▪ Merajuk

10.8K 565 7
                                    

       Senyuman diwajah Kyna belum juga luntur membuat Raffa yang melihatnya ikutan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Senyuman diwajah Kyna belum juga luntur membuat Raffa yang melihatnya ikutan tersenyum. Bagi Raffa senyuman Kyna itu adalah penyakit menular.

"Seneng banget, Ky?" Tanya Raffa  menatap Kyna yang duduk di hadapannya, wanita itu sedang menatap kearah bawah karna posisi mereka sedang berada diatas bianglala.

Kyna menatap Raffa dan mengangguk antusias.
"Sumpah gue seneng banget, baru kali ini gue naik bianglala sama cowok" Ucap Kyna membuat Raffa terkekeh mendengarnya.

"Emang biasanya naik sama siapa?" Tanya Raffa.

"Ya sama siapa lagi, sama Ariel, sama Ibu, sama Kak Ara ya sama temen-temen gue tapi yang cewek" Jawab Kyna dan Raffa hanya mengangguk.

"Jadi pengen ciuman, Ky" Ucap Raffa dan seketika wajah Kyna yang bahagia luntur ketika mendengar itu.

"Ciuman mulu sih" Kyna sebal sendiri karna Raffa dikit-dikit minta cium, dikit-dikit nyium dia.

"Kan romantis aja gitu diatas bianglala terus ciuman" Ucap Raffa dengan wajah sok polosnya membuat Kyna memutar bola matanya malas.

"Itu mah emang maunya" Ucap Kyna dan Raffa tersenyum.

"Gue cium ya, Ky" Ucap Raffa kemudian menarik kepala Kyna dengan pelan.

"Entar kalau ada yang liat gimana, Raf?" Tanya Kyna takut-takut jika ada orang yang memvideo eh kameranya gak sengaja ngarah ke mereka yang lagi ciuman, dikira berbuat zinah nanti. Terus digrebek gimana? Dimasukkan ke berita liputan khusus jangan-jangan.

"Mumpung masih diatas" Ucap Raffa kemudian dengan cepat menempelkan bibirnya dibibir manis Kyna.

Raffa semakin menekan kepala Kyna memperdalam ciuman mereka.

"Ihhh romantis!"

Kyna membuka matanya kaget dan langsung mendorong tubuh Raffa membuat laki-laki itu terkaget atas dorongan Kyna yang tiba-tiba.

Kyna menutup bibirnya dan melihat sekeliling, mereka masih diatas tapi semua orang yang sedang naik bianglala menatap kearahnya dan Raffa.

"Raffa sih!" Kyna sebal sendiri sedangkan Raffa hanya duduk santai dia tidak ambil pusing akan hal ini.

Ini kedua kalinya mereka keciduk sedang berciuman.

"MBAK SAMA MASNYA MASIH PACARAN?"

Kyna menatap kearah Ibu-ibu yang tadi teriak.

"Kita udah nikah Bu" Jawab Raffa dengan suara besarnya membuat orang-orang yang sedang memperhatikan mereka hanya mengangguk.

"KIRAIN MASIH PACARAN"

"Kalau mau mesra-mesraan jangan ditempat umum, Mas. Kasihan sama saya yang jomblo"

Kenapa jadi curhat?

"Saya gak tau kalau situ jomblo, maaf ye" Balas Raffa membuat Kyna menutup wajahnya. Gitu aja diladenin.

"PENGANTIN BARU YA MAS?" Tanya yang lain.

"Iya Bu" Jawab Raffa santai tapi dengan suaranya besarnya.

"Pantes aja masih anget-anget"

"Udah ada isinya belum, Mbak?" Tanya Ibu-ibu yang lain.

Ini kenapa mereka jadi diwawancara sama yang lain?

"Doain aja, Bu. Biar saya sama istri saya cepet punya momongan" Jawab Raffa yang lagi-lagi masih nyautin.

"AAMIIN" Mereka yang sedang naik bianglala mengamini ucapan Raffa barusan membuat laki-laki itu tersenyum dan menatap Kyna yang hanya menatapnya datar.

Setelah turun dari bianglala Kyna segera berjalan cepat meninggalkan Raffa, laki-laki itu gak tau apa jika dirinya masih malu karna lagi-lagi keciduk ciuman di tempat umum.

"Hey, kok ninggalin sih" Raffa menahan pergelangan tangan Kyna dan membuat wanita itu menatapnya.

"Lo malu-maluin tau, kan gue udah bilang ini tempat umum masih aja nyium gue" Ucap Kyna dengan perasaan gondok.

"Loh gak papa dong kan kita udah nikah, kalau belum nikah baru gak boleh" Jawab Raffa membuat Kyna mengepal kedua tangannya didepan wajah Raffa seakan-akan dia ingin sekali membejek-bejek laki-laki ini.

"Nyebelin!" Kyna segera melangkah pergi membuat Raffa langsung mengejar Kyna.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Raffa masuk kedalam mobilnya dengan membawa harum manis untuk Kyna, istrinya itu masih dalam mode merajuk.

"Kyna" Panggil Raffa lembut, Kyna yang merasa dipanggil langsung menghadap kearah jendela membelakangi Raffa.

Raffa menghela nafasnya panjang kemudian menyodorkan seplastik harum manis.

"Gue beli ini, mau gak?"

Kyna menatap kearah harum manis yang ada disebelah pipinya, dari dalam hatinya dia sangat senang dibeliin harum manis oleh Raffa karna dirinya memang penggemar permen kapas. Tapi diakan sedang dalam mode merajuk, gengsi dong masa hanya karna harum manis dia menyudahi merajuknya pada Raffa.

"Gak mau?"

Kyna masih diam.

"Yaudah kalau gak mau gue makan sendiri aja"

Raffa menarik tangannya dan membuka plastik harum manis itu kemudian mengambilnya sedikit dan mencicipinya.

"Enak ya ternyata" Ucap Raffa yang baru tau rasa dari harum manis itu seperti apa.

"Kok lo yang makan sih" Kyna menatap Raffa sebal ketika melihat Raffa memakan harum manisnya, kan tadi Raffa bilang jika harum manis itu untuk dirinya kenapa malah laki-laki itu yang makan.

"Lo kan gak mau makanya gue yang makan daripada mubazir" Jawab Raffa dengan santai dan kembali memasukkan harum manis kedalam mulutnya.

"Padahal gue gak bilang gak mau loh" Ucap Kyna sedih membuat Raffa terdiam menatap istrinya itu.

Ini perasaan Raffa doang atau gimana ya kok hari ini tuh Kyna beda banget dikit-dikit ngambek, dikit-dikit marah, dikit-dikit sedih. Bikin bingung.

"Sini gue suapin" Ucap Raffa dan menyuapi Kyna membuat wanita itu menerimanya dengan senang hati.

"Kenapa belinya satu?" Tanya Kyna dan menatap Raffa.

"Tadinya gue beliin buat lo doang" Jawab Raffa dan Kyna hanya mengangguk.

"Manis" Ucap Kyna membuat Raffa tersenyum.

"Kaya lo ya" Lanjut Raffa membuat Kyna menatap Raffa yang sedang tersenyum kearahnya.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang