Chapter 10: Hey, Dad.

59 19 2
                                    

Raya menarik napas panjang dan menghembuskan secara perlahan. Melakukan itu berkali-kali untuk menghilangkan rasa gugupnya. Lalu mengambil gitar yang tergeletak dengan lekas memakainya begitu saja. Lagu pertama akan dinyanyikan oleh Beomgyu, sedang Raya sebagai backing vocal. Lagu kedua Raya yang nyanyi, Beomgyu sebaliknya. Setibanya lagu dangdut, Raya dan Haechan yang bernyanyi.

Jujur saja, sudah lama sekali Raya tidak bermain musik. Dia hanya sering bersenandung lagu-lagu favoritnya saja. Latihan selama lima belas menit tadi rasanya tidak cukup. Dia terlalu gugup.

"Nervous banget?" tanya Beomgyu.

Raya menganggukan kepala. "Gue nggak pernah tampil di depan orang sebanyak ini."

"Maka ini akan jadi kesempatan lo," kata Beomgyu. Dia menyetem gitarnya, "Lo yakin mau pake gitar?"

"Kalo nggak pake, gue makin gugup."

Suasana lapangan indoor kian riuh. Mereka tidak menyangka akan mendapat penampilan yang tak terduga.

"Selamat siang temen-temen semua," sapa Beomgyu yang dibalas oleh orang-orang yang menonton. Tidak hanya dari dalam sekolah, tetapi penonton dari sekolah lain turut meramaikan. "Berhubung mas Fiersa ada halangan keterlambatan, kita gantiin sebentar gapapa kan?"

"Gapapaaaa!"

"Oke, kita mulai ya."

Suara intro dari drum yang dimainkan Hyunjin mengawali semuanya. Disusul suara petikan gitar dari Beomgyu dan Raya—juga keyboard membuat suasana hening seketika. Lalu, suara rendah Beomgyu mulai terdengar diseluruh penjuru ruangan.

I don't even know how I can talk to you know
Its not you, the you who talks to me anymore
And sure I know that sometimes it gets hard
But even with all my love,
What we had you just gave it up

Lampu lapangan indoor dimatikan, kecuali yang ada di atas panggung. Penonton dengan begitu saja berinisiatif menyalakan flash di ponsel mereka, lalu mengerakan ke kanan dan kiri dengan serempak sesuai dengan irama lagu yang dinyanyikan. Tanpa Raya sadari, Beomgyu melirikinya, menatap tepat pada gadis yang sibuk memetik gitar sambil menatap ke arah penonton.

Thought we were meant to be
I thought that you belonged to me
I'll play the fool instead
Oh but then I know that this is the end
Oh, oh

Congratulation glad you're doing great, woah
Congratulation how are you okay
How could you be so fine
I can see it in your eyes
The same look that you gave me that kills me inside, oh

Dengan itu, tatapan mereka bertemu. Raya menaikkan kedua alisnya—tak mengerti, sementara Beomgyu menyanyikan itu sangat dari hatinya.

I don't even need to ask yeah
I know you to damn well yeah
I can see that smile and can tell that you did more than move on

Beomgyu membatin, lucunya nggak ada yang mulai diantara kita.

I hate that you're happy
I hope that you can't sleep
Just knowing that I could be somebody new
That I'd be just like you

Raya menoleh ke arah penonton sesaat, lantas menatap Hyunjin, Kai, dan Beomgu terakhir bergantian. Entah kenapa, ada desir aneh saat Beomgyu menatapnya. Apalagi dengan lirik yang dinyanyikannya. Beomgyu merasa ini adalah lirik yang paling menyuarakan hatinya.

So hey, there's a couple of things I should
Say to you, I promise I'd be good if I could
But yeah, I'm sorry I'm not sorry
I can't be happy for you now

Moments | Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang