perempuan masuk. Gua tidak begitu asing dengan perempuan ini karena itu perempuan yang membuat mobil kak Noa lecet.
"Kak kebetulan kita ketemu di sini, Maaf kak Aku sudah membuat mobil kaka lecet."
"Jelasin ke kaka gua." Perintah gua dingin.
"Kak maksud tujuan saya kesini ingin menjenguk Ana tapi saat saya pulang karena terlalu terburu buru saya tidak sengaja membuka pintu mobil saya terlalu kencang, Sekali lagi saya minta maaf kak saya janji akan membayar semua kerugian."
"Tidak usah, lu pasti masih minta uang sama orang tua bukan ?." Anak perempuan itu menganggukan kepalanya ia tak berani menatap manik mata Noa, ia hanya menundukan kepalanya karena takut.
"Jangan membuat orang tua lu repot dengan kesalah lu sendiri, Gua memaafkan dan tak usah ganti rugi atas kesalahan itu."
"Uang jajan gua gak jadi di potong kan ka ?." Sambung gua setelah semua permasalahan selesai.
"Tentu tetap di potong itu kosekuensi karena lu tidak menjaga barang pinjaman dari gua."
"Ka-."
"Tidak ada penolakan." Ucapnya dingin, gua mendengus kesal.
"Elaaaaa..." Teriak Ana terbangun dari tidurnya karena mendengar ada keributan, Ana langsung memeluk Ela dengan infus masih menempel pada tangannya.
"Ana gimana keadaan lu ?, Kata kak Kyu lu gak sadarkan diri makanya gua langsung kesini takut lu kenapa kenapa yang lain nyusul karena dia ada ekskul barista."
"Gua udah gak apa Ela." Ucapnya tersenyum mendengar pertanyaan Ela yang sangat Khawatir dengan keadaannya.
"Anaaa." Teriak kedua teman nya setelah masuk ke ruangan Ana. Mereka langsung memeluk Ana tanpa mengetuk pintu seperti Ela. Emang yah anak jaman Now jarang ada yang sopan.
"Ana lu gak apa apa kan ?."
"Ana lu pucet banget dah ?."
"Anaaaa lu kok kurus banget sih."
"Bisa diam tidakkkk..." Bentak kak Tio membuat teman Ana bungkam. Sukurin berisik sih udah tau ana lagi sakit lah mereka malah membuat kegaduhan dimarahin kan sama kak Tio kan.
"Ana itu kak Tio ?." Tanya Ela yang di sertai anggukan Ana. Pasti Ana telah menceritakan sifat kak Tio makanya Ela biasa saja berbeda dengan kedua teman nya yang langsung bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
De TodoBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...