Siapa yang nungguin? Hayoo kangen yah sama author atau kengen sama pemerannya?.
Kalo kangen jangan lupa Vote dan comment nya yah. Author tau beberapa dari kalian pasti bacanya offline (Suudzon banget yah 😂😂), nyalain sebenar yuk buat vote dan comment aja.
Ini bukan ngemis lho cuman pengen tau seberapa kalian menghargai author aja kok 😂😂
Kini Tio dan Aro telah berada di dalam rumah, Tio memberikan tatapan tak bisa pada Aro. Entah mengapa perasaan dongkol di batinnya tidak dapat di bendung lagi, Tio sangat sensitif jika berhubungan dengan masalah asmara dikarenakan masa lalu yang sangat rumit melebihi Kyu. Tio pernah mendapati pasangannya tengah berjumbu dengan pria lain, gak hanya itu Tio juga melihat pasangannya melakukan hal terpuji di hadapannya. Bagaimana bisa? mendapatkan pelecehan seksual perempuan itu justru keenakan.
Laki-laki memegang payudaranya di sebuah club malam ternama, gak hanya itu laki-laki laki itu juga merenggut bibir sang pacar. Dengan amarah menguasainya Tio langsung menghabisi laki-laki itu.
Flashback On
Buggggggggg....
Pukulan mendarat pada rahang seorang pria, pria itu meringis setelah mendapatkan pukulan kencang yang begitu menyakitkan bagi siapa saja yang merasakan, rahang Tio mengeras, sorot mata menatap seorang laki-laki dengan tatapan nyalang.
"Siapa lu?" tanya laki-laki itu, menghapus darah segar yang mengalir pada bagian ujung bibir yang terkoyak akibat pukulan Tio.
"Gua?" tanya Tio, menunjukan kearah dirinya.
"Ya, Siapa lagi" sahut Laki-laki itu sinis.
"Seorang laki-laki yang telah lebih dulu mencicipi bibir wanita yang ada di hadapan lu." Laki-laki itu menatap perempuan di hadapannya dengan tatapan merendahkan.
"Ternyata lu main belakang di belakang gua? Lu bilang bibir lu belum tersentuh oleh laki-laki lain. Ternyata? Ini cuman permainan lu?" tanya laki-laki itu kehabisan kesabaran.
Perempuan itu menundukan kepalanya lesu.
Plakkkkkkkkk...
Tamparan mendarat pada wajah mulusnya, perempuan itu terhuyung kebelakang akibat tamparan laki-laki yang habis berjumbu bersamanya.
"Hiksss.." Perempuan itu menangis, memegang wajahnya yang memerah akibat tamparan laki-laki yang telah ia bohongi. Bahkan terdapat bekas telapak takan laki-laki tadi
"Gua tidak sudi, sekarang lu pergi!!!.."
Perempuan itu berlari dan menangis, ia masih memegang wajahnya, yang kini semakin perih. Tio mencengram lengan wanita itu dan membawanya masuk kedalam mobil."Jadi gini kelakuan kamu di belakang aku?" tanya Tio berusaha untuk sabar.
"Maafin aku." lirih perempuan itu dengan isak tangis yang tidak bisa di bendung lagi, perasaan sakit yang mendalam karena telah menyakiti kedua laki-laki yang ia sayangi. Mereka adalah sahabat yang akhirnya menjadi seorang pacar.
Rahang Tio mengeras, berusaha untuk tidak terpancing emosi.
"Apa yang kamu butuhkan?Uang?" perempuan itu menganggukan kepalanya lemah. "Berapa jumlah yang di butuhkan?" tanya Tio
"1 miliar." ungkap perempuan di hadapannya, Tio terkejut mendengar jumlah yang di ucapkan oleh pacarnya.
"Untuk apa?"
"Untuk membiayai kebutuhan keluarga, Ibu sakit dan aku gak punya cara lain selain melakukan ini." jawab nya.
"Dengan mengemis dan berperilaku sebagai jalang? Hahaaa. Rendah sekali pemikiran kamu, aku tidak habis pikir memiliki perempuan yang tidak memiliki harga diri sedikitpun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
AcakBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...