"Hah? Serius Pandu bilang gitu?" Tanya Kyna tak percaya, dia menaruh pisau yang dia pegang.Tadi setelah makan roti bakar mendadak Kyna ingin makan mangga muda dan Raffa segera mencarikannya untuk istri dan juga calon anaknya dengan mengajak Pandu tentunya.
"Ho'oh" Jawab Ariel sambil mengunyah mangga asem itu dengan mata yang terpejam.
"Terus lo terima?" Tanya Kyna yang memakan mangga muda dengan lahap membuat Ariel meringis, dia yang mencicipi satu potong saja sudah asemnya minta ampun lah ini Kyna memakannya dengan sangat lahap seakan-akan yang Kyna makan mangga manis biasa.
"Ya nggaklah, lo kira gue cewek apaan setelah diselingkuhin terus nerima lamaran dia" Ucap Ariel dan berjalan mengambil air dingin didalam kulkas.
"Tapi gak salah juga loh kalau lo terima, Pandu baik kok, Ril" Ucap Kyna membuat Ariel menatap sahabatnya dengan tatapan tajam.
Bisa-bisanya Kyna bicara seperti itu.
"Pandu bagi gue itu hanya masa lalu dan gak bisa jadi masa depan" Ucap Ariel yang seakan mengingatkan Kyna.
Kyna hanya manggut-manggut saja, dia terlalu menikmati mangga muda ditangannya.
Ariel kembali duduk ditempatnya, disamping Kyna. Mereka memang sedang berada dipantry sedangkan Raffa dan Pandu sedang ada diruang kerja Raffa. Biasa ngomongin masalah pekerjaan.
"Emang lo gak ada niatan buat buka hati lagi? Setidaknya lo buka hati lo buat yang lain kalau lo udah nolak Pandu" Ucap Kyna dan menatap Ariel.
Ariel hanya diam dan mencomot roti bakar yang masih tersisa.
"Entah" Jawab gadis itu yang juga terlihat bingung.
"Mungkin gue takut untuk kembali mencintai seseorang, gue takut dibuat sakit hati lagi" Ucap Ariel.Kyna mengelus punggung Ariel, dia tau betul bagaimana cara Ariel untuk move on dari Pandu.
Ariel rela pergi ke Bandung menata hidupnya mulai dari nol hanya dengan satu tujuan, dia ingin melukakan Pandu.Tapi apa sekarang? Seakan-akan dunia sedang mentertawakan dirinya dan perjuangannya. Kenapa semesta kembali mempertemukan Ariel dengan Pandu, tidak bisakah Ariel bertemu dengan laki-laki lain selain Pandu?
Benar kata orang, dunia ini sebatas daun kelor. Sungguh sangat sempit.
"Udah jangan bahas itu, maaf ya gue udah ngungkit masa lalu lagi" Ucap Kyna dan Ariel mengangguk.
"Gak papa" Jawab Ariel.
Hatinya sungguh tidak dalam keadaan baik, apa-apann ini? Kenapa akhir-akhir ini dia dan Pandu pasti akan bertemu?
"Udah jam setengah satu, Ril. Gue lupa" Ucap Kyna dan segera berdiri kemudian berjalan mendekati kompor.
"Kenapa, Ky?" Tanya Ariel yang ikut bingung.
"Gue lupa nyiapin makan siang buat Raffa, dia kalau gak disiapin gak bakal makan pasti yang diurusin kerjaan, apalagi dia lagi ada diruang kerja" Ucap Kyna, tangannya dengan cekatan mulai memasak makanan untuk suaminya itu.
Ariel hanya memperhatikan Kyna yang telaten memasak, bumil itu terlihat semakin cantik saja ketika sedang memasak.
"Entar kalau gue udah nikah gitu kali ya, Ky? Harus masak, terus hamil, jagain bayi besar" Ucap Ariel membuat Kyna menatap sahabatnya itu.
"Bayi besar?" Tanya Kyna heran.
"Suami, terkadang suami itu seperti bayi tapi bayi besar, kalau yang gue baca di novel-novel itu suami biasanya manja banget sama istrinya. Beneran gak?" Tanya Ariel dan Kyna mengangguk.
"Seratus untuk calon istri" Jawab Kyna membuat Ariel memutar buka matanya malas.
"Calon istri apaan, pacar aja gue gak ada" Ucap Ariel dan terus memperhatikan Kyna.
"Ya makanya cari pacar, atau minta jodohin sama emak bapak lo" Ucap Kyna membuat Ariel melayangkan kulit mangga kearah bumil satu itu.
Kyna hanya terkekeh dan membuang kulit mangga yang terjatuh dihadapannya, untung tidak kena dirinya.
"Gue panggil Raffa bentar ya" Ucap Kyna dan Ariel mengangguk.
Kyna segera berjalan kearah ruang kerja suaminya itu dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Kyna langsung masuk kedalam dan melihat Raffa serta Pandu yang sedang berdiskusi.
"Makan yuk" Ajak Kyna yang sudah berdiri disamping Raffa.
"Iya bentar" Ucap Raffa tanpa menatap kearah Kyna dan membuat wanita itu merasa seperti sedang dicuekin.
"Terus pemasarannya gimana?" Tanya Raffa dan menatap Pandu."Yaudah sekalian aja gak usah makan setahun, masih mending aku ingetin" Ucap Kyna dan segera berjalan keluar dari ruang kerja Raffa dengan perasaan kesal.
Ariel yang sedang mencicipi masakan Kyna mengerutkan dahinya saat melihat Kyna datang dengan wajah cemberut.
"Kenapa mukanya kusut gitu?" Tanya Ariel heran.
"Jalan yuk" Ucap Kyna membuat Ariel mengerutkan dahinya.
"Ayok, Ril. Keburu Raffa datang" Kyna menarik tangan Ariel agar sahabatnya itu gerak cepat."Iya iya" Ucap Ariel dan berjalan mengambil tasnya yang ada disofa.
Ketika Kyna dan Ariel ingin berjalan kearah pintu tiba-tiba Raffa datang dan langsung menahan badan Kyna.
"Kamu mau kemana?" Tanya Raffa menatap Kyna.
"Bukan urusan kamu" Jawab Kyna cuek membuat Raffa menghela nafasnya kasar.
"Iya ini aku mau makan, tapi jangan pergi" Ucap Raffa menahan Kyna.
"Kamu mau makan atau nggak bukan urusan aku, kamu lebih mentingin dokumen kamu dari pada kesehatan kamu sendiri" Ucap Kyna mencoba menjauh dari Raffa.
"Jangan gini dong, kalau mau pergi tunggu aku selesai makan entar aku ajak kamu jalan-jalan" Ucap Raffa.
"Gak mau, maunya sama Ariel"
"Kyna!!!"
"Terserah" Kyna berjalan kearah kamar dan membanting pintu dengan sangat keras membuat ketiga orang itu terlonjat kaget.
"Baru liat ibu hamil marah gue, menakjubkan" Gumam Ariel membuat Pandu yang mendengar itu terkekeh pelan.
Raffa menjambak rambutnya dengan perasaan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
iMarried [Telah Terbit]
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. Ingin revisi. Tapi, aku terlalu malas. :( "Memangnya tidak ada wanita lain selain dirinya yang harus jadi pengantin wanita? Kenapa harus dia yang jadi pengantin wanitanya?" - Raffa Alvarendra. "Jang...