"Pa!! Buruan!" Teriak Kyna dari depan pintu.
"Iya iya" Raffa segera berlari kearah pintu dengan membawa satu tas.
Kyna menatap Raffa dengan kening mengerut, kenapa Raffa akhir-akhir ini sungguh sangat rempong.
"Tas apa ini?" Tanya Kyna menatap tas yang Raffa pegang membuat Raffa juga ikutan menatap kearah tas yang dia pegang.
"Baju kita, kan kamu bilang mau nginep dirumah ibu satu minggu" Jawab Raffa polos membuat Kyna tersenyum geli.
"Gak usah, tas kemarinkan gak aku bawa jadi dirumah Ibu kita udah punya baju" Ucap Kyna dan membuat Raffa ber'oh'.
"Ini dibalikin lagi nih?" Tanya Raffa dan menatap Kyna.
"Bawa aja gak papa kok, buat tambah-tambah" Jawab Kyna.
Raffa mengangguk. "Yaudah yuk"
Kyna memeluk lengan Raffa membuat laki-laki itu terkekeh geli kemudian mereka berjalan kearah mobil Raffa yang sudah siap.Diperjalanan Raffa beberapa kali mencuri pandang kearah Kyna yang sedang menikmati angin dari luar karna wanita itu memang sengaja menurunkan kaca disampingnya.
"Jangan gede-gede, Ma. Entar yang ada kamu masuk angin" Ucap Raffa yang sedikit menaikkan jendela mobil disamping Kyna.
"Ini enak, Pa" Ucap Kyna dan tersenyum kemudian menatap Raffa.
"Pengen makan somay" Ucap Kyna membuat Raffa langsung menatapnya."Sekarang?" Tanya Raffa dan Kyna mengangguk.
"Yaudah bentar aku cariin kali aja ada dipinggir jalan" Ucap Raffa.Setelah berputar-putar mencari tukang somay akhirnya Raffa mendapatkannya juga, dia segera menepikan mobilnya dipinggir jalan, didepan gerobak somay.
Raffa membuka sabuk pengamannya dan menatap Kyna, bibirnya melengkung saat melihat Kyna yang tertidur.
Raffa membukakan sabuk pengaman milik Kyna dengan perlahan, perut Kyna semakin terlihat buncit, kandungannya sudah memasuki minggu kesembilan.
"Ma, bangun yuk. Katanya mau somay" Ucap Raffa lembut dan merapihkan rambut Kyna.
Tangan Raffa mengelus lembut perut Kyna.
Kyna membuka lipatan matanya dan menatap Raffa yang sedang menatapnya sambil tersenyum."Udah sampai ya?" Tanya Kyna dan Raffa mengangguk.
"Udah didepan gerobak somay, mau makan dimana? Disini atau diluar?" Tanya Raffa lembut.
"Diluar" Jawab Kyna semangat membuat Raffa terkekeh dan akhirnya mereka keluar dari mobil.
Mereka duduk dibangku yang sudah disiapkan tukang somay, Kyna segera memesan dua piring somay untuk dirinya dan juga Raffa.
"Seneng banget?" Tanya Raffa dan mengelus lembut rambut Kyna yang wanita itu sengaja digulung seperti konde tapi kecil.
"Dedeknya pengenn somay makanya seneng" Ucap Kyna sambil mengelus perutnya membuat Raffa terkekeh.
"Dedek seneng banget ya bisa makan somay? Habis ini mau makan apa lagi?" Tanya Raffa didepan perut Kyna membuat Kyna tersenyum melihat interaksi antara Raffa dengan anak mereka.
"Makasih Papa udah mau beliin aku somay" Ucap Kyna dengan suara anak kecil yang dia buat membuat Raffa tersenyum dan mengecup lembut perut Kyna.
Untung saja diwarung somay ini pengunjungnya masih terlihat sepi jadi tidak malu dan tidak dibilang ngumbar keromantisan.
"Ini Mbak Mas" Ucap Ibu penjual somay membuat Kyna dan Raffa tersenyum.
"Makasih Bu" Ucap Kyna.
"Mbaknya hamil berapa bulan nih?" Tanya penjual somay membuat Kyna tersenyum ramah.
"Dua bulan Bu" Jawab Kyna sopan membuat sang Ibu penjual somay tersenyum.
"Semoga Allah selalu menjaga Mbak sama anaknya ya sampai masa persalinan nanti" Ucap sang penjual somay mendoakan Kyna dengan anaknya membuat Kyna tersenyum.
"Aamiin, makasih Bu" Ucap Kyna.
Kyna sungguh sangat menikmati somay yang sedang dia makan membuat Raffa tersenyum menatapnya, entah kenapa semenjak Kyna hamil wanita itu terlihat semakin cantik saja membuat Raffa sungguh sulit jika tidak menatap kearah Kyna.
"Kenapa? Kok ngeliatin mulu?" Tanya Kyna dan menatap Raffa dengan tatapan heran.
"Kamu cantik" Ucap Raffa membuat pipi Kyna merona merah mendengarnya, Raffa pasti sedang gombal lagi.
"Gombal" Kyna kembali sibuk dengan somaynya.
"Ini beneran sayang ku" Ucap Raffa membuat Kyna terdiam, apa tadi? Sayang? Raffa memanggilnya dengan sebutan sayang?
Kyna menatap Raffa yang tersenyum menatapnya.
Baru kali ini Kyna mendengar Raffa menyebutnya dengan sebutan sayang."Sayang?" Tanya Kyna memastikan bahwa telinganya tidak salah dengar.
Raffa menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Gak boleh aku panggil kamu sayang?" Tanya Raffa.
Kyna menggelengkan kepalanya.
"Boleh, tapi baru kali ini kamu panggil aku sayang" Ucap Kyna dan kembali menyendok somay yang ada ditangannya."Dari dulu aku udah manggil kamu sayang, tapi didalam hati" Ucap Raffa membuat Kyna mendengus sebal.
"Kamu cinta sama aku, Raf?" Tanya Kyna membuat Raffa menatap Kyna dengan tatapan aneh.
"Kenapa tanya gitu?" Raffa malah balik nanya dan Kyna langsung menggelengkan kepalanya.
"Udah kenyang, yuk langsung kerumah Ibu aja" Ucap Kyna kemudian menaruh piring dibawa bangku dan setelah minum dia berjalan kearah mobil meninggalkan Raffa yang harus membayar somay mereka terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...