Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)

33 - Natasha vs Nesya

Assalamualaikum semua, apa kabar?????

Maaf banget ya baru bisa update soalnya tugas numpuk banget nih hehe.

Kalian masih suka nggak sih sama cerita ini? Kok antusias kalian kayak ilang gitu huhu:(

Yuk, absen dulu dari kota mana aja???? Udah siap untuk membaca setiap part-nya??

NathanAcha lovers suaranya mana????

Siapa yang kangen sama Ayah Arka????

Ditunggu vote dan komennya ya semua!!!

Happy reading

***

Pagi itu menjadi pagi yang paling membahagiakan untuk Acha. Acha meminta Nathan untuk mengantarkan dirinya pergi ke sekolah. Hem, jarang-jarang kan Nathan mau mengantarnya pergi. Acha duduk di samping kemudi mobil Nathan. Yap, Nathan lebih memilih membawa mobil daripada motor kesayangannya dengan alasan udara pagi masih terasa sangat dingin. Padahal Acha sangat tahu alasan yang sebenarnya. Apa lagi kalau bukan karena Naura?

Mobil Nathan berhenti tepat di depan pintu gerbang yang masih terbuka lebar. Banyak siswa siswi yang berundung masuk kedalam sekolah. Acha melepas sabuk pengamannya. Gadis itu mencubit lengan Nathan gemas.

"Makasih, ya, kembaran gue yang paling jelek!"

Nathan menatap Acha sinis. "Oh, jadi menurut lo gue jelek?"

Acha tertawa pelan. "Hem, tampang lo lumayan kok. Nggak jelek-jelek amat,"

Nathan mendengus. "Udah, sana masuk. Ntar telat loh,"

"Kayak nggak pernah telat aja!"

"Eh, nggak boleh! Lo nggak boleh ikutin jejak gue! Terlalu bagus buat lo tiru!"

Acha mendelik tajam. "Bagus apanya?! Itu tuh ajaran sesat, Nath! S.E.S.A.T!" tekan Acha.

Nathan menggelengkan kepalanya. "Ya udah, sana masuk!" Acha mengangguk pelan. Gadis itu keluar dari dalam mobil Nathan dan langsung masuk kedalam sekolah. Sedangkan Nathan, laki-laki itu menatap sekilas halaman dalam sekolah lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Acha melangkah riang. Sepanjang jalan Acha terus menebar senyuman. Kali ini Acha tampil agak sedikit berbeda. Rambut yang biasanya ia gerai kini ia jadikan kepangan satu dengan jepit rambut berwarna merah muda yang melekat cantik di rambutnya.

Langkah Acha terhenti saat mendengar sorakan ramai yang berasal dari koridor kelas 11. Gadis itu mengernyit heran.

"Ada apaan tuh?"

Buru-buru Acha mendekati kerumunan murid-murid itu. Acha melihat Dara beserta kedua teman Nathan tengah berusaha melerai dua gadis yang tengah beradu mulut.