"NATHAN!!!!" teriak seorang gadis dengan sisir yang masih menempel di rambutnya. Gadis itu terlihat sangat marah, ia menatap kembarannya itu dengan tajam.
"Nathan! Lo tuh bisa nggak sih nggak usah usil sama gue!?"
Nathan hanya menjulurkan lidahnya sembari menggoyangkan pinggulnya. "Enggak bisa. Itu udah rutinitas gue tiap pagi!"
Acha, gadis itu berkacak pinggang. "AYAH!!!! BUNDA!!!!!!" Nathan refleks menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan membahana kembarannya itu.
Arka dan Keyla langsung menghampiri kedua anaknya. "Ya ampun Acha! Kamu kenapa sih? Kok teriak-teriak gitu? Kamu kira ini hutan?" tanya Keyla sambil mengomel.
"Nathan tuh, Bun! Dia gangguin Acha terus!" adu Acha sambil menunjuk Nathan.
"Nathan!" panggil Arka penuh peringatan. Nathan hanya memutar bola matanya saat kembarannya itu mulai mengadu pada ayah dan bundanya.
"Tukang ngadu banget sih lo!"
Acha menjulurkan lidahnya di depan Nathan. "Biarin! wle!"
"Udah-udah. Sekarang kalian turun terus sarapan. Bunda udah buatin kalian nasi goreng," suruh Keyla.
"Rapihin dulu rambut Acha dong, Bun...." pinta Acha sembari bergelayut manja.
"Manja!" cibir Nathan.
Acha menatap tidak suka pada Nathan. "Diem lo! Sirik banget jadi orang!"
"Heh udah!" lerai Arka. Ia memijat pangkal hidungnya yang terasa pusing karena mendengar dua anaknya terus saja ribut. "Nathan, sekarang kamu turun sama ayah. Biar nanti bunda sama Acha nyusul!" Nathan hanya menganggukkan kepalanya mendengar perintah sang ayah.
"Kamu ini bang, hobi banget ngusilin adik kamu!" ucap Arka saat mereka sudah sampai di meja makan.
Nathan hanya menyengir lebar. "Abisnya seru, Yah. Itu tuh udah rutinitas sehari-hari Nathan buat usilin Acha!" Nathan menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.
Arka hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban sang anak. Tidak lama kemudian, Keyla dan Acha turun dengan Acha yang menggelayuti lengan Keyla manja.
"Udah gede juga!" sindir Nathan.
"Nathan!" tegur Arka. Nathan kembali diam, sedangkan Acha tersenyum puas. Ia duduk di samping Nathan dan mulai melahap nasi gorengnya.
"Kalian nggak boleh terlambat ya. Soalnya ini, kan udah masuk tahun ajaran baru, pasti kalian harus cari kelas dulu, kan?" Nathan dan Acha kompak mengangguk.
"Bang, kamu berangkat bareng Acha, ya. Biar sekalian,"
Nathan menggeleng. "Enggak, Bun! Nathan nggak mau!" tolak Nathan cepat. Mana sudi dia berangkat ke sekolah dengan kembaran yang super duper menyebalkan.
Acha melirik sinis. "Lagian siapa juga yang mau berangkat bareng sama orang kayak lo!" tajam Acha.
"Hey, udah!" lerai Keyla. Ia memegangi kepalanya yang terasa pusing. "Bunda buatin adik lagi tau rasa kalian!" ancam Keyla yang langsung membuat Nathan dan Acha terbelalak.
"Jangan, Bun!" sergah Nathan dan Acha cepat.
"Udah punya saudara satu ini aja Nathan kesel, Bun, apa lagi dua. Ampun dah," Nathan menggelengkan kepalanya sembari mengusap dadanya. Membayangkan jika bundanya memang benar akan membuatkan adik lagi untuknya.
Keyla terkekeh pelan. "Makanya jangan berantem terus dong. Bunda sampe pusing dengerinnya!"
"Nathan duluan tuh Bun!" tunjuk Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction[SEQUEL MY CRAZY BOYFRIEND] DAPAT DIBACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM BACA #1 TWINS 20-07-2020 Kembar? Selintas apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar kata 'Kembar'? Mungkin anak Kembar itu selalu kompak dan selalu memakai pakaian yang sama. Akur...