Kyna membalikkan tubuhnya kekanan dan kekiri dengan perasaan yang tidak enak, dari dua jam yang lalu dia terbangun pukul satu dan tidak bisa tidur lagi.
Peluh didahinya bercucuran dan tiba-tiba perutnya serasa mulas, Kyna segera membangunkan Raffa.
"Raf... Raffa"
Laki-laki itu masih terdiam bertanda jika laki-laki itu masih tertidur, Kyna tidak tahan lagi dia menjambak rambut Raffa membuat suaminya terbangun.
"Raffa!!"
"Adu... Duh, Ky. Sakit" Ucap Raffa langsung terbangun saat rambutnya dijambak oleh Kyna.
"Sakit Raf" Ucap Kyna dengan nafas yang ngos-ngosan dan kaki yang tidak bisa diam.
"Kamu kenapa?" Tanya Raffa panik saat melihat Kyna yang sedang menahan kesakitan.
"Gakh... Tauh... sakithh... Raf" Ucap Kyna membuat Raffa bingung sendiri.
"Aku panggil Ibu dulu ya, aku bingung, Ky. Kamu kenapa?"
Kyna mengangguk dan Raffa segera keluar dari kamar untuk memanggil Ruqayyah.
Ketukan pintu kamar Ruqayyah tidak hanya membangunkan Ruqayyah tapi Ara dan juga Edo.
"Kenapa, Raf?" Tanya Ara yang melihat Raffa tampak gelisah seperti orang yang kebingungan.
"Kyna... Kyna kayanya mau lahiran deh" Ucap Raffa membuat mereka langsung berlari kearah kamar Raffa kecuali Ara, dia berjalan pelan tapi pasti mengingat dia sedang mengandung.
"Ibu... Sakit" Ucap Kyna dengan air mata yang sudah mengalir membuat hati Raffa seakan tercubit melihatnya.
"Kita bawa Kyna kerumah sakit, saya hubungi pihak rumah sakit untuk menyiapkan persalinan" Ucap Edo dan Raffa mengangguk.
Raffa segera menggendong istrinya menuju mobil.
"Kamu tahan dulu ya, sayang. Jangan nangis, kalau rasa sakitnya bisa dipindah aku bakal dengan senang hati nanggung rasa sakit itu buat kamu" Ucap Raffa dan mengecup kening Kyna lembut.
Ara hanya bisa melihat dan memperhatikan mereka yang sibuk dengan Kyna yang akan melahirkan, sebenarnya Ara sangat ingin ikut kerumah sakit tapi sepertinya tidak bisa malam ini mengingat dia sedang berbadan dua.
"Kamu tunggu dirumah aja ya, entar aku kabarin" Ucap Edo dan menangkup kedua pipi Ara.
Ara mengangguk.
"Kalau Kyna udah lahiran kabarin aku ya" Ucap Ara dan Edo mengangguk.
"Kalau udah ada matahari aku kesana" Ucap Ara lagi dan Edo mengangguk."Entar sehabis Kyna lahiran aku balik lagi kerumah buat jemput kamu" Ucap Edo membuat Ara tersenyum dan mengangguk.
"Aku pergi ya, dirumah ada Bi Imah kalau takut kamu panggil aja" Ucap Edo dan Ara mengangguk."Hati-hati ya" Ucap Ara.
Edo tersenyum kemudian mengecup kening Ara lama dan segera berjalan masuk kedalam mobil untuk mengendarai karna Raffa yang sedang menenangkan Kyna dijok belakang.
Ara hanya tersenyum melihat mobil Raffa pergi meninggalkan rumah, dia mengelus perutnya yang sudah membuncit.
"Sepupu kamu bakal lahir sayang, Mami selalu menanti kamu lahir" Ucap Ara dan masuk kedalam rumah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kyna tersenyum senang dan menggendong buah hatinya yang baru saja dimandikan oleh suster.
Setelah persalinan yang memakan kurang lebih satu jam setengah akhirnya bayi merah itu lahir juga.
"Gantengnya anak Mama" Ucap Kyna dan mengecup kening anaknya dengan sayang.
"Kalau Papanya ganteng gak?" Tanya Raffa membuat Kyna mendengus sebal.
"Ky"
Kyna menatap Ruqayyah yang masuk kedalam ruang rawatnya.
"Anaknya dikasih ASI dulu, Ky. Sini Ibu bantu" Ucap Ruqayyah dan Kyna mengangguk.Ruqayyah membantu Kyna untuk menyusui sedangkan Raffa hanya diam menatap Kyna yang tampak menggoda dimatanya, sudah lama sekali dia puasa.
"Raf... Raffa!"
"Eh iya kenapa?" Tanya Raffa linglung membuat Kyna mengerutkan dahinya.
"Kamu ngelamun apa sih? Ibu tadi ngomong sama kamu" Ucap Kyna dan Raffa menatap kearah Ruqayyah.
"Iya Bu, kenapa?" Tanya Raffa dan membuat Ruqayyah tertawa pelan, dia tau apa yang sedang ada didalam fikiran Raffa saat ini.
"Kamu lihat cara Ibu ya biar kamu bisa bantuin Kyna untuk menyusui" Ucap Ruqayyah dan Raffa mengangguk, dia memperhatikan Ruqayyah tapi emang dasar matanya nakal pasti dia akan salah fokus menatap kearah yang lain.
Matahari mulai naik membuat para kerabat dan teman-teman mengunjungi Kyna dirumah sakit dengan membawa buah tangan untuk buah hati Kyna dan Raffa.
"Selamat ya Pak Raffa" Ucap teman kerja Raffa dan Raffa tersenyum.
"Makasih Pak" Ucap Raffa berjabat tangan dengan orang itu.
Sedangkan Kyna sendiri sedang disuapin oleh Ariel.
Ara, Ruqayyah dan Agnes serta yang lainnya mengajak sang bayi berbicara karna bayi itu terbangun tapi tidak menangis."Ganteng banget, namanya siapa Bu Kyna?" Tanya istri dari teman kerja Raffa.
"Namanya Ryan Ardiga Alvarendra" Jawab Kyna membuat mereka tersenyum dan kembali menatap kearah Ryan yang beberapa kali memejamkan matanya membuat yang lain ikut gemas.
"Tangan gue pegel, Ky" Ucap Ariel yang menahan pegal di pergelangan tangannya karna menyuapi Kyna.
"Yaudah udahan, Ril. Udah kenyang juga" Ucap Kyna dan Ariel tersenyum senang kemudian menaruh piring diatas nakas.
"Gue mau liat Ryan ya" Ucap Ariel dan Kyna berdehem sambil mengangguk.
Kyna merilekskan badannya dan tersenyum saat melihat Raffa yang sudah berdiri disamping brankarnya.
"Udah kenyang?" Tanya Raffa dan Kyna mengangguk.
"Mau apalagi?" Tanya Raffa lembut."Pengen tidur, tapi gak enak sama yang lain" Ucap Kyna dan Raffa merapihkan rambut Kyna yang berantakan.
Rambutnya dicepol asal-asalan membuat beberapa helai rambut keluar dari ikatannya.
"Biar aku suruh mereka keluar, kamu tidur aja" Ucap Raffa dan Kyna mengangguk.
"Jagain Ryan dulu ya" Ucap Kyna dan Raffa mengangguk kemudian mengecup kening Kyna lembut.
"Istirahat ya sayang" Ucap Raffa dan Kyna tersenyum kemudian menidurkan badannya diatas brankar.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...