Cecair hangat mula menuruni pipi Iman.Iman benci untuk menjadi lemah.Iman tidak sukakan sisi dirinya yang mudah menangis.Iman pernah berjanji dengan dirinya,tidak akan menangis untuk situasi yang hanya akan merugikan dirinya namun apabila tiba saat dirinya berhadapan dengan situasi seperti ini sendiri,
Iman gagal mengawal dirinya. Dia terus teresak.Lay tidak lagi dapat melihat situasi Iman,dia pantas mendapatkan Iman.Membawa Iman ke dalam dakapannya.
"Please..dont cry."Bisik Lay di telinga Iman.Iman membalas pelukan Lay.Dia memeluk tubuh itu dengan seerat-eratnya seolah-olah tidak ingin melepaskannya lagi.
"Then dont tell me to leave you again."Ujar Iman di dalam tangisannya.Rasa bersalah dalam diri Lay menebal.Dia mengusap lembut belakang badan Iman. "Bila Boy cakap macam tu...,All I think is a divorce and I really hate it."Iman masih teresak.
"Hey,babe.What are you talking about.I really dont mean it that way,okay?"Lay mengalihkan wajah Iman supaya memandang wajahnya.Pipi isterinya diusap lembut.
Iman mula memberhentikan tangisannya.Dia merenung wajah Lay, "I miss you."Lay tersenyum mendengar ucapan Iman. "I'm sorry."Lay kemudian mengucup dahi Iman.
"Auch!"Lay mengaduh perlahan secara tiba-tiba apabila dia merasakan cubitan Iman hinggap di lengannya.Wajah Iman yang bertukar garang itu diperhatikannya.
"I'm glad you say sorry.Berani Boy ignore Iman!"Iman menghela nafas.Lay nenaikkan pelipisnya,cuba untuk beriak bersalah walhal dia ingin melepaskan tawanya. "I'm really sorry."Lay cuba memeluk Iman namun sempat dielak.
"Pissed off.Really,you know!"
"Then should i kiss you?"
"You!!"
"Why?Healing function."Lay tersenyum nakal sebelum dia menarik Iman lalu dipeluknya erat. "Are we good now?"Soal Lay menerima tamparan halus oleh Iman.
"So,what you want to do to make me feel better?"Iman menjuihkan bibirnya.
"I am going to kiss you."Kata Lay tenang.
"Boy...Iman serius ni."Iman menarik hujung lengan Lay. "I'm also serious.I want to kiss you and kiss you.Again and again."Kali ini Iman dapat merasakan wajahnya bagai disimbah sos tomato yang sangat hangat.Pantas Iman menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan Lay.Lay ketawa sebelum dia mengucup lagi ubun-ubun Iman dan kemudiannya kedua pipi.Iman pantas menghentikan Lay.
"But you owe me an explaination."
***
Iman memerhati ke arah Lay yang masih berdiam diri,menekur lantai dengan pandangan misteri.Iman tahu,Lay sedang mengambil nafas berat untuk mengkhabarkan kepada Iman perkara sebenar yang dialami Lay namun Iman tidak akan beralah lagi kali ini.Iman berhak mengetahui kondisi suaminya.Iman berhak untuk berkongsi segala beban yang dipikul Lay.
"Boy..."Iman bangun lalu berjalan merapati Lay.Kepala Lay diusapnya lalu dibawa tubuh suaminya itu ke dalam dakapannya. "You can tell me...Everything."Bisik Iman sambil cuba memaksa wajah Lay bertentangan dengannya.Lay tidak menunjukkan sebarang reaksi pada mulanya namun selepas beberapa ketika,dia mula membalas pelukan Iman,membenamkan kepalanya di leher Iman.
"I'm afraid..."Lay akhirnya bersuara perlahan di telinga Iman.Iman mengusap belakang badan Lay,membiarkan lelaki itu mengambil masa untuk meneruskan bicaranya.
"I'm afraid that you will hate me."
***
Anis tersenyum tipis.Dia meneguk perlahan jus oren di hadapannya.
Restoran yang sederhana luas ini diperhatikannya sekilas sebelum pandangannya dibekukan ke arah jejaka di hadapannya sekarang.
YOU ARE READING
Can I love you,cousin?
Storie d'amore"Pissed off.Really,you know!" "Then should i kiss you?" "You!!" "Why?Healing function." Kata orang,tak enak kalau berkahwin dengan sepupu sendiri namun itulah yang terjadi.Mereka disatukan bukanlah atas kehendak keluarga namun atas kerelaan masing-m...