Farrel membawa gadis itu ke taman belakang sekolah. Farrel melepaskan cekalan tangannya saat mereka sudah duduk dikursi taman. Hening. Tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Farrel melirik ke gadis disampingnya yang masih saja menunduk. Farrel mendengus pelan. "Lo nggak papa?" Tanya Farrel memecah keheningan.
Gadis itu mengangguk masih dengan posisi kepala menunduk. "Angkat kepala Lo!" Suruh Farrel.
Gadis itu menurut. Ia mengangkat kepalanya dan menatap kedepan lurus. Farrel tidak tahu wajah gadis itu seperti apa, ia hanya bisa melihat dari samping saja. "Hadap sini!" Gadis itu mengangguk, menuruti perintah Farrel.
Farrel terpaku. Cantik. Batinnya. Farrel berdehem pelan. "Jadi, nama Lo siapa?"
Gadis itu menjulurkan tangannya didepan Farrel. "Aku Marsha Ulani, kakak bisa panggil aku Marsha. Aku kelas 10 IPA-2, salam kenal ya, kak!"
Farrel mengerjap beberapa kali. Ternyata gadis disampingnya ini tidak seperti yang Farrel pikirkan. Farrel kira Marsha adalah tipe gadis yang pendiam dan kalem, ternyata dia lumayan cerewet.
Farrel menerima uluran tangan Marsha. "Gue Farrel Adam Gunawan, panggil aja Farrel, nggak usah pake embel-embel kak!"
Marsha menggeleng pelan. "Enggak boleh gitu, kak! Kakak kan lebih tua dari aku, jadi aku ngehormatin!"
"Panggil Farrel aja. Gue agak risih kalo dipanggil kak!" Tegas Farrel.
Marsha mengangguk-angguk paham.
"Tadi itu sebenernya kenapa? Kenapa Nesya sampe marah banget gitu sama Lo?" Tanya Farrel penasaran.
"Kan tadi udah di ceritain sama kak Nesya?" Marsha memiringkan kepalanya.
Farrel mendengus. "Gue tau! Gue pengen denger langsung dari mulut Lo!"
Marsha mengangguk. "Yang diceritain sama kak Nesya itu bener. Aku nggak sengaja numpahin makanan aku ke sepatu dia, soalnya aku kesandung kursi!" Jelas Marsha tanpa dusta.
"Terus-terus?"
"Terus apa? Ya, kak Nesya marah sama aku, dan dia nyuruh aku buat bersihin sepatu dia, padahal aku udah minta maaf. Untung aja ada kamu yang mau nolongin aku!" Marsha tersenyum hangat. Tentu saja hal itu membuat Farrel kembali terpaku.
"Makasih ya, kak, udah nolongin aku!" Sambung Marsha.
Farrel menggeleng. "Di bilang jangan panggil kak!" Omel Farrel.
Marsha terkekeh pelan. "Iya-iya, maaf,"
"Ya udah, mending Lo balik ke kelas aja. Gue anterin!"
Marsha menggeleng. "Enggak usah, Rel. Aku bisa sendiri!"
Farrel mengangkat sebelah alisnya. "Gue nggak terima penolakan!" Farrel langsung saja menarik tangan Marsha, sedangkan yang ditarik hanya diam pasrah.
*****
Kringg
Bel yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi. Seluruh siswa bersorak kegirangan karena akhirnya mereka terlepas dari pelajaran terkutuk.
"Baik anak-anak, sampai bertemu Minggu depan!" Ucap Bu Diana.
"Terima kasih Bu!!" Bu Diana mengangguk, ia membereskan bukunya dan langsung pergi dari kelas 11 IPA-1.
"Cha, Lo pulang bareng sama gue, kan?" Tanya Nathan sembari duduk dikursi depan Acha.
Acha menggeleng. "Enggak, Nath. Gue mau ke toko buku dulu, Lo pulang aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction[SEQUEL MY CRAZY BOYFRIEND] DAPAT DIBACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM BACA #1 TWINS 20-07-2020 Kembar? Selintas apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar kata 'Kembar'? Mungkin anak Kembar itu selalu kompak dan selalu memakai pakaian yang sama. Akur...