▪ Bingung Dengan Perasaan

10.1K 559 2
                                    

Ckelek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ckelek

Kyna masuk kedalam kamarnya dan berjalan kearah kasur kemudian mendudukan dirinya diatas kasur.

Pintu kamar mandi terbuka membuatnya menatap kearah suara dan mengerutkan dahinya ketika melihat Raffa yang keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk.

"Lo mandi, Raf?" Tanya Kyna.

"Hmm" Jawab Raffa
"Baju, Ky" Ucap Raffa dan Kyna langsung mengambilkan Raffa baju ditas yang berisi pakaian mereka.

"Tumben banget mandi malam-malam, Raf? Gak dingin?" Tanya Kyna dan memberikan baju santai Raffa.

"Terpaksa" Jawab Raffa kemudian melepas handuknya membuat mata Kyna melotot kaget.

"Raf ihhh gak punya malu" Ucap Kyna sebal dan membelakangi Raffa membuat laki-laki itu mengerutkan dahinya.

"Apaan sih, Ky. Biasanya aja gue gini lo gak papa kok, malah tadi siang kita mandi bareng" Ucap Raffa dan segera memakai pakaiannya.

"Tau ah" Kyna berjalan kearah kasur dan duduk disana dengan memainkan handphonenya.

Raffa segera menyusul Kyna dan menidurkan kepalanya dipangkuan Kyna.

"Ky"

Kyna hanya menunduk menatap Raffa sekilas.
Raffa mendengus sebal kemudian memeluk pinggang Kyna dan menciumi perut Kyna.

"Raf, apaan sih geli tau" Ucap Kyna dan menahan kepala Raffa.

"Udah ada dedeknya belum ya, Ky?" Tanya Raffa kemudian menatap Kyna dengan wajah polosnya.

"Berdoa aja, Raf" Jawab Kyna kemudian menaruh handphonenya diatas meja dan mengelus rambut Raffa yang masih sedikit basah.

"Tadi Kak Ara bilang katanya kangen sama lo" Ucap Kyna membuat Raffa hanya diam menatap Kyna tanpa ekpresi.
"Lo juga kangen sama Kak Ara?" Tanya Kyna.

Raffa hanya diam membuat Kyna semakin was-was, apakah Raffa juga merindukan Ara? Kenapa laki-laki itu hanya diam tanpa menjawab.

"Bobo yuk, Ky. Ngantuk" Ucap Raffa kemudian membenarkan posisi tidurnya.
"Ky"

"Iya Iya" Kyna menidurkan badannya disamping Raffa dan tangan Raffa langsung melingkar diperut Kyna.

"Elus-elus, Ky. Biar cepet ngantuk" Ucap Raffa dengan mata terpejam, Kyna mengelus rambut Raffa lembut sambil menatap laki-laki itu yang memejamkan matanya.

Entah kenapa hatinya merasa aneh dengan ini semua, sebenarnya Raffa itu dulu pernah mencintai Ara atau tidak? Kalau tidak kenapa laki-laki itu hanya diam saja tanpa ada niatan untuk menjawab.

Kalau Kena boleh jujur dari SMA dulu Kyna itu sudah suka sama Raffa, tapi ya gitu dia dan Raffa seperti musuh bebuyutan. Bahkan waktu SMA Kyna itu paling anti deket sama Raffa.

Raffa itu kakak kelas dia tapi Kyna gak pernah menyebut Raffa dengan embel-embel 'Kak' soalnya dia sangat membenci Raffa eh malah ujung-ujungnya dia menyukai Raffa.

Emang benar ya kata orang jangan terlalu membenci kalau ujungnya gak mau jatuh cinta sama orang itu.

Benci = Benar-Benar Cinta.

Kyna menghela nafasnya panjang kemudian mengecup kening Raffa dan mengelus lembut pipi Raffa.

"I love you Kak Raffa"

Kyna ikut memejamkan mata untuk menuju alam mimpi bersama dengan suaminya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kyna terbangun tengah malam, perutnya bergejolak membuatnya ingin muntah.

Kyna segera turun dari kasur dan berlari kearah kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Huek.. Huek

Kepala Kyna tiba-tiba pusing dan rasa mual pun semakin bertambah saja membuat Kyna menahan badannya dengan susah payah.

Apa semalam dia salah makan? Kenapa dia mual sekali seperti ini.

"Ky?" Terdengar suara Raffa yang serak orang bangun tidur.

Kyna tidak menanggapi dia masih saja muntah-muntah.

"Ky lo gak papa?" Tanya Raffa yang suaranya terdengar khawatir kemudian langsung mengelus punggung Kyna lembut.

"Air"

Raffa segera mengambilkan segayung air untuk Kyna.
Kyna mulai kumur-kumur untuk membersihkan mulutnya kemudian mencuci wajahnya.

"Lo gak papa?" Tanya Raffa menatap wajah Kyna yang pucat pasi.

"Hmm" Jawab Kyna sambil mengangguk lemas.

"Lo sakit, Ky?" Tanya Raffa lagi dan Kyna menggelengkan kepalanya.

Saat Kyna ingin berjalan Raffa langsung menahannya.
"Biar gue gendong lo" Ucap Raffa kemudian langsung menggendong Kyna ala bridal style.

Raffa dengan hati-hati menidurkan Kyna diatas kasur dan memakaikan Kyna selimut kemudian mengelus rambut Kyna.

"Badan lo panas, Ky" Ucap Raffa kaget dan menatap Kyna dengan raut wajah panik.

"Gue gak papa, Raf" Ucap Kyna dengan suara lemas.

"Gue ambilin kompresan dulu" Ucap Raffa kemudian segera bergegas menjadi sapu tangan Kyna dilemari dan berjalan kearah dapur untuk mengambil air hangat.

Kyna yang melihat itu hanya menatap Raffa dengan wajah pucatnya, sebenarnya Raffa mencintainya atau tidak? Kenapa laki-laki itu tidak pernah mengucapkan kata cinta padanya?

Entah kenapa Kyna semakin ragu saja dengan Raffa, meskipun laki-laki itu bertingkah manis dan pengertian tapi Raffa tidak pernah mengatakan perasaannya kepada Kyna.

Apa benar Raffa pernah mencintai Kakaknya?

Dulu kan Raffa memang dicap sebagai playboy karna keseringan gonta-ganti pacar.
Inilah salah satu alasan kenapa Kyna tidak pernah jujur kepada Raffa jika dulu dia menyukai Raffa.

Kyna merasakan sesuatu yang basah di keningnya kemudian pipinya elus lembut.

"Cepet sembuh, Ky"

"Cepet sembuh, Ky"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang