Prolog

33.8K 986 18
                                    

              Kyna memasukkan barang-barangnya kedalam koper, dia berniat untuk pulang kerumahnya yang ada di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyna memasukkan barang-barangnya kedalam koper, dia berniat untuk pulang kerumahnya yang ada di Jakarta.

Alasan dia pulang adalah karna Ibunya menelpon dan bilang kalau hari ini adalah pernikahan Kakaknya.

Hei ayolah kenapa Ibunya baru menelpon? Seharusnya kan dia sudah pulang dari kemarin-kemarin.

Kyna cepat-cepat memakai flatshoes dan segera menarik kopernya kemudian keluar dari apartemennya.

Selama lima tahun ini dia tinggal di Bandung bersama sahabat SMAnya, mereka membeli sebuah apartemen di pusat kota.

Alasan mereka tinggal di Bandung karna sahabatnya Kyna yang ingin move on dari mantan pacarnya dan dia tidak ingin tinggal di Jakarta tapi dia juga tidak ingin tinggal sendiri maka dari itu Kyna tinggal di Bandung untuk menemani sahabatnya itu.

"Ck, Ayolah" Kyna menatap jam di pergelangan tangannya dan berdecak sebal, dia mengeratkan pegangan tangannya di kopernya kemudian menengok kearah kanan dan kiri.

"Ahhh sebel sebel sebel" Kyna menggerutu tidak jelas.

Akhirnya mobil travel yang dia sewa datang juga, Kyna segera masuk kedalam mobil setelah menaruh kopernya di bagasi.

Kyna menyandarkan badannya dan menghela nafasnya kasar, dia memejamkan matanya.

Butuh perjalanan dua jam akhirnya Kyna sampai didepan rumahnya yang sudah ramai oleh para tamu.

"Makasih Pak" Ucapnya saat sang supir mengeluarkan kopernya, setelah itu Kyna segera menarik kopernya dan berjalan masuk kedalam rumahnya.

Langkahnya besar-besar membuatnya ngos-ngosan sendiri apalagi dia harus menarik benda persegi panjang yang lumayan berat ini.

"Assalamu'alaikum"

Kyna mengucapkan salam dan masuk kedalam rumah, keadaan hening membuatnya mengerutkan dahinya.

"Waalaikumsalam"

Akhirnya Ibunya membalas salamnya dan diikuti oleh yang lain, Ibu Ruqayyah berjalan mendekati putrinya kemudian memeluk Kyna dengan perasaan rindu begitu juga sebaliknya.

"Alhamdulillah kamu kembali, nak" Ucap Ruqayyah membuat Kyna tidak bisa membendung air matanya, dia merindukan sang Ibu.
Terakhir kali dia pulang yaitu tiga tahun lalu sudah lama sekali.

"Kyna juga kangen sama Ibu"

Ruqayyah menatap anak bungsunya dan menghapus jejak air mata Kyna.
"Kamu capek gak?" Tanya Ruqayyah.

"Lumayan Bu" Jawab Kyna dan memegang punggung kanannya yang merasa nyut-nyutan.

"Gimana ini jadinya? Kalian jangan bikin malu keluarga saya ya"

Kyna dan Ruqayyah menatap kearah nenek-nenek yang sedang mengomel disana, dimana tempat ijab qobul akan dilaksanakan.

Kyna dan Ruqayyah berjalan mendekat kearah sana, Kyna mengerutkan dahinya saat melihat sang pengantin pria yang sangat dia kenal.

"Raffa?"

"Kyna?"

Semua orang yang ada disana menatap kearah Raffa dan Kyna yang tampaknya sudah saling mengenal satu sama lain.

"Setidaknya nikahkan dia bersama cucu saya menggantikan kakaknya yang kabur itu, agar keluarga saya tidak malu"

Apa? kakaknya kabur? Kyna langsung menatap kearah nenek-nenek yang dari tadi ngomel-ngomel gak jelas, hey ayolah kenapa jadi dirinya yang disuruh menikah.

"Tap... "

"Sayang"

Kyna menatap kearah Ibunya yang sedang mengelus tangannya, Kyna menghela nafasnya kasar. Masalah apalagi ini? Kenapa dunia ini sesempit ini sih.

Bagaimana pun hanya Ibunya lah yang dia punya sekarang, Ayahnya sudah lama meninggal dan sekarang dia harus menggantikan posisi kakaknya? Realita macam apa ini.

"Tapi Bu.. "

"Jangan bikin keluarga kami malu!" Lagi nenek-nenek tadi menyemprotkan amarahnya.

"Baiklah" Kyna menatap Ibunya. "Kyna akan menikah dengan Raffa" Ucapnya kepada sang Ibu membuat Ruqayyah tersenyum, sebenarnya dia tidak mau seperti ini, dia tidak mau membuat putri bungsunya terjerat oleh pernikahan perjodohan macam ini tapi apalah daya almarhum suaminya telah menitipkan surat wasiat yang berisi salah satu putrinya harus menikah dengan Raffa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Saudara Raffa Alvarendra saya kawinkan dan nikahkan engkau dengan saudari Kyna Callista binti Machmud dengan mas kawin emas seberat 50 gram tunai"

Raffa menarik nafasnya dan menghembuskan perlahan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Kyna Callista binti Machmud dengan maskawin tersebut tunai"

"Bagaimana para saksi SAH?"

"SAH"

"Alhamdulillah"

Penghulu mendoakan pernikahan mereka dan itu membuat Kyna meneteskan air matanya, realita yang dia jalani tidak sesuai ekspetasi.

"Silahkan kepada pengantin baru saling memasang cincin nikah"

Kyna dengan gemetar memakaikan cincin nikah yang seharusnya dipakaikan oleh Kakaknya dijari manis Raffa.

"Gak usah sedih, gue bakal bahagiain lo. Lo tenang aja" Raffa menghapus air mata Kyna dan mengecup kedua mata Kyna yang memejam membuat gadis itu terdiam kaku.

"Jangan nangis ya"

Kyna mengangguk membuat Raffa tersenyum dan mengelus lembut pipi istrinya.

Ini cerita pertama aku diakun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cerita pertama aku diakun ini...

Semoga kalian be like ya.

Jangan lupa vote & coment.

Thankyou.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang