WARNING ‼‼
Jangan jadi silent readers, Ayo dong vote dan comment biar author makin semangat bikin ceritanya. Sengaja di taruh di atas biar kalian baca hehe 😘😘semoga suka yah dengan cerita author mohon maaf kalau ada kesalahan kata dalam penulisan.
.
.
.
.
.
Tak terasa 1 Minggu telah berlalu, hari ini adalah hari yang spesial bagi Noa dan Ela, hari dimana mereka akan diresmikan sebagai suami dan istri di sebuah gedung termasyur di kota jakarta. Gedung mewah dengan beberapa mernak mernik penghias membuat siapa saja terpesona dibuatnya."Noa, setelah akad nikah kalian selesai, mama izin pulang yah, mama masih banyak pekerjaan di Amerika." Noa menganggukan kepalanya malas, sebenarnya ia tidak menyetujui perjodohan ini.
"Kamu kenapa sihhh! Semangat dikit dong." tegas Werdya.
"Hemmm." Noa berdehem sebagai jawaban.
"Yuk kita siap siap sayang." ajak Werdya, Ela masih di make up dengan MUA profesional, sedangkan Noa sedang mempersiapkan diri mulai dari merapikan bajunya, mempersiapkan cincin dan mahar dari pernikahan mereka.
"Ya Tuhan, Ela cantik sekali kamu nak." ucap Werdya antusias, Noa nampak terperangah melihat kecantikan Ela saat di make up, tapi buru-buru ia memalingkan muka.
"Mama gak salah jodohin kamu dengan Ela. Udah baik, sopan pula." puji Werdya.
"Tidak perlu memuji seseorang terlalu berlebihan, mama belum tahu siapa dia sebenarnya." Noa tersenyum sinis, Ela menatap Noa dengan tatapan tajam, ia cukup takut kalau Noa membongkar seluruh aibnya.
"Apakah anak dunia malam bisa dikatakan anak baik-baik? " sindir Noa, memandang Ela dengan tatapan sinis.
"Maksudnya?" tanya Werdya
"Tak ada yang perlu di jelaskan lagi, suatu saat mama akan mengetahuinya sendiri." jawab Noa.
"Hei Werdya, kamu cantik sekali. Noa sudah siap?" tanya Shinta yang disertai anggukan Noa.
"Gak kerasa yah, Noa dan Ela sekarang akan menjadi suami, istri. Padahal dulu hanya angan-angan kita berempat saja, eh sekarang jadi kenyataan." ucap Shinta.
"Iya gak kerasa, mereka cepat sekali besar, coba saja kita mempertemukan mereka di umur yang masih belia pasti sekarang mereka akan semakin terlihat serasi."
"Tidak perlu di sesali, lihat saja hubungan mereka kedepannya, pasti akan terlihat semakin serasi."
"Hallo mama, tante, kaka dan Ela." sapa Ana, setelah selesai di make up oleh perias.
"Aduh anak mama cantik sekali." puji Werdya.
"Ahhh mama bisa aja." jawab Ana tersipu malu.
"Itu bibirnya merah banget, siapa yang dandanin?" tanya Noa posessive, menatap manik mata Ana dengan tatapan elang.
"Nyai yang dandanin kak." lirih Ana.
"Noa, jangan gitu ke Ana" lerai Werdya.
"Wihh putri ratu dan putra raja udah cantik kali, sebentar lagi udah legal nih." ucap Aro tiba tiba masuk ke dalam ruang make up, Noa menatap manik mata Aro tajam, Aro yang di tatap langsung menundukan kepalanya.
"Heiii, jangan galak galak dong, sebentar lagi kamu udah jadi suami, kamu harus bisa mengontrol emosi." lerai Shinta.
"Oh iya, Ana udah kasih undangannya ke Joa?" Ana menganggukan kepalanya lemah, seketika ia takut Joa membawa pacarnya datang, ia belum siap melihat kedekatan Joa dengan Syafira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
De TodoBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...