WARNING ‼‼
Jangan jadi silent readers, Ayo dong vote dan comment biar author makin semangat bikin ceritanya. Sengaja di taruh di atas biar kalian baca hehe 😘😘semoga suka yah dengan cerita author mohon maaf kalau ada kesalahan kata dalam penulisan.
.
.
.
.
.Ana membuka matanya, mengerjabkan matanya berkali kali. Ia melihat kedua orang tuanya tengah tertidur pulas sambil memeluk dirinya. Ana tersenyum ternyata kedua orang tuanya tak seburuk yang ia kira. Ia masih memperhatikan dirinya. Ana kembali tertidur karena rasanya sangat nyaman berada di pelukan orang yang ia sayang.
Kini jam telah menunjukan pukul 8 pagi, Ana kembali terbangun dari tidurnya. Ia baru ingat kalau kedua orang tuanya akan pulang hari ini akhirnya Ana membangunkan mereka karena takutnya mereka tertinggal pesawat.
"Maa, paaa. bangun sudah jam 8 lewat loh ini, katanya kalian mau pulang."
"Astagaaa mama lupa." Mama langsung beranjak dari tidurnya begitupun pula dengan papanya. mereka bersiap siap untuk packing, beruntung kemarian beberapa barang sudah di packing, tinggal beberapa barang saja yang masih berantakan.
"Mandi dulu kali yah, Entarkan mau ke bandara." Batin Ana. ia mengambil baju blouse dan celana panjang. tadinya ia ingin memakai baju sabrina cuman ia mengurungkan niatnya. Ia tidak mau sampai keempat kakanya murka karena ia memakai pakaian yang terbuka.
"ANAAA." Teriak seorang laki laki laki dari luar kamarnya, Ana mempercepat geraknya. ia memakai baju blouse dan celana panjang setelah itu langsung memutuskan untuk turun.
"Ada apa kak." Tanya Ana setelah membuka pintu kamarnya
"Kaka pikir kamu belum bangun, Yuk makan." Ana menganggukan kepalanya, Ia menuruni tangga dengan hati hati. terlihat kedua orang tuanya dan ketiga kakanya sedang menanti kehadirannya.
"Aduh anak mama cantik banget, Udah rapih. nanti ingetin mama abis makan mama kuncirin yah." Ana menganggukan kepalanya senang. Ana duduk di sebelah mama dan papanya.
"Sini mama ambilin nasinya, Kamu tuh harus makan yang banyak biar lambung kamu gak sakit." Ucap mama sambil mengambil nasi dan beberapa lauk dengan porsi yang pas. hanya saja Ana tidak biasa memakan makanan sampai 1 porsi biasanya ia hanya mampu menghabiskan setengah porsi.
"Kebanyakn tau ma." Ucap Ana memanyunkan bibirnya.
"Habisin, mama pengen Ana gemuk. kalo kaya gini kelihatan kaya orang kurang gizi."
"Iya ma iya." Ucap Ana pasrah sambil memakan makanan yang ada di piringnya. Selama sarapan tidak ada yang membuka suara, suasana nampak hening. hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring.
"Sini yuk mama kuncirin." Ucap mama setelah selesai makan dan mencuci piring. Ana berdiri membelakangi mamanya, Mama mulai mengikat rambut Ana menjadi kepang 1. Ana terlihat sangat cantik dan imut, biasanya Ana memang lebih suka kalau rambutnya di gerai dari pada harus di ikat. Karena Ana tidak terlalu pandai membuat model pada rambutnya.
"Cantiknya anak mama."
"Mama juga cantik." Ana tersenyum.
"Jaga diri baik baik yah selama mama enggak di rumah." pesan mama disertai anggukan Ana.
"Mama juga jaga diri yah di sana selama enggak ada Ana. kalau sudah sampai tolong kabarin Ana."
"Pasti sayang." Ucap mama tersenyum padanya.
"Ma ayuk berangkat 1 jam setengah lagi kita kita harus sampai bandara."
"Yuk." Ujar mama dikuti dengan langkah kakinya, Ana mengekor di belakang mamanya. setelah tiba di parkiran garasi mereka masuk kedalam mobil yang ukurannya rumayan besar. bisa di bilang ini adalah mobil keluarga. Setelah Aro mengunci pagar dan rumah mereka langsung memacu kenadaannya hingga tiba di bandara. Tak perlu waktu lama la hanya perlu waktu 30 menit ia sudah tiba di bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
De TodoBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...