"Lo dirumah Ibu Ruqayyah?" Tanya Ariel dia sedang duduk di sebuah toko donat terkenal."Iya, mau kesini?"
"Oke entar gue kesana, tungguin ya"
"Iyaa, titip itu dong, Ril"
"Apa?"
"Es campur"
"Oke entar gue beliin"
"Satu jam lagi gue udah disamping lo, bye"Tut.
Ariel memutuskan panggilan telepon, dia mengambil donat yang sudah dia pesan dan memasukkannya kedalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan perlahan.
Tak
Ariel mengerutkan dahinya dan menatap seseorang yang duduk disampingnya.
"Apakabar?"
Ariel mendesis tak suka, setelah lost contact selama bertahun-tahun lalu dengan seenak udelnya laki-laki itu menanyakan kabarnya?
"Liatnya?" Ariel sebenarnya sangat malas lama-lama duduk disamping mantan pacarnya ini.
"Gak kangen sama gue?"
Boleh Ariel tertawa? Lucu sekali pertanyaan unfaedah itu.
Kalau boleh jujur sih ya Ariel memang merindukan laki-laki ini secara laki-laki ini adalah mantan satu-satunya dan mantan terindahnya."Biasa aja" Jawab Ariel sekenanya, bagaimanapun caranya dia harus bersikap dingin didepan laki-laki ini.
"Tambah cantik ya lo"
Aku tertawa sinis.
"Kenapa? Nyesel selingkuhin gue?" Tanya Ariel, selama mereka berbicara Ariel sama sekali tidak menengok kearah laki-laki disampingnya."Nikah sama gue yuk, Ril"
Ariel yang sedang mengunyah donat langsung tersedak, dia segera menyeruput minumannya dan menatap kearah laki-laki disampingnya.
Dikira nikah itu adalah sebuah permainan rumah-rumahan kali yang waktu kecil selalu Ariel mainkan.
"Nikah? Sama lo? Keren juga nyali lo" Ucap Ariel dan tertawa mengejek membuat laki-laki itu hanya diam menatap Ariel.
"Mau gak?" Tanya laki-laki itu lagi.
"Lo kira gue cewek apaan? Yang udah diselingkuhin terus diajak nikah mau aja" Ucap Ariel kemudian berdiri dan berniat untuk keluar dari tempat ini.
Laki-laki itu langsung menahan tangan Ariel membuat Ariel berdecak sebal.
"Lo sebenci ini sama gue?" Tanya laki-laki itu dengan suara sedihnya.
"Gue gak pernah benci sama orang, lepasin gue" Ucap Ariel dan menghentakkan tangannya agar terlepas dari tangan laki-laki ini.
Ariel segera berjalan pergi dari toko donat itu.
"Pandu Gila!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ariel sedang memainkan handphonenya sambil menunggu es campur yang dia pesan untuk dia bawakan kepada Kyna.
"Mbak ini es campurnya"
Ariel mendongak dan menaruh handphonenya didalam tasnya kemudian memberikan uang dua puluh lima ribu untuk membayar es campurnya.
"Makasih ya Mas" Ucap Ariel dan diangguki oleh mas-mas penjual es campur.
Ariel berjalan kearah motornya dan berniat untuk kerumah Ibu Ruqayyah menemui sahabatnya yang rela dia ajak tinggal di Bandung hanya untuk menjaga jarak dengan Pandu.
Sesampainya dirumah Ibu Ruqayyah tanpa melihat kearah sekitar Ariel segera masuk dan membuat kegaduhan.
"ASSALAMU'ALAIKUM IBU RUQAYYAH, KYNA MY HEART"
"Waalaikumsalam"
Ariel tersenyum saat melihat Kyna yang berjalan mendekatinya, Ariel segera memeluk Kyna. Sudah sebulan lamanya dia tidak melihat Kyna karna dia yang terlalu sibuk di Bandung.
"Kangen banget" Ucap Ariel dan membuat Kyna terkekeh kemudian membalas pelukan hangat dari Ariel.
Setelah merasa puas pelukan akhirnya Ariel melepaskan pelukannya dan menatap Kyna.
"Ta-da" Ariel mengangkat kantong plastik berwarna putih susu dihadapan Kyna membuat mata Kyna berbinar melihatnya.
"Ariel makasih" Ucap Kyna terharu membuat Ariel tersenyum.
"Yuk masuk, didalam ada Raffa sama Pandu"Mendengar nama orang yang sangat dia ingin jauhi itu membuatnya terdiam.
Kyna yang melihat perubahan raut wajah Ariel mengerutkan dahinya."Hadapi, Ril. Jangan jadi pengecut, lo harus buktiin lo udah move on" Ucap Kyna dan mengelus pundak Ariel.
"Langsung kedapur aja, Ky. Lagi maleh ketemu mereka" Ucap Ariel dan Kyna mengangguk.
Mereka berjalan kearah dapur dan saat melewati ruang tamu Raffa menghentikan langkah mereka ahh lebih tepatnya Kyna.
"Mau kemana, Ky?" Tanya Raffa.
"Kedapur makan es campur sama Ariel" Jawab Kyna.
Ariel yang sudah tidak tahan akhirnya pamit duluan kedapur, didapur dia bisa bernafas lega. Mungkin mulutnya bisa berbohong tapi tidak dengan hatinya.
Sialan!!!
Entah sampai kapan Ariel memendam rasa ini sendirian? Dan dengan alasan apa Pandu mengajaknya menikah? Laki-laki seperti Pandu mengajaknya menikah? Jauh sekali dari pikirannya.
Ariel segera menyiapkan mangkok untuk es campur yang dia bawa tadi.
"Eh Ariel disini" Ucap Ruqayyah yang baru keluar dari kamarnya.
Ariel segera menyalami tangan Ruqayyah.
"Assalamu'alaikum Bu, udah lama ya gak ketemu" Ucap Ariel dan memeluk Ruqayyah.
Bagiannya Ruqayyah sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri."Waalaikumsalam, kamu sehat-sehat aja kan? Ibu juga kangen kamu Ariel" Ucap Ruqayyah membuat Ariel tersenyum kemudian menatap Ruqayyah.
"Alhamdulillah Ariel masih sehat Bu, liat badan Ariel berisi kan" Ucapan Ariel dan memutar badannya membuat Ruqayyah tertawa.
"Tambah cantik juga kamu, Ibu seneng kamu sehat" Ucap Ruqayyah membuat Ariel tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...