Akhirnya rumah yang direnovasi sudah bisa ditempati membuat Raffa, Kyna dan Ruqayyah mengemasi barang-barang untuk pindah.
"Biar aku aja, kamu jangan bawa-bawa yang berat" Ucap Raffa mengambil koper yang akan Kyna bawa tadi.
Kyna hanya menurut saja dan membantu Ruqayyah mengemasi barang-barang yang lain.
"Kamu udah bilang Kakak kamu rumahnya udah bisa ditempati?" Tanya Ruqayyah kepada Kyna.
"Kak Edo pasti udah tau kok, Bu. Tinggal Kak Edo sama Kak Ara aja yang mau pindahnya kapan" Jawab Kyna dan Ruqayyah hanya mengangguk mengerti.
Setelah semuanya siap dan barang-barang pun sudah masuk kedalam mobil truk.
Akhirnya keluarga kecil Ruqayyah kembali kumpul membuat wanita paru baya itu sungguh sangat terharu dan memeluk Kyna dengan kasih sayang.
"Ayok Bu masuk ke mobil, Raffa udah nunggu" Ucap Kyna dan Ruqayyah mengangguk kemudian mengikuti langkah kaki anaknya.
Sesampainya dirumah Ruqayyah yang baru mata Kyna benar-benar takjub dan tak percaya dengan semuanya, ini serius rumah masa kecilnya? Kenapa sungguh jauh beda.
"Ini gede banget" Ucap Kyna dengan mata berbinar membuat Ruqayyah dan Raffa yang melihatnya hanya tersenyum.
"Mama suka?" Tanya Raffa dan Kyna mengangguk.
"Ini muat ya buat anak cucu kita nanti?" Tanya Kyna dan menatap Raffa dengan wajah polosnya membuat Raffa gemas sendiri.
"Muat dong" Jawab Raffa.
"Ibu makasih banget buat kamu, buat Edo yang udah punya rencana renovasi rumah Ibu biar kita bisa ngumpul bareng" Ucap Ruqayyah dan menangkup kedua tangan Raffa membuat laki-laki itu tersenyum.
"Gak usah makasih, Bu. Inimah bukan apa-apa dengan Ibu yang sudah melahirkan Kyna dan merawat Kyna sampai dia jadi istri Raffa" Ucap Raffa membuat Ruqayyah sungguh terharu dan meneteskan air matanya.
Raffa memeluk Ruqayyah untuk menenangkan Ruqayyah.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
Mereka bertiga menatap kearah sumber suara dan ternyata itu adalah Edo dan Ara dengan seorang pembantu yang membantu membawakan barang-barang.
"Ibu, Ara kangen" Ucap Ara dan langsung berhambur kedalam pelukkan Ruqayyah membuat ibunya itu terkekeh.
Setelah acara temu kangen antara Ara dan Ruqayyah akhirnya mereka mulai memasuki kamar mereka masing-masing untuk membereskan barang-barang.
Kyna dan Ara yang sedang hamil tua tidak diperbolehkan ikut bekerja mengingat perut mereka yang sudah besar.
Dan disinilah Ara, Ariel dan Kyna. Mereka bertiga duduk dibangku taman yang masih polos tidak ada apa-apanya, rencananya Ara dan Kyna akan menanam bunga ditaman ini nanti.
Didalam Ruqayyah, Raffa, Edo, Pandu dan beberapa pelayan sedang merapihkan barang-barang.
"Kamu tuh gak hamil, Ril. Ngapain ikut disini?" Tanya Kyna seakan mengusir Ariel yang sedang menyeruput minumannya.
"Biarin dong, gue kan jagakan kalian kalau tiba-tiba kalian mau lahiran gimana" Ucap Ariel membuat Kyna memutar bola matanya panas.
"Alesan"
Mereka hanya menikmati waktu sore hanya dengan makan dan minum cemilan yang Ariel beli sebelum kemari.
"So, hubungan lo sama Pandu begimane?" Tanya Kyna kemudian memasukan roti kedalam mulutnya.
"Gue udah nerima lamarannya, kasian tiap hari dia pasti bilang. Ril nikah yuk" Ucap Ariel dan Kyna hanya ber'oh'.
"Berarti bentar lagi kamu nikah dong?" Tanya Ara dan Ariel hanya menaikkan kedua bahunya.
"Nikah aja sih, pake ragu segaleh" Ucap Kyna membuat Ariel menghela nafasnya sabar.
"Bukan gitu bumil, gue lagi ngumpulin money buat nikah ya masa gue nikah kagak ada money" Ucap Ariel.
"Gue gak mau ngerepotin Ayah sama Bunda gue, gue pengen bayar pernikahan gue pake uang sendiri" Ucap Ariel lagi dan Kyna mengacungkan kedua jempolnya."Its the good aunty" Ucap Kyna tersenyum membuat Ariel ikut tersenyum sombong.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Raffa memasuki kamar barunya dan Kyna dengan pelan, disana dia melihat Kyna yang sedang menghadap laptop pasti istrinya itu sedang menulis karyanya.
Raffa berjalan pelan kearah Kyna dan memeluknya dari belakang membuat Kyna terlonjat kaget.
"YaAllah Raf, ngagetin banget sih" Ucap Kyna dan mengelus dadanya membuat Raffa menyesal karna sudah mengagetkan istrinya itu.
"Eh eh maaf, Ma. Aku gak tau kalau kamu bakal kaget banget gitu" Ucap Raffa menyesal dan Kyna hanya mengangguk.
"Lain kali jangan begitu, kasian jantung aku. Deket kamu aja jantung aku udah gak karuan apalagi kamu kagetin gini" Ucap Kyna dan membuat Raffa terkekeh kemudian mengelus perut Kyna dari belakang.
"Dedeknya kapan mau keluar? Masih betah ya didalam perut Mama" Ucap Raffa dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh Kyna dari curuk leher wanita itu.
"Wangi banget sih, Ma. Kalau kaya gini Mama bikin Papa tegang tau" Ucap Raffa membuat Kyna memukul Raffa pelan."Aku bentar lagi lahiran kamu malah mikir kaya gitu" Ucap Kyna dan Raffa menyengir kuda Nil.
"Bercanda, aku kekamar mandi dulu ya" Ucap Raffa dan menghisap leher Kyna membuat istrinya teriak.
"Raffa!!!!"
Raffa segera berlari kearah kamar mandi, dari pada kena marah oleh Kyna lebih baik nyari aman dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...