Besok adalah hari pernikahan antara Ara dan Edo, seluruh keluarga Ara yang dari kampung menginap dirumah Ruqayyah begitu pula dengan kedua orang tua Raffa.
Kedua orang tua Raffa tidak marah dan membenci Ara karna wanita itu kabur saat hari pernikahannya dengan Raffa, mungkin ini sudah takdir. Ara dan Raffa bukan jodoh.
Malahan kedua orang tua Raffa sangat senang mendapat menantu yang baik dan murah senyum seperti Kyna. Apalagi Kyna yang sedang mengandung membuat Iriana semakin sayang kepada menantunya itu.
Seperti sekarang dari satu jam lalu Iriana dan Fairus sampai dirumah Ruqayyah dan Iriana sudah menahan Kyna untuk tidak melakukan apapun.
Kyna jadi tau dari mana sifat posesif Raffa itu turun.
Iriana sengaja tidak membawa mertuanya karna jika dia membawa mertuanya sudah dipastikan mertuanya itu akan mengomeli Ara habis-habisan, yang hampir membuat keluarganya menanggung malu."Mama udah makan belum? Kyna ambilin makan ya" Tawar Kyna ketika melihat Iriana yang hanya duduk sambil membantu Ruqayyah dan Cahya---Bundanya Ariel menggulung lemper.
"Udah kok, Mama udah makan. Entar kalau Mama laper biar Mama ambil sendiri aja, kamu jangan terlalu capek ya" Ucap Iriana dan Kyna mengangguk sambil tersenyum.
"Buseng ini apaan Beh? Gede banget" Ucap Ariel yang membuat orang-orang diruang tamu menatap kearahnya dan membuat Kyna penasaran, wanita itu langsung berjalan mendekati Ariel.
"Ini tuh yang namanya karangan bunga, emang kamu gak pernah liat?" Tanya Roma---Ayahnya Ariel yang sering Ariel panggil Babeh.
"Yang buat orang mati itu?" Tanya Ariel polos membuat Kyna memukul punggung Ariel.
"Sakit ogeb!!!""Gak cuma buat orang meninggal bisa buat orang nikahan juga, kayanya kamu harus sekolah lagi deh, kenapa Ayah punya anak gak pinter kaya kamu ya" Ucap Roma membuat Ariel membulatkan matanya kaget sedangkan yang lainnya yang mendengar itu hanya tertawa.
"Ayah tega banget ihh, gini-gini Ariel anak satu-satunya Ayah loh" Ucap Ariel tak terima Ayahnya bilang begitu.
Rona memeluk anaknya dan mengelus lembut rambut Ariel.
Kyna yang melihat itu hanya terdiam, sudah lama banget dirinya tidak pernah dipeluk oleh sosok Ayah, dibilang rindu dia sangat rindu berat tapi harus gimana lagi. Allah lebih menyanyangi Ayahnya dan mengambilnya sebelum melihat dirinya menikah.
"Jangan sedih dong, sini ikutan" Ucap Ariel dan menarik Kyna agar merasakan dipeluk oleh Ayahnya.
Kyna tersenyum dan meneteskan air matanya saat Roma memeluknya disebelah kanan dan memeluk Ariel disebelah kiri.
"Kyna boleh anggap Om sebagai Ayah Kyna" Ucap Roma dan Kyna mengangguk terharu.
Ruqayyah yang melihat itu pun ikut terharu membuat Cahya mengelus pundak Ruqayyah dan membuat Ruqayyah tersenyum.
Beruntung sekali mereka bisa bertemu dengan orang-orang yang baik.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ara beberapa kali menetralkan degup jantungnya, sebentar lagi acara ijab qabul akan segera dilaksanakan membuatnya sungguh sangat gugup.
Cklek.
Ara menatap kearah pintu kamarnya dan tersenyum samar saat melihat Kyna dan Ariel masuk.
"Kak Ara" Ariel langsung berhambur kepelukan Ara membuat Ara terkekeh.
"Ariel ihhh diakan Kakak gue" Ucap Kyna yang menarik badan Ariel agar menjauh dari Ara. Sebut saja Kyna sedang cemburu karna Ariel tiba-tiba main nyerobot memeluk Ara duluan.
Ariel mengalah dan mendengus sebal membuat Ara terkekeh kemudian memeluk adik kesayangannya, dia tidak akan pernah lupa bagaimana adiknya itu berkorban untuknya, bahkan Kyna rela menikah dengan Raffa menggantikan dirinya agar keluarga Raffa tidak menanggung malu.
"Sayang ijab qabul udah mau dimulai, ayo pada keluar" Ucap Ruqayyah dan berjalan kearah Ara dan Kyna.
"Anak-anak Ibu akhirnya udah pada nikah" Ucap Ruqayyah tersenyum padahal didalam hatinya sungguh sangat sedih.Kyna dan Ara memeluk Ruqayyah membuat wanita paru baya itu membalas pelukkan kedua anak mereka.
"Kyna sama Kak Ara sayang banget sama Ibu" Ucap Kyna dan membuat Ruqayyah mengangguk.
"Ibu juga sayang sama kalian berdua" Ucap Ruqayyah dan mengecup kening Ara dan Kyna bergantian.
"Ayok keluar, Edo udah nungguin" Ucap Ruqayyah dan Ara mengangguk.Ruqayyah menggandeng Ara berjalan kearah ruang tamu tempat ijab qabul dilaksanakan dan dibelakangnya ada Kyna serta Ariel.
Kyna duduk disamping Raffa yang sedang memainkan handphonenya membuat Kyna merampas handphone milik Raffa dan mengantonginya.
"Sayang bentar dong itu si Pandu lagi beli bunga, masa kita gak ngasih karangan bunga buat Kakak kamu" Ucap Raffa membuat Kyna menatap Raffa tajam.
"Oke, aku ngalah" Ucap Raffa pasrah."Nih" Raffa menatap Kyna yang memberikan handphonenya.
"Buruan sebelum aku berubah fikiran" Ucap Kyna dan Raffa segera mengambil handphone miliknya dan mengirim chat kepada Pandu agar segera datang.Setelah mengirim chat pada Pandu, Raffa memberikan handphonenya kepada Kyna membuat wanita itu mengerutkan dahinya.
"Apa?" Tanya Kyna bingung.
"Aku kira kamu mau nyita handphone aku lagi" Jawab Raffa dan mengantongi handphonenya didalam saku celananya.
"Males, handphone kamu terlalu banyak kameranya, lagian emang satu kamera gak cukup apa?" Tanya Kyna membuat Raffa terkekeh.
"Biar hasil cepretannya bagus, Ma. Entar jajal deh Papa potoin Mama" Ucap Raffa dan Kyna hanya berdehem.
"Kamu cantik banget tau, bikin aku tambah jatuh cinta sama kamu" Ucap Raffa membuat kedua pipi Kyna bersemu merah.
"Gombal"
"Beneran sayangku" Ucap Raffa dan mengelus perut Kyna yang sudah sedikit membuncit.
"Dedek baik-baikkan didalam? Jangan buat Mama repot ya sayang" Raffa mengecup singkat perut Kyna dari luar baju batiknya."Papa jangan terlalu posesif sama Mama, kasian Mama masa harus dibuntutin mulu sama Papa" Ucap Kyna dengan suara cemprengnya.
"Kalau itu gak bisa, soalnya Papa sayang banget sama Mama kamu, sama kamu juga, makanya Papa gak mau sesuatu yang buruk menimpa kalian berdua" Ucap Raffa dan mengecup pipi Kyna.
"Kebiasaan" Ucap Kyna sebal, Raffa tuh gak liat situasi apa? Disini sedang ramai masih saja curi-curi ciuman darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...