05 - Mulai dari 0 ?

5.8K 272 16
                                    

"AYO PULANG." Bentak Kyu, Ana pun langsung membereskan buku gambarnya nya setalah menunggu Kyu 2 jam lamanya. Ana tak berani keluar dari dalam kelas sampai Kyu atau Aro datang. Padahal teman temannya dan Joa telah menyuruhnya pulang bahkan sampai menunggunya sebentar. tapi karena mereka ada urusan mendadak akhirnya mereka izin pulang deluan.

"Kaka abis ngapain ?, kok lama padahal aku sudah menunggu dari tadi. bila nanti aku di marahi oleh kak Tio ini semua salah kalian yah." Kyu dan Aro mengangguk seolah mengerti, ia akan bertanggung jawab kepada kaka.

"Sorry tadi gua sama Aro habis latihan basket soalnya beberapa minggu lagi kita akan ada pertandingan."

"Bukannya kak Tio sudah mempringati kalian begitupun dengan kak Noa ?, Aku tidak mau yah sampai terkena amarah kaka lagi karena ulah kalian."

"Tenang saja gua bakal menceritakan kepada Tio sedetail mungkin. agar tidak ada kesalah pahaman." Ucap Kyu meyakinkan Ana. Kini Ana, Kyu dan Aro bergegas menuju mobil dan memacu kendaraan nya hingga sampai di sebuah rumah yang tampak megah.

Terlihat seorang laki laki yang tak asing dari indra pengelihatan mereka. Hazel hitam laki laki itu nampak mengkilap memancarkan cahaya merah membuat Ana, Kyu dan Aro menunduk takut.

"Ini sudah jam berapa ?, mengapa kalian baru sampai ?."

"Gua ada urusan di kantor sebentar, Aro ada rapat mendadak dan Ana tadi dipinta guru untuk membantunya di perpustakaan."

"Gua gak peduli soal lu, Jangan mentang mentang Kyu pulang telat lu bisa seenaknya pulang. Kyu pulang telat karena kerja masih gua perbolehkan tapi kalo masalah tidak penting jangan harap kalian mendapat izin dari gua."

"Ana mengapa lu menjadi anak bandel dan tidak dapat di atur. ?" Kini seorang anak laki laki datang menemui ketiga adiknya,  Hazel coklat kini mancarkan kilat merah. Ana langsung memeluk Kyu ketakutan. Kyu pun melindunginya.

"Tidak usah meminta pertolongan pada Kyu, Kaka akan menghukummu." Noa menarik lengan Ana secara kasar. Ini kali pertama Ana di perlakukan oleh Noa seperti ini.

"Kak Kyuu..." Teriaknya lirih ketika dipisahkan oleh Kyu. Kyu langsung lari menolong Ana tetapi lengannya di cekal kuat oleh Tio kemudian mengurungnya di dalam kamar begitupun juga dengan Aro. Kini tersisa Ana, Ia di bawa oleh Noa kedalam kamar Ana dan di kunci rapat.

"Ini kerjaan lu  ?." Noa memperlihatkan beberapa gambar hasil lukisan Ana, Ana memang suka menggambar. Ia memiliki drawing book di dalam kamar dan di dalam tasnya

"Dan ini hasil ujian lu ?, Matematika 30, Fisika 50, Kimia 60 dan biology 44." Ana terdiam, Tangisan mulai keluar dari pupil matanya. ia tak percaya hasil ujian yang ia umpati bisa ditemui oleh Noa.

"Ini yang dinamakan les tambahan ?." Ana tak mampu menjawab pertanyaan Noa, Ia menangis dengan tubuh gementar menahan rasa takut.

"Mulai sekarang gua gak mau ngeliat lu menggambar lagi, belajar yang benar jangan melakukan hal yang tidak penting." Teriak Noa. ia merobek drawing book milik Ana membuat hatinya hancur berkeping keping karena gambar yang di robek oleh Noa adalah gambar yang menolongnya masuk juara 1 waktu  mengikuti lomba menggambar.

"Kaka jangan di robek." Cegah Ana.

"Untuk apa gambar tidak penting ini ?."

"Kaka jangannnnn." Tangisannya semakin kecang, Noa tak mempedulikan itu ia terus merobek masing masing gambar yang telah di buat oleh Ana tanpa memikirkan hatinya. Bahkan Noa juga merebut drawing book yang ada di dalam tasnya juga. Noa merobek seluruh kertas itu membabi buta hingaa kamar Ana menjadi sangat berantakan .

"Kakaaaa." Teriaknya lirih melihat gambar gambar miliknya kini sudah tak memiliki arti apa apa. Tubuhnya bergetar hebat. menangis yang bisa ia lakukan, Kecewa yang ia rasakan seketika hatinya ikut hancur seperti gambar yang telah di hancurkan oleh Noa.

Please don't be possessive (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang