▪ Manja

13.9K 638 3
                                    

Sebulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan kemudian.

Kyna sedang sibuk dengan laptopnya, kacamata bundar berwarna silver bertengker manis di hidungnya dan kupingnya tersumpal dengan handset.

Kyna memang terbiasa menulis dengan mendengarkan musik membuat ide imajinasi di otaknya menjadi lancar.

Saat jari jemarinya menari-nari diatas keyboard laptopnya tiba-tiba sepasang tangan memeluk badannya dari belakang membuat Kyna terdiam dan menghela nafas panjang.

Kyna melepas handset yang dia pakai kemudian berbalik menatap orang tersebut.

Badannya sengaja dia senderkan disofa dan menatap suaminya yang baru bangun tidur itu.

"Udah bangun?" Tanya Kyna dan Raffa mengangguk sambil berdehem kemudian menidurkan badannya diatas sofa dengan kepalanya yang dia tarus diatas paha Kyna.

Tangan Kyna terangkat untuk mengelus rambut Raffa yang sedikit berantakan.

"Entar dua puluh menit lagi mandiin gue ya" Ucap Raffa membuat Kyna menatap suaminya dengan tatapan kaget.

"Mandiin?" Tanya Kyna dan Raffa menatap istrinya itu.

"Males mandi sendiri" Ucap Raffa manja dan bergeser kesamping membuat wajahnya bertatapan langsung dengan perut Kyna kemudian tangannya melingkar dipinggang Kyna.

"Udah gede juga, manja banget" Ucap Kyna dan tangannya bergerak untuk mengsave tulisannya yang akan dia kirim ke Kak Ega besok lusa dan sekalian dia mematikan laptopnya.

Cup

Kyna kaget saat Raffa mencium perutnya kemudian mengelusnya.
"Gue berharap dia cepet tumbuh dan berkembang didalam sana" Ucap Raffa kemudian mendongak menatap Kyna.

Kyna tersenyum dan mengangguk. "Aamiin"

"Oh ya, Raf" Raffa menatap Kyna.
"Besok kan minggu anterin gue kerumah Ibu ya" Ucap Kyna dan Raffa mengangguk.

"Apasih yang nggak buat istri ku" Ucap Raffa lebay membuat wajah Kyna memerah karna malu.
"Lucu" Ucap Raffa dan menangkup kedua pipi Kyna dan menariknya perlahan.

"Sakit!" Ucap Kyna membuat Raffa mendengus sebal kemudian dialah yang memilih untuk bangun dan menarik Kyna untuk mendudukan istrinya itu diatas pangkuannya.

"Emang masih sakit ya?" Tanya Raffa dan mengelus rambut Kyna.

"Apanya?" Tanya Kyna polos.

"Itu yang tiap minggu sekali gue masukin" Jawab Raffa blak-blakan membuat Kyna tambah tersipu malu saja.

"Nggak, tapi masih sedikit perih, lo brutal banget semalem" Ucap Kyna membuat Raffa meringis mendengarnya.

"Mau lanjut ronde kedua gak?" Tanya Raffa dan membuat Kyna mencubit pinggang Raffa.
"Aduh!! Kok dicubit sih" Ucap Raffa bingung dan tak terima.

"Lagian lo mesum banget sih" Ucap Kyna membuat Raffa terkekeh dan mengecup bibir Kyna.

"Kerumah Ibunya mau nanti malam atau besok aja?" Tanya Raffa membuat Kyna menatapnya tajam.

"Lo mau ketemu Kak Ara? Makanya mau ngajak nanti malam perginya" Ucap Kyna dan membuang muka membuat Raffa menatap Kyna dengan tatapan bingung.

"Kan gue cuma nanya, emangnya siapa sih yang mau ketemu Kakak lo itu?" Raffa tak habis fikir entah kenapa Kyna bisa bicara seperti itu.

Kyna hanya diam tanpa mau menatap kearah Raffa membuat laki-laki itu menghela nafasnya panjang.

"Lo cemburu, Ky? Gue gak bakal berpaling dari lo, Ky" Ucap Raffa dan menarik wajah Kyna agar wanita itu menatapnya.
"Gue janji" Ucap Raffa dan Kyna hanya diam.
"Lo gak percaya?" Tanya Raffa yang melihat respon Kyna yang hanya diam.

"Gue mau kedapur" Ucap Kyna dan ingin berdiri tapi Raffa langsung menahan pinggang Kyna.

"Jangan ngambek dong" Ucap Raffa dan menatap Kyna dengan wajah sok sedihnya.

"Panggil gue sayang" Ucap Kyna membuat Raffa mengerutkan dahinya.

"Hah?"

"Yaudah kalau gak mau" Ucap Kyna dan turun dari pangkuan Raffa dengan cara memaksa kemudian berjalan kearah dapur dengan perasaan dongkol.

Kyna juga bingung kenapa dirinya bisa seperti ini kepada Raffa, kenapa dia jadi manja banget sama Raffa.

Tangan Kyna terangkat untuk mengambil coklat yang ada didalam kulkas setelahnya dia duduk dibangku.

"Ky, jangan ngambek dong" Ucap Raffa dan memeluk leher Kyna membuat wanita itu menghentikan tangannya yang ingin mengupas bungkus coklat.

"Lepas!" Kyna mencoba melepaskan tangan Raffa dan laki-laki itu malah semakin memeluknya bahkan dengan kedua tangannya dan badannya yang bersandar dipunggung Kyna.

"Jangan ngambek gini dong" Ucap Raffa lagi kemudian mengecupi leher belakang Kyna.

"Gak ngambek, gue lagi mau makan coklat lepas ah" Ucap Kyna mencoba melepaskan tangan Raffa.

"Mandiin gue, Ky" Ucap Raffa tanpa mau melepaskan tangannya yang memeluk Kyna.

"Iya entar gue mandiin tapi nanti, sekarang gue mau makan coklat dulu" Ucap Kyna dan memukul-mukul tangan Raffa membuat laki-laki itu dengan paksa melepaskan tangannya dan duduk dibangku sebelah Kyna.

"Gue bukain" Ucap Raffa dan mengambil coklat Kyna kemudian membuka bungkus coklat itu.

"Nih" Raffa memberika coklat itu kepada Kyna dan istrinya itu hanya diam sambil menatap tangan Raffa.
"Kenapa?" Tanyanya heran.

"Suapin" Ucap Kyna membuat Raffa terkekeh geli. Manja sekali istri kesayangannya ini.

"Sini deketan" Raffa menarik bangku Kyna mendekat kearahnya dan mereka berhadapan kemudian tangan  Raffa menyuapi Kyna.

"Mau gak? Gue suapin" Ucap Kyna dan Raffa mengangguk tapi ketika tangan Kyna ingin mengambil coklat ditangan Raffa laki-laki itu langsung menahannya.

"Gue punya cara bagus biar tangan lo gak kotor" Ucap Raffa membuat Kyna mengerutkan dahinya.

Raffa menyuapi Kyna satu batang coklat kecil kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajah Kyna dan mencium bibir Kyna membuat wanita itu terdiam.

"Buka mulutnya" Ucap Raffa dengan suara serak, Kyna hanya menurut dan membuka mulutnya membuat Raffa tersenyum dan menjalankan aksinya.
Berbagi coklat dari mulut ke mulut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang