Halloo ada yang kangen? Author update nih karena beberapa hari author ikut penerimaan mahasiswa siswa baru (Maba) jadi Author baru sempet update 😀
Semoga kalian suka yah ☺, jangan lupa like dan comment biar author makin semangat
"Kak Tio ada dimana?" tanya seorang perempuan yang belum Ana kenal sebelumnya, apakah Tio secepat itu menemukan pengganti Marlina?
"Ada di parkiran kemungkinan sebentar lagi akan datang." jawab Noa, Ana masih menerka-nerka siapa perempuan yang ada di hadapannya saat ini? Mengapa ia bisa ada di sini? Ana juga baru kenal dengan perempuan ini, apakah ini pacar Tio? Ana tidak mengetahuinya dengan jelas.
"Yuk kita langsung aja ke meja." ajak Noa mengalihkan perhatian, ia tahu Ana pasti sedang kebingungan dengan perempuan yang ada di sebelahnya. Akhirnya Noa meminta adik-adiknya dan perempuan yang ada di sebelahnya mengikuti kemana langkanya akan pergi.
"Kak Ela gak ikut?" tanya Ana setelah sampai di meja yang telah ia pesan. Ana tidak terlalu fokus pada interior yang telah di desain sedemikian rupa.
"Lagi ada urusan jadi dia berhalangan hadir." Ana menganggukan kepalanya setelah mendengar jawaban Noa, Ana mulai mengamati sekeliling ruangan, Ana mulai terkesima dengan interior serba gold dan merah berpadu menjadi satu.
"Ini acara apa kak sebenarnya?" tanya Ana kehernan dikarenakan susana terlihat sangat formal, jauh dari kata sederhana.
"Perayaan ulang tahun kaka sekaligus pengenalan." Ana menyerngitkan dahinya kebingungan.
"maksud dari pengenalan apa?" Tanyanya dalam hati
"Perjodohan lagi?" tanya Ana mulai muak dengan perjodohan yang di buat oleh orang tuanya, padahal seharusnya mereka di bebaskan untuk memilih pasangannya sendiri.
Noa menggelengkan kepalanya. Ana semakin kebingungan, apa yang sebenarnya yang ingin di lakukan oleh mereka? Kemarin Tio mengungkapkan kalau ia belum bisa melupakan mantan kekasihnya tapi sekarang? Ada seorang perempuan yang belum ia ketahui dengan jelas asal usulnya di perkenankan mengikuti acara.
"Ehemm" Tio berdehem, Tio duduk di sebelah perempuan. Hati Ana mendadak panas. Entah mengapa ada perasaan tidak suka setiap ia memandang perempuan yang ada di sebelah Tio.
Tak berlangsung lama seorang waiter membawakan juga berisi air putih, menuangkan air putih itu pada masing masing gelas, setelah itu pelayan itu langsung meletakan naikin pada pangkuan Ana begitupun selanjutnya pada seorang perempuan yang ada di depannya, tak hanya seorang perempuan kaka laki-lakinya juga di pakaikan napkin.
Tak lama setelah pemakaian napkin seorang pelayan lain membawakan hidangan pembuka berupa salad, setelah mengucapkan doa mereka memutuskan untuk makan, beruntung Ana sudah terbiasa melakukan acara formal seperti ini jika tidak pasti akan sangat memalukan.
Ana memakan makanan pembuka hanya setengah di karenakan ia memang tidak begitu suka dengan salad.
"Gak suka?" tanya Kyu yang disertai anggukan Ana, Kyu tersenyum memberantaki rambut Ana.
"Makan sayur biar sehat."
"Gak suka kak." lirih Ana.
"Yaudah jangan di paksain." ucap Kyu.
Tak berlangsung lama setelah mereka semua selesai memakan makanan pembuka, pelayan membawa makanan selanjutnya. Selalu seperti itu sampai makanan penutup.
"Berhubung kita sudah selesai makan kaka mau menyampaikan sesuatu pasti di antara kalian masih belum tahu." Ana menatap manik mata Tio dengan tatapan tak bisa di artikan, entah mengapa ada perasaan mengganjal di hatinya. Ia yakin kalau perempuan itu akan di jadikan istri oleh Tio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
AcakBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...