1

175 5 0
                                    

Langkah yang tak terarah belum tentu menyesatkan, justru membawa kemana kita bisa menemukan sesuatu yang belum ditemukan.
***

Hari ini masih terus berjalan, anggap saja hari ini aku berpetualang tanpa membawa peta tapi harus terus mencari jalan agar tidak tersesat. Langkah kaki ini membawa ku kedalam kereta MRT jakarta.

Ucapan yang sangat pelan " Jakarta. "

Sepertinya aku berjalan sangat jauh mata ku terasa lelah, napas ku berat hidung pipi dan mulut tertutup masker hitam. Punggung ku yang menggendong tas ransel berisi pakaian. Tangan kanan yang memegang erat pegangan kereta diatasnya dan tangan kiri yang menggenggam ponsel.

Hari ini aku pergi memakai baju yang nampaknya sangat sederhana tapi entah mengapa aku merasa ada yang memperhatikan, seorang lelaki didalam kereta itu.

Aku tidak memperdulikan pandangan orang kepadaku, aku mengarahkan pandangan kearah depan, jendela yang memperlihatkan pemandangan sekilas kota jakarta, mata ku melihat sesuatu dari sana dan mengatakan sesuatu didalam hatiku.

Suka banget buat anak tertekan, kenapa coba? Ayah! Kangen.

Kenapa hidupku penuh kesedihan gini sih! Tragis banget!

Layar ponsel ku menyala ( pesan masuk) aku membuka isi pesan itu.

_______________
Chat

Ibu

Kamu kemana?

Pergi jauh!

Kemana?

Jauh

Han pulang

Aku pulang

Kapan?

Kapan- kapan

___________

Panggilan masuk, aku hanya melihat layarnya yang menyala dan bergetar itu, dan aku membiarkannya begitu saja dan kembali menikmati perjalanan yang cukup panjang itu tanpa memikirkan Ibu yang terus menelepon ku.

Ngomel sendiri " Ngeselin! Semua itu nggak bisa dipaksa! Ahhh... Tahu! "

Hari ini aku pergi dari rumah, pergi untuk menenangkan diri. Karena itu hal terbaik yang bisa kulakukan untuk melepas semua rasa.

Panjangnya perjalanan dan sampailah di stasiun paling ujung utara. Aku turun dari kereta dan langsung berjalan untuk mencari tempat duduk.

Rasanya kaki itu lelah dan seperti biasa kepala sedikit pusing karena terlalu lama aku berdiri.

Mata ku tertuju satu bangku kosong, masih dalam stasiun itu, aku ingin segera duduk sungguh lelah sekali. Bergegas mendekati bangku itu dan langsung duduk disitu.

Baru menghela napas berat dan sekali aku berkedip aku menengok kesamping kanan, seorang ibu hamil berdiri di samping tempat duduk ku.

" Bu, " mempersilahkan untuk ibu itu duduk

" Nggak usah mbak " ibu itu menolak tapi aku tetap mempersilahkan ibu itu untuk duduk.

" Nggak papa bu saya juga buru-buru mau lanjut lagi silahkan bu, saya permisi " aku pergi

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang