Chapter 20: Do-Fun

56 18 3
                                    

Hari minggu adalah hari dimana Raya menghabiskan waktu dengan menjadi penganut kaum rebahan paling wahid sedunia.

Dia hanya menghabiskan waktu dengan rebahan dikasur, main ponsel, baca novel, makan, repeat berkali-kali. Biasanya, saat hari minggu seperti ini, Raya malam sebelumnya—alias malam minggu, akan marathon menonton drama Korea. Ada yang akhir-akhir ini mengusik waktu belajarnya, Crash Landing on You. Tetapi agaknya dia gagal menangis saat adegan Kapten Ri Jeong Hyeok dan Seri berpisah diperbatasan Korea Selatan dan Utara karena video yang viral beberapa hari belakangan. Untungnya, dia berhasil menamatkan drama tersebut pukul tiga pagi ini dan langsung tertidur setelahnya karena menahan kantuk tetapi episode yang ditontonnya terlalu tanggung untuk dilewatkan.

Maka seharusnya, Raya bisa bangun ketika matahari telah terik.

Sepertinya, hari ini tidak akan berakhir menjadi apa yang ia inginkan. Karena rasanya, Raya baru saja tertidur selama lima menit, tetapi pintu kamarnya diketuk berkali-kali dan ia menolak untuk beranjak dari kasur untuk membuka kunci pintu. Semakin ia mengabaikan ketukan pintu tersebut, maka ia dapat mendengar bahwa orang yang kini berada di depan pintu mengetuk pintunya kian brutal. Sukses buat Raya mengumpat dan mengabsen nama kebun binatang dengan matanya yang masih terpejam.

Tok! Tok! Tok! Tok!

"Rayaaaaa, bangun. Gila lo mati yaaa?!"

"Jangan bangun siang! Nanti rejeki lo dipatok ayam!"

Persis emak-emak.

Dengan amat sangat terpaksa, Raya membuka selimutnya. Meraih ponsel di nakas untuk melihat jam saat ini.

07:34

Apr 5, Mon

Menggeram kesal, Raya menyibak selimutnya. Melangkah menuju pintu dengan langkah yang menghentak-hentak. Membuka kenop dengan kasar, lalu mencerca, "Kak ini tuh masih jam setengah delapan—" kedua matanya mengerjap-ngerjap begitu mendapati Doyeon, Mina dan Sheiza yang berdiri disana. Pasti kondisi dimana sekarang ia hanya mengenakan kaus putih kebesaran, celana training dan rambut panjang menjuntai acak-acakan serta muka bantalnya akan terlihat sangat memalukan. Anjing lah. "—pagi."

Sangat berbanding terbalik dengan teteh-teteh di depannya.

"Selamat pagi!" seru Sheiza ceria.

"Kakak ng-ngapain disini?"

"Samperin adik ipar lah!"

Meneguk ludahnya tak nyaman, Raya bertanya lagi, "Terus?"

Doyeon dan Mina reflek memukul bahu Raya secara bersamaan. Kedua teteh kostannya itu menatap Raya heran, "Lo baru bangun?"

"Menurut lo?" Raya mendelik menatap Doyeon. "Kak, lo tau lah agenda gue hari minggu gimana!"

"Ya tapi kan beda sama hari ini," kata Mina. "Lo punya agenda lain, kenapa jam segini baru bangun? Abis nonton drama ya?"

Mendengus keras, tanpa peduli Sheiza yang menatap lucu Raya karena penampilannya sekarang, Raya membalas ketus, "Udah tau pake nanya! Jam segini kentut lah, lo juga biasanya bangun siang, Kak."

"Lo nggak malu?" tanya Doyeon.

"Malu apa?"

"Lo belum mandi sedangkan kakak-kakak disini udah cantik."

"Kenapa harus? Gue kan pake baju."

"Udah sih, udah," sahut Sheiza. "Ra, mandi gih."

Moments | Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang