Eertanta Meryana Romaren2 tahun telah berlalu Kak Kyu dan Aro sudah lulus sekolah, keduanya sekarang bekerja di perusahan masing masing Kyu melanjutkan kerja di kantor sebelum nya yang kini sudah menjadi manager meski ia sedang kuliah tapi ia selalu bisa membagi waktunya sedangkan Aro saat ini bekerja di kedai toko roti karena bakatnya dalam bidang pastry. Rencananya setelah liburan usai ia akan kuliah di kampus berbeda dengan ketiga kakanya ia akan mengambil jurusan perhotelan S1.
Oh ya semenjak kejadian gua kabur dari rumah sakit ketiga kaka gua menjadi sangat berubah, mereka menjadi overprotektif apa lagi kak Tio. gua lagi libur sekolah kak Tio selalu mengawasi gua lewat cctv rumah. gua ka boleh pergi sama sekali, pintu rumah untungnya gua masih megang. sumpah kehidupan gua gak sebebas dulu. Mau keluar rumah beli makan saja langsung di telpon oleh kak Tio, Ingin pergi ke toko buku saja harus dia yang nemenin tapi ada hal baik nya kak Tio dan kak Noa sudah tidak pernah kasar dengan gua paling hanya memarahi saja kalau main tangan sudah tidak pernah.
Gua terkadang rindu dengan keempat kaka gua. sekarang mereka sibuk waktu yang di luangkan untuk gua hanya sedikit. gua tidak memiliki teman sama sekali di rumah, Kak Tio tidak pernah mengizinkan gua untuk membawa teman ke rumah. dia bilang temen teman gua merepotkan, Dia tidak suka dengan teman teman gua apa lagi Joa sahabat laki laki gua. Joa sering sekali datang ke rumah, mengajak gua main. tapi gua gak berani membuka rumah pasti kak Tio akan marah besar kalau sampai gua mengizinkan masuk dan keluar dari rumah tanpa pengawasannya.
Ting nong.... Tingg nong.... Ting nong... ( Anggap saja bel)
Bel rumah gua berbunyi, Gua langsung melihat cctv rumah gua tidak berani langsung membuka takut takut ada orang jahat yang berniat melukai gua. Gua melihat cctv rumah dan mendapati Joa, Elsa, Ela. Mampus kalo kak Tio tau pasati bakal marah besar tapi kalo gak di bukanin gak enak juga. Gua pun berjalan menuju gerbang dan membuka pagar rumah.
"Kak Elsa ngapain kesini ?." Tanya gua
"Main yuk, Lu udah lama banget gak jalan sama kita udh 1 minggu loh lu di rumah terus kita kan libur 3 minggu. emang lu gak bosen ?." Gua tersenyum getir sebenarnya yua ingin pergi main tapi kalau sampai kak Tio marah bagaimana. gua takut kak Tio bakal kasar lagi sama gua. Kak Tio sudah 2 tahun tak pernah melukai gua. dia sabar banget masa gua ngecewain kak Tio lagi.
"Maaf kak Elsa Ana gak bisa ikut kalian, Kak Tio pasti bakal marah."
"Kaka lu gak bakal marah, buktinya sudah 2 tahun ini mereka tidak pernah kasar kan dengan lu ?. berarti dia sudah membebaskan lu." Joa ikut bersuara.
"Tapi Gua takut Joa. " Ucap gua lirih.
"Gak perlu takut entar gua izin sama kaka tertua lu." Elsa menepuk pundak gua. Seolah meyakinkan.
"Yaudah masuk rumah gua aja dulu, kalian tunggu di ruang tamu yah gua mau ganti baju."
"Yang seksi yah kita mau ke Club ." Teriak Elsa. Jujur yah gua agak kaget dengan ucapan Elsa tapi mau bagaimana lagi temen temen gua itu anak club semua Elsa, Ela dan Joa itu suka sekali ke club.
Setelah selesai mengganti baju dan make up gua langsung keluar tapi gua gak langsung memakai baju yang di minta Elsa. Bisa mati gua sampai kak Tio ngeliat gua pake baju kekurangan bahan seperti itu.
"Lu pake daleman baju club kan ?." Tanya Elsa, Gua mengangguk.
"Yaudah yuk." Gua berjalan menuju mobil Joa, Gua duduk bersebelahan dengan Joa. Tidak ada yang memulai percakaan sama sekali sampai pada akhirnya gua sampai di Club. Gua lupa membawa ponsel gua. Astagah Ana begoo banget sih kalo mereka nanyain lu gimana. kak Tio pasti akan lebih marah kalau gua gak ada kabar.
"Yuk masuk." Ajak Joa gua pun melangkahkan kaki menuju pintu club. tangan gua sudah di gandeng oleh Joa. Baru saja gua memasuki club aroma alkohol sudah membuat kepala ku pusing. banyak sekali wanita malam disini begitupun juga dengan laki laki. Dengan sangat malas gua berjalan menuju ruang ganti dan mengganti pakaian yang gua kenakan.Untuk pakaian gua titip di ruang penitipan barang karena tak mungkin bila gua menenteng pakaian itu.
"Hai cantik sekali kamu, maukah kamu berdansa dengan ku ?." Goda seorang laki laki saat gua baru keluar dari ruang ganti, gua tersentak. Perasaan takut dan cemas mendominasi pikiran gua. Tidak ada satupun orang disini hanya ada gua dan laki laki itu.
"Hei siapa kamu aku tidak kenal dengan mu, Aku tidak ingin berdansa dengan mu."
"Ayo lah hanya sebantar, Aku membutuhkan orang untuk melampiaskan napsu ku."
"Maksud Mu ?." Gua terkejut bagaimana bisa laki laki yang baru saja gua kenal dan belum mengetahui nama bisa mengajak gua berdansa.
"Ya seperti itu."
Plakkkk..
Laki laki itu hampir mencium bibir gua, Sontak gua langsung reflek menampar laki laki itu. Sumpah yah gua gak ngerti ada aja laki laki mesum seperti itu.
"ikut guaa." Joa menarik lengan gua sampai tiba di meja bar dia memesan minuman yang sepertinya minuman yang bisa ia pesan. Setelah minuman jadi ia menyodorkan minuman itu ke gua. Gua menenggak minuman yang diberikan oleh Joa. Ummmm rasanya tidak terlalu strong kalau menurut gua. mungkin alkohol di dalam nya tidak terlalu babyak makanya gua gak mabuk.
"Enak gak ?." Tanya Joa. Gua mengangguk. Ternyata alkohol tidak seburuk yang gua kira. Gua pikir alkohol bisa membuat orang mabuk ternyata kalau dicampur hanya sedikit tidak seperti itu.
"Gimana Ana seru gak ?." Tanya Ela.
"Biasa saja."
"Lu minum ini ?, Mending cobain minuman gua." Ela menyodorkan minuman yang ada di dalam gelas dan gua pun menenggak minuman itu. Ummmm alkokolnya strong banget tapi enak.
"Gimana ?."
"Enak gua suka ini." Gua menengguk minuman Ela lagi. Jujur enak banget dong rasanya.
"Lu suka ?, Gua pesenin yah." Gua mengangguk, Gua menghabiskan minuman yang di beli oleh Joa. sambil menunggu Ela membawa minuman tadi.
"Anaa gua mau ngomong sesuatu boleh ?."
"Boleh katakan saja." Ucap gua enteng.
"Lu mau jadi pacar gua ?, Maaf mungkin ini telalu cepat tapi gua sudah suka dengan lu dari awal lu pertama masuk."
"Ummm, Gua gak bisa jawab sekarang Jo mungkin gua butuh waktu." Sumpah yah gua keget dong. Joa nyatain cinta di tempat seperti ini. gua pengen menjawab iya tapi gua kaya cewe murahan banget kalo nerima dia terlalu cepat. gua pengen ngeliat perjuangan dia dulu.
"Iya gua tunggu jawaban lu." Gua mengangguk sembari melemparkan senyuman.
"Ana nih minuman buat lu." Ela memberikan segelas minuman yang entah gua gak tau ini minuman apa yang pasti enak pake banget. dia ada aroma alkohol tapi ada aroma rasa lain. sepertinya ini minuman moctail. Gua menenggak minuman sampai habis, gua mencoba minuman minuman lain di bar.kali ini gua yang bayar sendiri. bukan Ela dan Joa.
"Lu minum terus dari tadi mending kita kesana senang senang." Ajak Elsa. Gua, Joa dan Ela pun langsung pergi ke tempat bisa Elsa nongkrong astaga tempat ini banyak sekali wanita penggoda dan laki laki yang ingin melampiaskan napsunya. sepertinya mereka teman Elsa.
"Kenalin dia kaka gua namanya Elmerican Syomand panggil aja Elmer, Yang perempuan memakai baju merah namanya Luxerendra Kharias panggil aja Karis, Laki laki memakai baju coklat Tholico Shordanio panggil aja Shordan, perempuan memakai baju kuning namanya Erafah Syafandra Hanum panggil aja Hanum dan terakhir si cowo jomblo namanya Lauric Stevant Ardiantio." Elsa mememperkenalkan teman temannya. Kita bersenang senang bersama,ngobrol bahkan sambil bertukar cerita. sambil menenggak alkohol yang di sediakan oleh temen Elsa. Tanpa sadar gua telah menenggak 10 sloki alkohol perasaan mual pusing menyelimuti pikiran gua.
"Ana lu kenapa ?." Tanya Elsa yang menyadari ada yang janggal dengan gua.
"Gua pusing Elsa." Ucap Gua.
"Nih minum air putih dulu." Elsa memberikan air putih ke gua dan gua menenggaknya tapi gua tetap merasakan pusing luar biasa. sampai pada akhirnya gua terjatuh dan seluruhnya nampak gelap gua tidak dapat mengingat kejadian apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
RastgeleBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...