21 - Hilang

4.5K 331 73
                                    

"Nath, kok Acha nggak balik-balik, ya?!" Tanya Dara cemas.

Nathan menggeleng, sama halnya dengan Dara, Nathan pun merasa cemas akan keberadaan kembarannya itu. Nathan berulang kali memberi pesan kepada Acha namun tidak satu pun pesan Nathan yang Acha balas. Nathan pun sudah menelponnya beberapa kali dan tidak pernah Acha angkat.

"Lo tenang dulu, nanti pulang sekolah kita cari Acha bareng-bareng!" Ujar Nathan menenangkan.

Dara mengangguk pelan.

Tak lama kemudian, Bu Diana memasuki kelas dengan raut datarnya. Ia meletakkan bukunya di atas meja, ia menelisik setiap sudut ruangan. Matanya menyipit saat melihat satu kursi kosong di samping Dara.

"Teman sebangku kamu kemana?" Tanya Bu Diana datar.

Perhatian seisi kelas tertuju ke meja Dara. Dara menoleh ke arah Nathan, bicara lewat matanya seolah meminta bantuan Nathan.

"Kembaran saya tadi izin pulang!" Jawab Nathan lantang.

Bu Diana menatap Nathan tajam. "Kenapa? Bukankah ini masih jam sekolah? Memangnya ada hal mendesak apa?"

"Sakit Bu," alibi Nathan. Tidak mungkin kan jika Nathan berkata jujur kepada Bu Diana? Nanti yang ada Acha akan di panggil ke ruang BK.

Bu Diana mengangguk. "Hari ini kalian pulang cepat karena ibu beserta guru lainnya akan mengadakan rapat!"

"YES!" seru Farrel membuat seisi kelas langsung menoleh ke arahnya.

"Farrel, kenapa kamu?!" Tanya Bu Diana. Bukannya menjawab, Farrel malah menyengir lebar sembari mengangkat jemarinya membentuk huruf V.

Bu Diana menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terpancing emosi hanya karena satu murid yang memang hobinya selalu membuatnya naik pitam. Bu Diana berdehem keras.

"Baik, ibu akhiri sampai di sini—"

"Maksud ibu putus?!" Teriak Farrel lantang.

Bu Diana menatap Farrel tajam. "Diam, Farrel! Kamu itu tidak sopan sekali memotong ucapan guru!" Bentak Bu Diana. Farrel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, padahal niatnya hanya bertanya, mengapa malah menjadi kena marah.

Darren berusaha menahan tawa saat melihat ekspresi wajah Farrel. Farrel menatap Darren sinis.

"Baik, selamat siang semua!"

"Selamat siang juga Bu!" Teriak seisi kelas kompak. Setelah Bu Diana pergi, Nathan buru-buru mebereskan bukunya dan beranjak keluar kelas. Darren dan Farrel yang melihat itu hanya saling tatap.

"Nathan mau kemana tuh?"

Darren mengedikkan bahunya. "Nggak tau gue!"

"Eh, Dar!" Panggil Darren saat melihat Dara ikut beranjak dengan sangat tergesa-gesa.

Dara menoleh dan menatap Darren tajam. "Apaan sih?! Gue lagi buru-buru!"

"Ya elah, santai kali!" Dengus Darren. "Si Nathan mau kemana sih? Kok kayak buru-buru banget? Lo juga!" Lanjutnya dengan kerutan di keningnya.

Dara berdecak. "Lo liat kan Acha sampe sekarang belum balik-balik ke kelas?! Jelas lah Nathan buru-buru mau cari Acha. Gue juga sebagai sahabat Acha yang paling ter-ter juga ikut khawatir sama dia!" Jelas Dara.

"Acha hilang? Gimana ceritanya?" Celetuk Farrel.

"Lo tuh dari pada kebanyakan bacot, mendingan ikut gue sama Nathan cari Acha!" Sinis Dara.

Farrel menyengir lebar. "Iya udah. Tapi nyarinya dimana?"

"Di lobang hidung lo!" Kesal Dara.

Farrel memutar bola matanya. "Serius gue, Dar!"

Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang