WARNING ‼‼
Jangan jadi silent readers, Ayo dong vote dan comment biar author makin semangat bikin ceritanya. Sengaja di taruh di atas biar kalian baca hehe 😘😘semoga suka yah dengan cerita author mohon maaf kalau ada kesalahan kata dalam penulisan.
.
.
.
.
."Sekarang masuk kamar okay." perintah Tio. Saat Kyu lengah Noa menarik tangan Ana, Tio menghalangi Kyu, Noa membawanya masuk kedalam kamar.
Noa menatapnya dengan tatapan tajam, Ana menundukan kepalanya karena takut. Ana teringat saat mendapat pukulan Noa, membuat tubuhnya terluka bahkan hingga tak sadarkan diri. Mengengingat kejadian yang pernah menimpanya tiba tiba saja kakinya terasa lemah, Ana terjatuh. Tatapan nya kosong, Noa langsung menghampiri Ana. Duduk di sebelahnya
"Apa yang ada di pikiran Ana?" Ana menggelengkan kepalanya, kenangan masa lalunya terus berputar, mengakibatkan sensasi pusing yang luar biasa. Noa membelai pucuk kepala Ana, amarah Noa mulai membudar.
"Takut." ucap Ana perlahan, hatinya terasa sakit jika kembali mengikat kejadian yang pernah menimpanya.
"Lu mau apain Ana, buka sekarang." Kyu berusaha mendobrak pintu kamar Ana. Namun hasilnya nihil.
Noa memejamkan matanya, hatinya sakit. Ia telah membuat Ana trauma dengannya, hanya di tatap seperti tadi Ana bisa terjatuh, tubuhnya terlihat lemas dan pucat.
" Apa gua terlalu kejam?"batin Noa, berusaha mengontrol emosinya yang sejak tadi ia bendung.
"Kak." Ana berusaha membuka suara meski tertahan karena sakit di hatinya, Noa tau kalau Ana menyembunyikannya.
"Maafin Ana kak." lirih Ana, Noa tak menjawab, suasana mendadak hening, tidak ada yang membuka suara.
Brakkkk kk...
Kyu mendobrak pintu kamar Ana, Ana menundukan kepalanya takut. Ia takut kalau Kyu akan melukai Noa.
"Ana kenapa sayang?" tanya Kyu mendapati Ana tengah duduk di bawah lantai, sedangkan Noa menatap keluar jendela. Ana menggelengkan kepalanya.
"Kak Noa apain kamu?" Ana menggeleng, sejak tadi Noa tidak melukainya karena sejak tadi Noa dan Ana hanya merenung.
Kyu melirik Noa sekilas, kemudian menatap Tio. Mengisyaratkan untuk membawa Noa ke kamarnya, Tio mengangguk, Tio membawa Noa keluar dari kamar Ana.
"Ana gak di pukul, ada yang terluka?" Ana menggelengkan kepalanya.
"Ana kenapa sayang?" tanya Kyu khawatir.
"Kyu, biarkan Ana sementara waktu untuk berdiam diri, sepertinya ia butuh waktu." Kyu menganggukan kepalanya, meninggalkan keduanya di dalam kamar. Sejak Noa menarik tangannya kasar dan mengunci kamar Ana terus merenung, kejadian yang pernah menimpanya kini terulang kembali di pikirannya.
"Besok sekolah?" Ana menggelengkan kepalanya, Ana sedang lelah. Ia tidak ingin sekolah karena kepalanya terasa penat. "Tidur na udah malam" Ana berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhnya, Ana tidak mengganti pakaian.
***
Jam telah menunjukan pukul 6 pagi, Ana enggan untuk membuka matanya. Ketika Noa memesauki kamar Ana , Elsa malah mengusirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
De TodoBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...