Sudah hampir 2 hari Ana mengurung diri di dalam kamar, Semenjak Kyu masuk kedalam kamarnya Ana sudah tak pernah memberi kesempatan kepada siapapun untuk masuk kedalam kamarnya lagu. Bahkan ia sampai tidak makan selama 2 hari ini. ia hanya minum melalui galon yang ada di dalam kamarnya, Ia tak peduli dengan kesehatannya.
"ANA BUKA PINTUNYA." Teriak seorang laki laki kesal dengan tingkahnya, Anak laki laki itu terus mendobrak pintu kamar Ana tapi Ana tak sedikitpun ingin membukakan pintu untuk kedua kaka tertuanya. Sakit hati yang ia rasakan dan kecewa membuatnya enggan membukakan pintu.
Brakkkkk...
Pintu yang di dobrak oleh keempat kakanya kini telah rubuh, Ana terkejut melihat manik mata Tio dan Noa. Ia terlihat sangat marah dengan Ana, tak ada tatapan khawatir sedikitpun yang ia pancarkan membuat hatinya semakin bergetar takut. tubuhnya lemas tak dapat melakukan apa apa.
"Kakaaaa." Ucapnya lirih karena ketakutan, Tio dan Noa mendekatinya dengan tatapan tajam.
"Siapa yang mengajarimu seperti ini Ana ?." Tio mencengkram rahang Ana membuatnya meringis kesakitan.
"Sakit kaaaa." Ana menangis air mata tak henti henti keluar dari pupil matanya, tubuhnya sangat lemas terlihat dari bibirnya yang pucat.
"ANA LU MULAI MENJADI ANAK YANG SANGAT SUSAH DI ATUR, APA KAKA PERNAH MENGAJARKAN LU BERPRILAKU SEPERTI INI. ?" Tio mempertinggi suaranya, Ana menangis kesakitan karena cengkraman Tio.
"Kakaa...." Teriak Ana memohon ampun, Air mata kini mengalir deras membasahi wajahnya.
"Kak Tio hentikan." Kyu menepis tangan Tio, Ana terkejut dengan perlakuan yang di berikan oleh Kyu barusan.
"LU MULAI BERANI NGELAWAN YAHHHH, SIAPA YANG NGAJARIN LU ???... JANGAN BILANG KARENA ANA LU SEPERTI INI ?."
"KAKKK KYUUU." Teriak ana memeluk tubuh Kyu, Ana enggan melepaskan pelukannya karena ia sangat takut dan membutuhkan perlindungan.
"Menjauh dari ana." Ancam Noa. Kyu tak bergeming, ia mesih di samping Ana yang kini masih memeluknya.
"MENJAUHHH.." Teriakan Noa dengan emosi masih menguasainya, Ia menghempaskan tubuh Kyu dari Ana sampai ia tersungkur dan jatuhh.
BUGGGG....
Pukulan ikat pinggang mengenai tubuhnya, Ana menangis kesakitan, Tubuhnya terasa semakin lemas kerena tidak makan selama 2 hari ditambah ia harus menerima pukulan dari kaka tertuanya.
"Kakaaaaa.." Teriaknya sembari menangisss
BUGGGGG...
"KAKAAAA." Ana semakin menjerit kesakitan air mata tak henti keluar dari pupil matanya, Noa tak mengampuni Ana sedetikpun ia mengayunkan ikat pinggang benar benar keras tanpa memikirkan adiknya sedikitpun.
"BUGGGGGGGG!!!.." Pukulan ini menggema ke seluruh ruangan membuat Kyu langsung menghampiri Noa namun tangannya dicengkram oleh Tio. Noa benar benar meluapkan emosinya.
"AAHHHHH,, KAKAAAAAA!!!!." Ana menjerit kesakitan karena pukulan itu, tak lama setelah itu Ana terjatuh pinsan setelah mendapat pukulan bertubi tubi dari Noa.
"Anaaa.." Teriak Noa langsung melepas ikat pinggang yang ia genggam, memeluk tubuh adiknya yang kini sudah memejam, Noa menangis. perasaan menyesal menyelimuti hati dan pikirannya. Noa langsung menggendong Ana dan berlari masuk kedalam mobil di ikuti dengan ketiga saudaranya sampai ia tiba di rumah sakit.
Ana langsung ditangani oleh dokter di ruang UGD. Keempat kakanya tidak di perbolehkan masuk, Sendari tadi Noa memukul mukul dinding rumah sakit, perasaan bersalah menyelimuti pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please don't be possessive (COMPLETED)
AcakBelum di Revisi ⛔ Bagaimana jadinya kalau tinggal di rumah besar dengan segala peraturan yang dibuat bukan oleh sang pemilik rumah melainkan peraturan itu di buat oleh seorang kaka tertua yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik a...