"Aaaa Raffa!" Teriak Kyna yang tidak suka karna Raffa main nyerobot kue yang sedang dia makan.
Acara resepsi Ara dan Edo sudah selesai membuat semua keluarga dan para tamu undangan sudah pulang dan tersisalah keluar Ruqayyah dengan anak dan para menantunya.
"Nyicipin, sayang" Ucap Raffa membuat Kyna mendorong Raffa sebal.
"Ini yang mukul anak kamu, anak kamu marah ini" Ucap Kyna dan terus memukuli tubuh Raffa.
"Aduh.. Aduh, iya iya Papa minta maaf, bisa biru semua ini dipukulin Mama kamu" Ucap Raffa membuat Kyna mendengus sebal.
"Ini kok masih aja berantem sih" Ucap Ruqayyah yang keluar dari kamar, niat awal hanya ingin mengambil minum gak taunya ada Kyna dan Raffa yang sedang makan kue pernikahan Ara.
"Raffa ngeselin Bu, masa kue Kyna main diserobot aja" Ucap Kyna mengadu kepada Ruqayyah dan membuat Ibunya itu terkekeh mendengarnya.
"Udah jangan berantem lagi" Ucap Ruqayyah dan membuat Kyna mencebikkan bibirnya sedangkan Raffa hanya tersenyum manis menatap kearah istrinya itu.
"Suapin dong, pengen" Ucap Raffa dan membuka mulutnya minta disuapin oleh Kyna.
"Males!" Jawab Kyna dan membuang muka membuat Raffa hanya tersenyum.
"Ibu masuk duluan ya, badan Ibu rasanya pegel semua" Ucap Ruqayyah dan Kyna mengangguk.
"Ibu istirahat aja, entar biar Raffa yang cuci piring" Ucap Kyna membuat Raffa melotot kaget, hah? Cogan kaya dia disuruh cuci piring? Sungguh tega sekali istrinya itu.
Ruqayyah hanya tertawa pelan dan masuk kedalam kamarnya.
"Kamu gak serius nyuruh aku nyuci piring kan?" Tanya Raffa membuat Kyna menaikkan kedua bahunya acuh.
"Jangan dong sayang, aku ini laki-laki, CEO. Masa disuruh nyuci piring" Ucap Raffa dan merapatkan tubuhnya ketubuh Kyna."Ihh jangan deket-deket" Ucap Kyna mendorong tubuh Raffa agar menjauh.
"Kalian disini ternyata, Kakak tadi mau kekamar kamu" Ucap Ara dan duduk dihadapan Kyna serta Raffa.
"Kenapa Kak?" Tanya Kyna dan menatap Ara.
Edo yang baru keluar dari kamar Ara ikut duduk disamping istrinya itu.
"Pasti mau musyawarah kan?" Tebak Raffa membuat Edo menjentikkan jarinya.
"Benar, seratus buat kamu" Jawab Edo.
"Musyawarah apa?" Tanya Kyna bingung tapi tangannya sibuk memasukkan kue kedalam mulutnya.
"Masalah renovasi rumah" Jawab Edo dan Kyna hanya ber'oh'.
"Jadi gimana? Selama direnovasi entar Ibu biar tinggal sama saya sama Kyna" Ucap Raffa dan Kyna hanya mengangguk.
"Kaya enak, mau juga ah" Ucap Ara dan berdiri berniat untuk mengambil kue pernikahannya didalam kulkas.
"Tambah tambah, sekalian" Ucap Kyna dan nyengir membuat Ara terkekeh dan mengambil piring Kyna.
"Boleh juga, entar saya sama Ara tinggal dirumah orang tua saya sampai rumah Ibu selesai" Ucap Edo menyetujui.
"Mau mulai kapan?" Tanya Kyna menatap Raffa dan Edo secara bergantian.
"Kalau bisa secepatnya biar kita bisa kumpul" Jawab Edo dan Raffa mengangguk satu sepakat dengan Edo.
"Oke"
"Nih" Ara menaruh piring berisi kue didepan Kyna membuat adiknya itu tersenyum senang.
"Berdua" Ucap Ara dan Kyna mengangguk."Besok aja kenapa?" Tanya Kyna membuat mereka menatap Kyna dengan kening mengerut, apa yang Kyna maksud besok?
"Apanya yang besok, Ma?" Tanya Raffa bingung.
"Renovasinya, besok Papa langsung beli bahan-bahan terus Kak Edo nyari tukang. Bilang sama mereka sebulan harus jadi" Ucap Kyna membuat Raffa dan Edo hanya bisa menggelengkan kepala mereka pelan.
Mana ada renovasi rumah sebulan jadi, apalagi Raffa dan Edo berniat membesarkan rumah kesamping dan kebelakang terus mereka juga berencana untuk membuat lantai dua, tempat kumpul keluarga.
"Iya iya terserah Mama aja" Ucap Raffa pasrah. Semenjak hamil Kyna memang suka ngelantur kalau ngomong, udah gitu cepat tersinggung makanya Raffa harus ekstra hati-hati dalam bertutur kata.
"Tidur duluan sana, aku mau nyuci piring" Usir Kyna dan berdiri setelah menyelesaikan makan kuenya sedangkan Ara masih asik dengan kuenya.
"Aku bantuin ya" Tawar Raffa dan Kyna hanya mengangguk.
"Yeee main sabun" Ucap Raffa senang.Setelah dipastikan Raffa dan Kyna sudah berada didapur, Edo mendekati istrinya dan duduk disamping Ara yang masih asik dengan kuenya.
"Gak mau bagi-bagi sama aku?" Tanya Edo membuat Ara menatap Edo.
"Mphh.. Kamu mau? Aku ambilin ya" Tawar Ara dan berniat untuk berdiri tapi Edo langsung menahannya dan membuat Ara kembali duduk ditempatnya.
"Suapin satu sendok aja, pengen nyicipin doang" Ucap Edo dan Ara mengangguk.
Dia menyuapi Edo satu sendok kue yang dia makan membuat Edo tersenyum.
"Enak?" Tanya Ara dan suaminya itu mengangguk.
"Manis" Ucap Edo.
"Kaya yang nyuapin" Lanjut Edo membuat wajah Ara merona."Kamu apaan sih" Ucap Ara malu dan kembali memakan kuenya dengan tentram.
"Manggilnya kaya mereka yuk, Papa-Mama" Ucap Edo membuat Ara menatap laki-laki itu.
"Mau gak?" Tanya Edo."Gak mau dipanggil Mama" Ucap Ara menolak.
"Maunya dipanggil apa? Mami? Mommy? Mimi?" Tanya Edo bingung.
"Mami aja" Jawab Ara sambil tersenyum membuat Edo ikut tersenyum.
"Tapi kalau kita berdua aja ya, aku malu kalau didepan orang manggilnya Papi-Mami" Ucap Ara dan Edo mengangguk."Iya" Ucap Edo dan merapihkan rambut Ara yang sedikit berantakan.
Edo berharap rumah tangannya dan Ara harmonis seperti rumah tangga Raffa dan Kyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...