Kyna, Ariel, Ara dan Ruqayyah sedang sibuk untuk menyiapkan kedatangan keluarga Edo nanti malam, setelah kejadian dimana Edo bilang jika keluarganya akan datang tepat malam minggu ini membuat mereka langsung harus siap-siap.Ariel yang baru saja pulang harus balik lagi kerumah Ruqayyah untuk membantu keluarga sahabatnya itu yang sudah dia anggap sebagai keluarga sendiri.
Raffa dan Pandu sedang berdiskusi didepan ruang tamu tentang masalah kerjaan karna Raffa yang sedang mager untuk keluar rumah membuat Pandu yang harus datang menemui Bos somplak itu.
"Ini margarinnya abis, Bu" Ucap Kyna ketika melihat margarin diwajahnya sudah habis.
"Biar Ibu beli dulu" Ucap Ruqayyah dan Kyna langsung menahannya.
"Biar Kyna aja yang beli" Ucap Ruqayyah dan langsung dibalas oleh gelengan kepala Ruqayyah.
"Kalau kamu yang beli entar yang ada Raffa gak bisa kerja dia malah maksa mau nganterin kamu, udah biar Ibu aja yang beli" Ucap Ruqayyah dan membuat Kyna hanya menurut.
Benar kata Ruqayyah, suaminya itu sungguh sangat posesif, masa buang sampah saja harus dianterin katanya takut terjadi apa-apa, padahal tong sampahnya disamping rumah.
"Biar Ariel aja deh, Bu. Ariel kan masih perawan" Ucap Ariel membuat Kyna dan yang lainnya menatap Ariel dengan tatapan aneh.
"Terus apa hubungannya beli margarin sama kamu masih perawan?" Tanya Ara bingung dan membuat Ariel tertawa.
"Kan kalau Ariel perawan tandanya belum punya suami jadi gak repot mau kemana aja, sini uangnya biar gue aja, Ky" Ucap Ariel dan Kyna memberikan isyarat agar Ariel menunggu sebentar.
Ariel mengikuti Kyna yang berjalan kearah Raffa.
"Pa, minta uang" Ucap Kyna membuat Ariel cengo melihatnya, Ariel kira Kyna bakal pake uang dia sendiri gak taunya minta jatah.
"Ambil didompet" Jawab Raffa dan kembali menatap kearah laptop.
"Dompetnya dimana?" Tanya Kyna dan menatap kearah sekitar mencari dompet Raffa.
"Dikantong" Jawab Raffa membuat Kyna mendengus sebal.
"Apa susahnya sih ambilin" Ucap Kyna dan mendekat kearah Raffa.
"Kan biar bisa digrepe-grepe sama kamu" Ucap Raffa membuat Pandu memukul kepala Raffa dengan dokumen ditangannya.
"Berani ya lo mukul bos sendiri" Ucap Raffa tak terima dengan perlakuan Pandu."Lagian lo bikin gue geli" Ucap Pandu.
"Angkat bentar dong pantatnya, susah ngambilnya" Ucap Kyna mencoba mengangkat Raffa. Raffa menurut dan membuat Kyna mudah untuk mengambil dompet Raffa.
Kyna membuka dompet Raffa yang isinya hanya uang berwarna hijau, satu lembar lagi.
"Katanya Bos tapi dompet isinya cuma duapuluh rebu doang" Cibir Kyna membuat Raffa cengegesan.
"Belum gesek lagi" Jawab Raffa membuat Kyna mendengus sebal.
"Nih, Ril. Hati-hati ya" Ucap Kyna dan Ariel mengangguk kemudian mengambil uang dari Kyna.
Setelah Ariel pergi Pandu menatap Kyna.
"Ariel mau kemana?" Tanya Pandu."Kepo banget lo" Jawab Raffa tetapi tidak Pandu hiraukan.
"Beli margarin didepan" Jawab Kyna kemudian berdiri.
"Aku balik kedapur dulu ya" Ucap Kyna dan Raffa mengangguk."Jangan capek-capek loh, Ma" Ucap Raffa selalu mengingatkan Kyna.
"Iya" Jawab Kyna yang terkadang jengah dengan tingkah Raffa yang terlalu posesif.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disinilah keluarga Edo dan keluarga Ara berkumpul diruang tamu, sofa dan meja sudah Raffa dan Pandu singkirkan dan ditaruh dibelakang membuat ruang tamu tampak lega.
"Oh jadi Kinara ini Kakaknya Kyna ya?" Tanya Agnes---Ibunda Edo.
Ara mengangguk sambil tersenyum.
"Sama-sama cantik ya" Ucap Agnes membuat Ara tersenyum lagi."Yang Edo bilang beneran? Kalau kamu lagi hamil anak Edo?" Tanya Agnes dan Ara mengangguk pelan.
"Dasar anak nakal kamu, Do" Agnes memukuli Edo membuat Praja sang suami langsung menghentikan istrinya."Mi, udah. Kasian Edo dari kemarin Mami pukulin mulu" Ucap Praja dan membuat Agnes mendengus sebal menatap penuh emosi kearah Edo sedangkan anaknya itu hanya diam saja.
"Maafin anak saya ya, saya sudah lalai menjadi Ibu untuk Edo" Ucap Agnes yang sungguh sangat menyesal.
Ruqayyah mengangguk mengerti, dia juga sudah berfikir begitu, Ibu yang lalai dan membiarkan anaknya hamil diluar nikah.
"Edo dan Kinara harus segera menikah" Ucap Praja membuat Agnes mengangguk setuju.
"Saya sudah mencarikan tanggal dan hari yang tepat untuk pernikahan Edo dan Kinara" Ucap Praja."Kapan harinya, Om?" Tanya Kyna penasaran.
"Minggu depan, hari Rabu" Jawab Praja membuat Ara mendongak kaget.
Secepat itu kah?
"Bagaimana kalian setuju?" Tanya Praja menatap kearah Edo dan Kinara secara bergantian.
Edo mengangguk setuju dan Ara hanya mengangguk pelan, semenjak hamil Ara memang banyak diam jauh berbeda dengan dulu yang cerewet.
"Baiklah sekarang kita ikat dulu Edo dan Kinara" Ucap Praja kemudian Edo mengangguk dan mendekati Ara.
"Ara"
Kinara mendongak menatap Edo, melihat Edo membuatnya sungguh sangat menangis.
"Kamu relakan aku nikahi?" Tanya Edo dan Ara hanya mengangguk.
Edo mengambil tangan Ara dan dipakaikan nya cincin tunangan untuk mengingat Ara secara sementara.
Kyna dan Ariel bertepuk tangan senang membuat yang lainnya pun ikut tersenyum.
"Kak Ara semangat" Ucap Ariel membuat Kyna memukul tangan Ariel. "Aduhh!! Sakit ogeb!"
"Selamat, Ril. Bukan semangat" Ucap Kyna membetulkan ucapan Ariel yang salah dan Ariel hanya berdehem.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...