32 - Cafe?

1.9K 81 23
                                    

WARNING ‼‼
Jangan jadi silent readers, Ayo dong vote dan comment biar author makin semangat bikin ceritanya. Sengaja di taruh di atas biar kalian baca hehe 😘😘

semoga suka yah dengan cerita author mohon maaf kalau ada kesalahan kata dalam penulisan.

Semangat yah yang lagi PAT semoga hasilnya memuaskan ☺☺
.
.
.
.
.

Author Pov

1 Minggu telah berlalu, Ana kembali beraktifitas layaknya seorang pelajar pada umumnya. Ana kembali bersekolah di tempat sebelumnya ia menuntut ilmu.

"Selamat Pagi kaka Tio." Sapa Ana di pagi hari, Ana telah rapih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan atributnya, Ana juga telah merapikan rambutnya yang tidak di kuncir, sengaja hanya di gerai saja. tidak ada hiasan sedikitpun pada rambut hitamnya karena memang Ana tidak terlalu bisa membuat model pada rambutnya.

"Pagi, kamu makan dulu nanti kaka antar ke sekolah."

"Ummm, kaka gak sama kak Noa ?" Tanya Ana keheranan, biasanya kak Tio selalu berangkat bersama kak Noa tapi entah mengapa hari ini kak Tio sedikit lebih santai.

"Jadwal hari ini tidak terlalu padat jadi kaka bisa mengantar Ana, Ana sudah mendapat kabar dari Elsa atau Ela ?" Tanya kak Tio, Ana menggelengkan kepala. Semenjak kejadian seminggu lalu Elsa dan Ela tidak ada kabar bahkan telpon yang semula aktif menjadi tidak bisa di hubungi.

"Selama mobil Ana belum ada Ana akan selalu di antar kaka atau Aro dan Kyu, Tergantung kesibukan masing masing."

"Ana bisa naik ojek online kak."

"Kaka gak mau !! pokonya pulang dan pergi harus kaka antar dan jemput selama kendaraan Ana tidak ada." Ucap kak Tio tegas.

"Ana naik motor aja, boleh yah kak." Mohon Ana sambil memakan roti yang ada di genggamannya.

"Kaka gak suka Ana mengendarai motor atau naik motor karena resiko pengendara motor itu relatif lebih besar dari pada mobil."

"Tapi Ana mau pulang sendiri, masa harus kaka yang antar dan jemput Ana selama mobil Ana tidak ada."

"Kamu mau selamanya kaka antar dan jemput ? atau kamu lebih memilih kaka antar dan jemput sekarang ?" Ancam kak Tio membuat Ana bungkam.

"Iya deh, Ana akan menuruti kemauan kaka." Ucapnya pasrah.

"Sudah selesai ?" Tanya kak Tio singkat, Ana menganggukkan kepalanya malas.

"Yuk berangkat." Ana beranjak dari duduk, Mengekor Tio dari belakang sampai tiba di depan gerbang rumahnya. Tio masuk kedalam mobil sedangkan Ana membuka pintu rumahnya, setelah Tio mengeluarkan mobil Ana kembali menutup pagar rumahnya dan menguncinya rapat rapat.

"Cepat." Ucap kak Tio, Ana mempercepat langkahnya dan langsung masuk kedalam mobil. Selama dalam perejalanan tidak ada yang membuka suara, suasana nampak hening hanya ada suara dentuman dan alunan musik dari sebuah radio yang sengaja di nyalakan.

Ana memandang kearah luar, melihat pemandangan indah kota jakarta di pagi hari sampai pada akhirnya ia tiba di sekolah. Ana membuyarkan lamunannya.

"Kak Ana sekolah dulu yah." Ana menyalim tangan Tio sopan, Ana tersenyum meski hatinya sedang tidak bahagia tapi begitu lah ana, mampu menipu semua orang dengan senyum manisnya tapi ia tidak dapat menipu hatinya sendiri.

"Hati hati, jangan kebanyakan ngelamun. Dengarkan penjelasan guru dengan saksama, kalau tidak mengerti harus tanya biar Ana makin pintar." Pesan Tio. Ana menganggukan kepalanya seolah mengerti. Senyumnya mengembang tapi setelah keluar dari mobil senyumannya seketika hilang, Ana menaiki tangga menuju kelas yang berada di lantai atas.

Please don't be possessive (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang