9 - Villosa

8.1K 434 33
                                    

"Cha, yang tadi itu pacar kamu, ya?" tanya Keyla penasaran.

Acha menoleh dan langsung menggeleng cepat. "Enggak, Bun! Dia itu cuman kakak kelas, Acha, doang!" elak Acha.

"Bohong, Bun! Paling juga nanti dia suka!" celetuk Nathan dari atas tangga.

Acha menatap Nathan nyalang. "Diem lo!"

Nathan menaikkan sebelah alisnya lalu tertawa kencang melihat wajah kesal Acha. Keyla menggelengkan kepalanya, ia menepuk paha suaminya, Arka. "Mas, Acha udah mulai besar, ya. Dia udah tau cinta-cintaan!" kekeh Keyla.

Arka yang sedang membaca koran kini menoleh kearah istrinya. Ia menutup koran lalu tersenyum. "Siapa pacar kamu, Acha? Lain kali Ayah juga pengen liat, dia ganteng apa enggak? Gantengnya masih kalah sama Ayah, kan?" Arka menaik turunkan alisnya.

Acha mendesis kesal. "Ih, Ayah kok jadi ikut-ikutan sih!? Itu cuman kakak kelas aku Ayah, bunda!!!" rengek Acha.

Arka dan Keyla tertawa. "Ayah sama Bunda enggak ngelarang kamu buat pacaran, Cha. Tapi, bukan berarti kamu bisa bebas ini itu, Ayah sama Bunda emang enggak ngelarang kamu pacaran selagi itu buat hal-hal yang positif aja. Cari pacar yang bisa jaga kamu dan nggak playboy, kayak....." Keyla melirik kearah Arka yang sedang berpura-pura membaca.

Keyla terkikik geli. Ia berdehem keras. "Intinya, kami nggak ngelarang kalian pacaran selagi itu buat hal-hal yang positif, saling terbuka sama Ayah, Bunda. Jangan ada rahasia-rahasiaan!" peringat Keyla.

Acha mengangguk paham. "Iya, Bunda ... Acha, paham banget!" Keyla tersenyum.

"Ya udah, sekarang kamu tidur gih. Udah malem banget ini. Nathan, kamu tidur, jangan begadang ya kamu!" tegur Keyla.

Nathan menyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih. "Sekali ... aja Bun, ya???" mohon Nathan.

Keyla menggeleng tegas. "Enggak! Mau kamu kalo uang jajan kamu Bunda potong?" ancam Keyla. Membuat bahu Nathan meringsut ke bawah.

Nathan mendengus pasrah. Acha tertawa senang melihat kesengsaraan Nathan. "Diem lo! Ketawa-ketawa mulu!" sinis Nathan. Acha hanya menjulurkan lidahnya di depan Nathan.

"Udah, sekarang kalian tidur!" Nathan dan Acha mengangguk serempak. Mereka kemudian pergi meninggalkan Arka dan Keyla berdua.

Arka melipat korannya lalu menatap Keyla lekat. "Key," Keyla menoleh.

"Kamu nggak ada niatan buat nambah?"

Keyla mengernyit bingung. "Nambah ... apa?" Tampaknya, Keyla sedikit ambigu mendengar pertanyaan Arka.

"Itu lho!"

"Itu apaan sih?"

"Kamu emang nggak mau kalo dirumah ini ada teriakan suara anak kecil lagi?" Keyla paham sekarang.

Keyla memukul paha Arka. "Kamu itu lho, Mas. Nggak pernah berubah, mesum mulu otaknya!"

Arka mengusap pahanya yang terasa perih. "Sama istri sendiri ini. Mau, ya?"

Keyla berdiri dan langsung pergi meninggalkan Arka. "Kamu bikin aja sana sama kucing tetangga!" teriak Keyla dari dalam kamar.

Arka melongo. "Ya kali gue mau bikin sama kucing tetangga!" gumam Arka kesal.

*****

"Woy kas woy! Nggak usah pada ngumpet lo semua!?" teriak Acha menggelegar dipenjuru kelas.

Acha menatap tajam murid laki-laki yang tidak mau membayar uang kas. Ah, Acha itu bendahara kelas berturut-turut. Selain tampangnya yang galak, Acha juga sangat pandai berhitung dan sangat amanah.

Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang