▪ Ngambek

8.7K 500 0
                                    

"Ky, keluar dong" Raffa mengetuk pintu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ky, keluar dong" Raffa mengetuk pintu kamar.

Sudah dari satu jam yang lalu Kyna tidak keluar kamar membuat Raffa sangat cemas.

"Aku udah makan, Ky. Keluar dong" Raffa mencoba mengetuk pintu lagi berharap Kyna akan membukanya dan keluar dari kamar.

"Kyna"

Raffa menghela nafasnya kasar, jika tau akhirnya bakal begini Raffa akan menurut kepada Kyna.

Dia lupa jika Kyna sedang hamil dan hormonnya terkadang naik turun gak karuan.

"Ky"

"Raf"

Raffa berbalik dan menatap Pandu serta Ariel dengan tatapan lemas, membujuk Kyna sama seperti dia sedang membujuk neneknya agar tidak ngomel-ngomel. Sangat sulit.

"Biarin dulu, biar Kyna tenang dulu" Ucap Pandu dan mengelus punggung Raffa.

"Gue takut kenapa-kenapa sama Kyna, udah dari satu jam lebih dia gak keluar" Ucap Raffa dengan raut wajah khawatir.

"Coba biar gue yang ngomong sama Kyna" Ucap Ariel dan Raffa mengangguk.

Ariel mengetuk pintu kamar.
"Kyna, keluar yuk. Katanya mau jalan" Ucap Ariel dengan suara lembut.

"Kyna" Ariel mencoba lagi dan hasilnya nihil, Kyna sama sekali tidak menjawab panggilannya.

"Gue gak tahan, gue mau dobrak pintunya" Ucap Raffa dan sudah berancang-ancang ingin mendobrak pintu kamar.

"Jangan, Raf. Entar kalau Kyna kaget gimana? Kasihan sama bayi yang dikandung Kyna" Ucap Pandu mengingatkan.

"Terus gue harus gimana, Ndu? Kyna kalau udah ngambek susah dibujuk" Ucap Raffa yang seakan telah frustasi.

"Kyna, gue beliin martabak yuk. Keluar dong" Ariel juga terus berusaha membujuk ibu hamil itu agar mau keluar dari kamar.

"Ky, keluar dong maafin aku" Ucap Raffa dan mengetok pintu kamar dengan lemas.
"Aku bakal makan tepat waktu deh, kamu keluar ya" Ucapnya lagi.

"Ky, lo mau apa? Gue beliin langsung" Ucap Ariel yang terus berusaha.

Ckelek

Pintu kamar terbuka membuat Raffa tersenyum senang.
Raffa segera memeluk Kyna saat istrinya itu keluar dari kamar.

"Apasih peluk-peluk" Ucap Kyna sebal mencoba menjauhkan Raffa dari dirinya.

"Jangan ngambek gitu dong, aku frustasi kalau kamu ngambek kaya gitu" Ucap Raffa dan menatap lekat Kyna.

"Makanya jangan nyuekin aku, aku udah berniat baik buat masakin kamu makanan, kamu malah bilang entar" Ucap Kyna sebal dan Raffa mengangguk.

"Nggak lagi, ini yang terakhir kali. Tapi kamu jangan pernah ngambek kaya gini lagi ya" Ucap Raffa dan Kyna mengangguk.

"Pengen jalan sama Ariel, boleh ya" Ucap Kyna menatap memohon kearah Raffa.

"Tapi aku ikut" Ucap Raffa dan Kyna menggelengkan kepalanya.

"Pengen berdua" Ucap Kyna.

"Kenapa? Aku juga pengen ikut biar bisa jagain kamu sama anak kita" Ucap Raffa yang kekeh pengen Ikut dengan Kyna.

"Pengen berdua aja biar dikira belum nikah" Ucap Kyna membuat Raffa cengo.

"Ky?"

"Ya ya ya, boleh ya" Ucap Kyna memohon kepada Raffa.

"Aku ikut!" Ucap Raffa membuat Kyna berdecak sebal.

"Gak jadi!" Kyna kembali ingin masuk kedalam kamar tapi Ariel langsung mencegahnya.

"Iya kita jalan berdua doang" Ucap Ariel dan membuat Kyna tersenyum senang.
"Lo tenang aja insyaallah gue bakal jagain Kyna" Ucap Ariel kemudian menarik tangan Kyna pelan.

"Naik motor kan?" Tanya Kyna dan Ariel mengangguk.

"Nggak nggak, pake mobil aja" Ucap Raffa dan menahan Kyna serta Ariel.

"Pengen naik motor" Ucap Kyna yang terus saja bertingkah seperti anak kecil.

"Jangan, naik mobil aja ya. Aku gak tenang kalau kamu naik motor" Ucap Raffa mencoba memberi pengertian untuk istrinya.

"Gak mau, pengen naik motor" Ucap Kyna kekeh dengan keinginannya.

"Udahlah, Raf. Turutin aja, kali aja ini yang mau anak lo bukan Kyna, kan biasanya Kyna mah nurut aja sama lo" Ucap Pandu.

Raffa dengan berat hati mengangguk.

"Pake jaket, bentar aku ambilin" Ucap Raffa dan segera berjalan kearah kamar untuk mengambil jaket sedangkan Kyna sudah terpekik kesenangan.

Raffa kembali dengan membawakan jaket miliknya yang lumayan tebal membuat Kyna menatap datar kearah Raffa.

"Disini gak ada musim dingin, Pa. Kenapa kamu malah ngambilin aku jaket tebel kaya gini?" Tanya Kyna dengan wajah datarnya tak habis fikir dengan Raffa.

"Biar gak kedinginan" Jawab Raffa dan memakaikan jaket untuk Kyna.

"Nanti yang ada aku kegerahan" Ucap Kyna yang tidak mau memakai jaket dari Raffa.

"Yaudah aku tuker jaketnya, bentar" Ucap Raffa dan kembali berjalan kearah kamar untuk mengambilkan Kyna jaket yang lain.

Pandu yang melihat itu tersenyum miring, baru kali ini Raffa menuruti semua perintah Kyna. Biasanya laki-laki itulah yang sering nyuruh-nyuruh orang lain.

"Nih pake, gak ada penolakan" Ucap Raffa dan memakaikan jaket boomber untuk Kyna.

Kyna tersenyum menatap Raffa yang sedang menyeleting jaketnya.
"Jangan macem-macem loh, pulang sebelum ashar, jangan terlalu sore" Ucap Raffa yang seperti Ayah sedang mewanti-wanti anaknya.

"Iya Papa Raffa" Ucap Kyna membuat Ariel mendengus sebal mendengarnya.

Lebay sekali keluarga ini.

"Yaudah sana, yang bener bawa motornya, Ril. Kalau Kyna kenapa-kenapa gue gantung lo dipohon cabe belakang rumah" Ucap Raffa dan Ariel hanya berdehem.

"Aku pergi ya" Ucap Kyna menyalami tangan Raffa.

"Hati-hati" Ucap Raffa dan Kyna mengangguk.

Cup

"Dadah Papa" Ucap Kyna dengan suara cempreng dan segera menarik tangan Ariel untuk segera pergi.

Raffa hanya bisa tersenyum melihat tingkah Kyna yang seperti anak kecil.

"Manis banget istri gue"




"Manis banget istri gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang